Indovoices.com – Pasokan dan harga pangan di Provinsi Bangka Belitung aman dan terkendali. Kondisi ini harus dijaga, karena permintaan pangan akan meningkat.
“Stablitasi harga pangan menjadi pèrhatian pemerintah dan kami akan lakukan terus pemantauannya, agar harga terkendali dan terjangkau daya beli masyarakat,” demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), ketika meninjau pasar Tradisional Tanjung Pandan, di Kota Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu (4/5).
Khusus untuk Bangka Belitung, Agung berpesan kepada pemerintah daerah agar terus memantau ketersediaan dan harga pangan, mengingat beberapa komoditas pangan di Bangka Belitung sebagian besar dari provinsi lain,” tambah Agung.
Agung juga menjelaskan, secara nasional ketersediaan komoditas pangan pokok/strategis nasional seperti beras, jagung, minyak goreng, bawang merah, cabai, daging dan telur ayam ras aman.
“Hanya bawang putih yang ketersediaan produksinya masih kurang sehingga dipenuhi dari impor,” kata Agung.
Tim Satgas Pangan Bangka Belitung, Armain, menyatakan akan terus melakukan pengawasan distribusi pangan agar pasokan dan harga pangan terjaga.
“Kami akan terus lakukan pengawasan, agar stok dan harga pangan selalu terkendali,” ujar Armain.
Berdasarkan pantauan di Pasar Tanjung Pandan, harga komoditas pangan cenderung stabil, antara lain beras 12.500 per kg, gula 12.000 per kg, dan minyak goreng 10.000 per kg. Bawang putih dan cabai merah yang mengalami sedikit kenaikan. Diharapkan dalam waktu dekat segera turun karena pasokan dipastikan masuk ke pasar pada Minggu (5/5).
Agung yang didampingi Sekretaris BKP, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Babel, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Belitung, dan Kasatreskrim Polres Belitung mengajak Satgas Pangan bergerak cepat agar stabilisasi harga dan pasokan tetap aman menjelang puasa sampai lebaran.
“Saya harapkan Tim Satgas pangan melakukan pemantauan intensif, jalur distribusi harus lancar, jangan sampai terjadi penimbunan yang menganggu stabilitas pasokan dan harga pangan,” pungkas Agung.