Lebih lanjut Katimlak KKIP menjelaskan bahwa teknologi akan sangat mewarnai dari pada postur pertahanan, dimana kalau teknologi berubah maka postur juga cenderung berubah. Kalau posturnya berubah maka strukturnya juga akan mengikuti perubahan itu, dan strateginya juga akan mengalami suatu perubahan.
“Jadi itulah kehebatan dari pada teknologi pertahanan dimana sangat berpengaruh kepada ketiga komponen dari pada unsur – unsur sistem pertahanan suatu negara. Keberadaan teknologi pertahanan ada pada industri pertahanan”, jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pengaruh dari teknologi pertahanan sangat luas, penguasaan dan kemandirian di bidang teknologi pertahanan akan dapat mengurangi ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam).
“Jadi kalau kita tidak menuju kearah penguasaan teknologi itu kita akan terus menggantungkan diri kepada negara lain yang menguasai teknologi. Belanja barangnya juga kepada negara lain, maka kekuatan kita akan selalu ditentukan oleh negara – negara tersebut”, jelas Katimlak KKIP.
Ditambahkan lagi bahwa kemandirian di bidang industri pertahanan ini sangat penting karena Indonesia akan mendapatkan detern yang absolut, dan Indonesia dapat membuat alat – alat pertahanan tanpa bisa diprediksi oleh negara – negara lain.
Hadir mendampingi Katimlak KKIP pada kesempatan tersebut Wakil Katimlak KKIP Marsekal Madya (Purn) Eris Herryanto beserta jajaran KKIP. Kesempatan pertemuan ini digunakan oleh KKIP untuk menjelaskan terkait capaian – capaian program pembangunan dan pengembangan industri pertahanan dalam negeri. (WND/BDI/ACP)