Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya pajak di depan anak-anak perwakilan dari berbagai sekolah di DKI Jakarta dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai mahasiswa perguruan tinggi pada acara Pajak Bertutur yang merupakan rangkaian Pekan Inklusi 2018 dengan tema “Generasi Sadar Pajak: Pahlawan Masa Kini” di aula Chakti Budhi Bakti (CBB) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (09/11).
Indovoices.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya pajak bagi pembangunan dan kelangsungan hidup suatu negara agar bisa independen.
“Supaya Indonesia bisa berdiri tegak dan makin besar, makin kuat itu perlu apa? Itu perlu pajak. Tanpa pajak, negara tak punya independensi. Dari mulai SD, bahkan kalau bisa TK, SMP, SMA, mahasiswa, kalau kami mengambil atau mengumpulkan pajak, itu jahat atau enggak?,” tanya Menkeu. Serempak para siswa menjawab “Enggak”.
Hal ini disampaikan Menkeu di depan anak-anak perwakilan dari berbagai sekolah di DKI Jakarta dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai mahasiswa perguruan tinggi pada acara Pajak Bertutur yang merupakan rangkaian Pekan Inklusi 2018 dengan tema “Generasi Sadar Pajak: Pahlawan Masa Kini” di aula Chakti Budhi Bakti (CBB) Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (09/11).
Menkeu menjelaskan bahwa pajak yang diterapkan di Indonesia menganut asas keadilan yaitu jika pendapatan sedikit maka akan dikenakan pajak yang kecil. Begitu juga sebaliknya, bagi Wajib Pajak (WP) besar tentu harus membayar pajak yang lebih besar.
“Pajak itu untuk keadilan. Yang tidak punya pendapatan ya nda dipajaki. Yang pendapatannya sedikit bayarnya kecil banget. Yang pendapatannya gedhe bayarnya gedhe,” kata Menkeu.
Setelah dikumpulkan oleh negara, pajak tersebut akan dikembalikan untuk kepentingan rakyat dalam bentuk pembangunan fisik dan non fisik.
“Yang dikumpulin oleh negara, itu disebarkan (kembali) ke seluruh rakyat Indonesia. Membangun listrik, membangun jembatan, membangun rumah sakit, membangun sekolah negeri, membangun jalan tol, membangun pelabuhan, bandara, stasiun, transportasi dan beasiswa pendidikan (dan lain sebagainya),” tambah Menkeu mencontohkan.
Pada akhir acara Menkeu tidak lupa mengajak hadirin terutama para mahasiswa untuk ikut aktif mensosialisasikan pentingnya pajak bagi pembangunan ke masyarakat. (btr/ind/nr)