Indovoices.com – Unit Bisnis Pengelolaan (UBP) Bauksit PT. Antam yang berlokasi di Kecataman Tayan, Kalimantan Barat merupakan perusahaan penambangan bauksit yang telah beroperasi sejak tahun 2013. Selain kegiatan penambangan, di UBP Tayan juga terdapat kegiatan pengolahan bauksit melalui fasilitas smelter PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang juga masih milik PT. Antam. Di fasilitas ini, bauksit diolah menjadi alumina, yang biasa digunakan untuk berbagai industri, seperti keramik dan peralatan rumah tangga berbahan dasar aluminium.
Dengan luas areal penambangan sekitar 60 hektar, bauksit berada pada 3 sampai 5 meter di bawah permukaan tanah. Kegiatan penambangan bauksit di Tayan dimulai dari diambilnya cadangan yang ada. Setelah itu bauksit tersebut dibawa ke stockpile atau tempat penyimpanan sementara untuk kemudian dibersihkan dengan cara dicuci di washing plant.
Di area washing plant, bauksit dipisahkan berdasarkan ukuran dan kadarnya. Ukuran bauksit dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori 2mm – 2cm, kategori 2cm – 5cm dan 5cm – 10cm. Bauksit yang sudah bersih tersebut, ada yang langsung dibawa ke dermaga untuk diekspor dan ada juga yang dibawa ke ICA untuk diolah di smelter alumina, yang akan beroperasi kembali November mendatang.
HSE Manager Antam UBP Bauksit Tayan, M. Sukarjo, saat ditemui di Tayan, Selasa (16/10) menjelaskan bahwa untuk bauksit yang diekspor, ukuran maksimal yang ditentukan adalah 10 cm dengan total silika dibawah 10 dan kadar Al2O3 (alumina) di angka 47. Kemudian untuk yang diolah di smelter ICA, persyaratannya yaitu kadar alumina 47 dengan ukuran material s.d. 5 cm.
Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa produksi bauksit tahun ini ditargetkan sebesar 1,258 juta ton dengan tujuan ekspor ke China. Ke depan, rencananya seluruh produksi bauksit akan diolah di smelter alumina milik ICA. Smelter ini dapat menyerap 850 ribu ton per tahun bauksit untuk diolah menjadi 350 ribu ton alumina
Kaidah pertambangan yang baik dan pengelolaan lingkungan hidup juga telah diterapkan. Raihan proper hijau selama dua tahun berturut-turut menunjukkan PT Antam UBP Bauksit Tayan telah melaksanakan kegiatan pertambangan dengan memperhatikan kaidah pertambangan yang baik disertai pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Dari tahun 2013-2018, kegiatan penanaman kembali pasca tambang atau reklamasi yang dilakukan oleh UBP bauksit Tayan telah mencapai luasan 44 hektar.
“Areal pertambangan yang sudah tidak ada lagi potensi untuk ditambang akan ditetapkan mine out, kemudian dilakukan regrading setelah itu kita lakukan kegiatan vegetasi.” Jelas Environment Assistant Manager Antam UBP Bauksit Tayan, Umar Bahidin.
Kegiatan penanaman vegetasi tersebut juga dilakukan melalui program pemberdayaan masyarakat sekitar, mulai dari pengambilan dan penanaman bibit serta pembuatan pupuk kompos.
Penulis : Ardhi Handoyo