Indovoices.com –Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko mengatakan berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu keempat Agustus 2020, perkembangan harga pada Agustus 2020 diperkirakan deflasi sebesar 0,04 persen secara month to month.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Agustus 2020 secara tahun kalender sebesar 0,94 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,34 persen (yoy),” kata Onny dalam keterangan tertulis.
Penyumbang utama deflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas daging ayam ras sebesar -0,15 persen (mtm), bawang merah sebesar -0,08 persen(mtm), jeruk, tomat dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,02 persen (mtm).
Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan sebesar 0,11 persen (mtm), minyak goreng sebesar 0,02 persen (mtm) dan cabai merah sebesar 0,01 persen (mtm).
Menurutnya, BI terus mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, khususnya perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Dia mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” kata dia.(msn)