Saya ini hanya rakyat biasa, dan saya akan beropini sesuai dengan kapasitas saya sebagai rakyat untuk memahami apa yang sedang pemerintah lakukan untuk Indonesia.
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Apa yang dituntut oleh sebagian orang Indonesia yang ramai-ramai turun ke jalan? Tidak lain dan tidak bukan adalh MEMAKSA PEMERINTAH SEKARANG UNTUK MEMENUHI IMPIAN MEREKA.
Apa impian mereka? MIMPI SUPAYA INDONESIA TETAP SEPERTI DI JAMAN ORDE BARU.
Seperti apa itu di jaman Orde Baru? Seperti ketika semua barang murah dan usaha lancar!
Lancar bagaimana? Lançar usada tanpa harus mengikuti peraturan!
Disisi lain, ada sebagian rakyat Indonesia yang berteriak kencang menggaungkan soal KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Mereka menuduh pemerintahan sekarang tidak mampu untuk menjalankan amanat Undang-Undang Dasar 1945. TAPI MEREKA TIDAK PUNYA BAYANGAN SEPERTI APA ITU KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
Ini yang menjadi persoalan sekarang. Rakyat bersikap LICIK terhadap pemerintahan sekarang. Menuntut macam-macam tapi tidak paham akibat dari tuntutannya, jika pemerintah meluluskan permintaan mereka. Kenapa? Karena setiap usaha ada resiko yang harus dibayar.
Saya akan jabarkan apa resiko atau akibatnya jika pemerintah meluluskan tuntutan tentang KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. Ini tidak bisa setengah-setengah dijalankan.
Selama ini, selama 70 tahun pemimpin dan pemeritah Indonesia sudah meng-anak-emaskan pulau Jawa. Subsidi-subsidi dan bantuan-bantuan hanya dirasakan oleh daerah yang jaraknya dekat dengan pusar kekuasaan dan pusat pemerintahan. Tapi daerah yang jauh, sama sekali tidak menikmati apa itu yang namanya subsidi. Bahkan pembangunanpun hanya dipusatkan di pulau Jawa.
Dari 7 Presiden Indonesia, hanya 2 yang seharusnya mampu menjalankan setiap sila dari Pancasila dan apa yang dideklarasikan dalam Undang-Undang Dasar 1945, karena mereka memiliki masa jabatan yang cukup lama yaitu 32 tahun dan 10 tahun. Habibie, Gus Dur dan Megawati tidak punya kesempatan itu karena keburu digusur. Dan
Sekarang Jokowi memiliki kesempatan untuk menjalankan apa yang sudah diundang-undangkan. Dengan serius dan perhitungan yang tajam. Ternyata, apa yang terjadi kemudian? orang-orang yang berteriak tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, orang-orang yang menuntut kemajuan Indonesia, SEOLAH BERUBAH PIKIRAN. Mereka membatalkan apa yang dituntutkan karena mereka TIDAK MEMPERHITUNGKAN AKIBAT DARI TUNTUTAN.
Bukan, bukan membatalkan, TAPI MENGGUNAKAN AKIBAT ATAU EFEK DARI APA YANG DITUNTUTKAN MENJADI SENJATA UNTUK MENYERANG PEMERINTAH LAGI. Licik sekali, bukan?
Kenapa saya bisa bilang demikian? Ya gampang!
Saya ambil contoh yang baru saja terjadi dan masih segar dalam ingatan. Adalah kenaikan BBM yang di Jawa dan daerah lain naik Rp 2000/liter, yang di Papua Turun Rp 43.000 – 53.000 per liter. INILAH KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA. dan ini adalah LOGIKA YANG PALING SEDERHANA atas kenaikan harga BBM kita sekarang. Berpuluh tahun rakyat pulau Jawa dan pulau lain begitu nyenyak menikmati subsidi dan tidak seorangpun dari kita peduli ada rakyat lain yang dibiarkan hidup dalam kegelapan dan keterpurukan karena tidak diperhatikan.
Ya, ada penjelasan politis, ada penjelasa intelektual, ada penjelasan ekonomi dan keuangan, ada penjelasan bisnis dan usaha atas naikkan harga BBM, tapi bagi kita yang rakyat biasa , keadilan sosial cukup dipaham dengan penjelasan yang sederhana saja yang dengan gampang dan gamblang bisa langsung dicerna akal.
HARGA BARANG-BARANG JADI NAIK SEMUA!!
Itu adalah keluhan lain yang diteriakkan! Begitu kontradiksinya omongan mereka. Menginginkan Indonesia maju tapi harga harus sama seperti ketika dijaman Orde Baru. Ya buntu !!
Dulu, penyelundupan begitu marak hampir disemua jenis barang. Barang-barang import yang masuk ke Indonesia banyak yang tidak legal dan tidak berpajak. Marak karena dibiarkan dan bahkan dipiara karena yang punya usaha masih orang-orang yang sama. Siapa lagi kalau bukan para Mafia!! Mafia yang sudah berpuluh tahun berkuasa diluar dan didalam lingkaran kekuasaan. Itu sebabnya kenapa perlawanan terhadap pemerintahan yang sekarang, begitu kuatnya.
