Indovoices.com – Industri manufaktur nasional memiliki kesempatan besar untuk menunjukkan kemampuannya di mata dunia dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Karenanya, pemerintah bertekad memanfaatkan peluang sebagai negara mitra resmi di Hannover Messe, Jerman pada 20-24 April 2020.
“Pengukuhan Indonesia sebagai official partner country di ajang tersebut akan menjadikan Indonesia pusat perhatian pada pameran internasional tahunan terbesar di sektor teknologi industri,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi di Jakarta, Selasa (23/7).
Menurut Doddy, menjadi negara mitra di Hannover Messe 2020, juga merupakan salah satu upaya Indonesia untuk memperkenalkan peta jalan Making Indonesia 4.0 yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, mendorong peningkatan investasi sektorindustri manufaktur dan pengembangan infrastruktur digital di Indonesia.
“Untuk itu, kami telah mengajak para pelaku industri nasional agar dapat ikut memanfaatkan kesempatan besar ini,” tuturnya. Dalam upaya menyiapkan kegiatan tersebut, Dirjen KPAII juga sudah melakukan pertemuan teknis dengan Deutsche Messe AG, Marco Siebert.
Kemenperin melakukan roadshow sosialisasi dan penjaringan peserta Hannover Messe 2020 ke beberapa kota, dimulai dari Jakarta (20-23 Mei 2019), Bandung (16 Juli 2019), Yogyakarta (17 Juli 2019), sampai ke Batam (18 Juli 2019). “Tujuan dari pelaksanaan roadshow ini untuk menggali animo dari pelaku industri kita sekaligus memetakan potensi keterlibatan para stakeholder terkait pada Hannover Messe 2020” imbuhnya.
Kemenperin menargetkan, hingga Oktober 2019 sudah bisa menetapkan jumlah perusahaan yang akan mengisi paviliun Indonesia dengan luas area 2.500 meter persegi. Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2020 bakal terbagi menjadi dua bagian, yaitu Paviliun Utama dan Paviliun Satelit yang bersifat tematik.
“Diharapkan sekitar 100 industri dalam negeri akan mengisi paviliun tersebut, dengan fasilitasi pemerintah,” kata Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Ditjen KPAII Kemenperin, Tony T. H Sinambela.
Menurut Tony, pada ajang tersebut, pemerintah akan memfasilitasi kepada peserta berupa lahan, booth, dan dukungan capacity building. “Para pengusaha nasional dapat langsung mengisi form online pada http://pameranln.kemenperin.go.id/hm20/. Kami akan menghubungi kembali pada kesempatan pertama untuk tindak lanjut,” paparnya.
Tony menambahkan, pameran Hannover Messe sudah berlangsung selama 72 tahun. Dalam periode 2016-2019, telah tercatat rata-rata pengunjung sebanyak 210.000 orang. Hannover Messe merupakan salah satu pameran internasional terkemuka dengan catatan penyelenggaraan tahun 2019 diikuti lebih dari 6.500 exhibitors yang mewakili 73 negara, dihadiri lebih dari 215.000 pengunjung internasional dari 91 negara, dan menghasilkan sekitar 5,6 juta kontak bisnis.
Pada Hannover Messe 2019, Swedia berkesempatan menjadi Official Partner Country. Selain itu, China (2012), Rusia (2013), Belanda (2014), India (2015), USA (2016), Polandia (2017),dan Mexico (2018) juga pernah didapuk menjadi Partner Country pada ajang tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, partisipasi sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020 juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu tujuan utama investasi, mendorong kerja sama di sektor industri, dan memacu peningkatan ekspor produk industri berteknologi tinggi. “Hannover Messe akan menjadi showcase untuk menunjukkan kekuatan industri Indonesia kepada komunitas manufaktur global,” ujarnya.
Selain itu, status sebagai negara mitra juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Jerman. Kedua negara telah mempertahankan hubungan ekonomi selama bertahun-tahun. Pada tahun 2018, nilai perdagangan total antara kedua negara mencapai lebih dari USD6,6 miliar dan investasi langsung Jerman di Indonesia mencapai USD127 juta. (kemenperin)