Apakah kita pernah menghitung berapa keuntungan mereka dan berapa kerugian negara? Saya yakin tidak pernah!! Buat rakyat seperti kita, yang penting harga murah! Mau halal atau haram, mau ilegal atau legal, tidak jadi masalah!
Coba kalian tengok negara maju seperti Singapura atau Eropa, dimana sistem export dan import sudah sangat sempurna dan peraturan undang-undang diterapkan TANPA DISELEWENGKAN!! Tidak ada barang yang murah di neraga mereka! Lucunya, banyak orang Indonesia yang kaya raya mau dan bersedia bahkan dengan hati senang berbelanja di Singapura, Eropa, dan Amerika!! Membeli barang yang masuk ke negara tersebut dengan aturan yang benar!!
Kenapa sekarang ketika pemerintah menerapkan dan menegakkan peraturan yang sama, memerangi penyelundupan dan membantai para mafia, lalu kita berteriak harga barang jadi mahal? Tidakkah kita sadar bahwa barang ilegal jumlahnya lebih banyak dari baranng yang legal? membanjirnya persediaan barang itulah yang menyebabkan harga jadi murah!
Naiknya harga barang dipasar karena supply yang berkurang. Supply yang berkurang karena berkurangnya barang ilegal dipasar.
Jadi jangan mau dibodohi oleh orang-orang yang teriak-teriak menuntut keadilan sosial dan tegaknya peraturan, lalu orang yang sama juga teriak tentang harga yang mahal dan turunnya daya beli masyarakat di pasar.
Kita, rakyat, kalau sayang pada anak-cucu kita dan masa depan, harus bersikap ADIL pada negara ini dan pahami setiap riak yang terjadi! Jangan malah ikutan memperkeruh keadaan. Kasihan anak-cucu kita!!
KORUPTOR DITANGKAP, KORUPSI DIHENTIKAN MENGAKIBATKAN DAYA BELI TURUN
Dulu, menjual properti itu gampang sekali. Harga 1M, 2M dan seterusnya seolah tidak jadi masalah. Properti yang besar dan mahal, begitu gampang dijual karena uang seakan berhamburan melayang diudara. Dan uang-uang itu sebagian adalah uang hasil korupsi yang sedang dicuci.
Coba bayangkan, 10M dibelikan barang, lalu uang 10M ini dibelikan lagi dan akhirnya tersebar dipasar. Tidak usah jauh-jauh, dulu Angelina Sondakh menghabiskan berapa miliar untuk belanja macam-macam, begitu juga First Travel, atau uang dari korupsi E-KTP, proyek Hambalang, dan yang lainnya. Kita tahulah, yang namanya uang haram itu panas. Begitu dapat, langsung foya-foya. Tapi itu juga yang menyebabkan uang yang beredar dipasar jadi sangat banyak sekali. Dan itu yang membuat KESANNYA daya beli masyarakat tinggi, padahal tidak.
Kuatnya dukungan Presiden Jokowi pada KPK, mengakibatkan naiknya tingkat penangkapan para koruptor dan pengagalan usaha korupsi. Ini juga menjadikan satu alasan berkurangnya uang yang beredar dipasar. Walaupun sampai hari ini KPK hanya menangkap yang “recehan” saja. Tapi itu jauh lebih baik, daripada tidak menangkap sama sekali.
Lucunya, banyak orang mengejek KPK kalau mereka tidak berani menangkap Koruptor kakap atau mengejek ketegasan Jokowi. Ah, padahal ejekan mereka ini hanya pancingan saja biar Pakde dan KPK yang tanpa perhitungan politik, menindak para kakap ini.
Kalau saya jadi Pakde, saya akan bilang sama si pengejek, “Ga usah hanya ngejek, silahkan saja kasih kami nama dan bukti tindakan korupsi yang dilakukan para kakap itu, dan kalian bersedia menjadi saksi!” Kalau sudah ada nama dan bukti yang jelas terang benderang kan gampang. Cuma mereka akan melawan “dari belakang” dan mereka tidak perduli kalau keamanan nasional tergoncang.
K E S I M P U L A N
Tidak ada satu usaha yang tidak memerlukan biaya atau pengorbanan. Usaha Jokowi untuk menegakkan hukum dan menjalankan amanat sila kelima Pancasila benar-benar membutuhkan pengorbanan rakyat yang hidup dijaman sekarang. Dan ketika semua usaha berhasil ditegakkan dengan seluruh dukungan kita, ITULAH WARISAN YANG KITA BERIKAN BAGI ANAK-CUCU DAN MASA DEPAN.
Yang penting untuk kita sebagai rakyat adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jalan arteri, bandara, pelabuhan, waduk-waduk, pembangkit tenaga listrik, gedung sekolah, rumah sakit, rampung terbangun tanpa MANGKRAK. Karena fasilitas dan sarana umum adalah hal yang langsung bisa kita dan anak-cucu kita nikmati.
Utang negara dan korupsi adalah 2 hal yang tidak akan pernah bisa kelar diselesaikan disamping itu bukan urusan kita. Kita mah cukup taat saja membayar pajak !!