Berbicara mengenai proyek mangkrak di jaman SBY, sangat banyak jumlahnya. Proyek proyek yang sudah ground breaking namun tidak dikerjakan, proyek yang cuman separuh jalan, proyek proyek yang terbengkalai, itu semua menjadi beban dan tugas yang harus diselesaikan oleh pemerintah saat ini.
Para pendukung SBY tentu akan mengatakan bahwa wajar bila proyek proyek tersebut dimulai oleh SBY dan diselesaikan oleh Jokowi. Alasannya tentu bahwa proyek proyek tersebut adalah proyek besar yang pengerjaannya tidak bisa selesai dalam 1-2 tahun saja, belum lagi perencanaan, studi kelayakan, pembebasan lahan dan sebagainya. Sampai titik ini saya setuju, namun seperti yang kita ketahui SBY memerintah selama 10, yaitu dari 2004 sampai 2014. Pertanyaannya, 10 tahun itu ngapain aja? Apakah puluhan proyek mangkrak itu baru direncanakan dan dibangun 2-3 tahun menjelang berakhirnya kepemimpinan SBY? Jadi 7-8 tahun di awal, Pak SBY kemana saja?
Pemerintahan yang meninggalkan 2-3 proyek yang belum selesai dipemerintahannya dan diteruskan oleh pemerintahan berikutnya, itu namanya wajar. Tapi kalau yang ditinggalkan adalah puluhan proyek mangkrak, itu namanya sudah kurang ajar. Uangnya habis, tapi barangnya tidak kelihatan.
Setidaknya ada 34 proyek listrik mangkrak dan puluhan proyek mangkrak lainnya yang merupakan peninggalan jaman SBY yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan Jokowi untuk menyelesaikannya, untuk membahasnya satu persatu tentu akan sangat panjang, jadi saya akan mengambil 3 proyek mangkrak sebagai contoh saja.
JEMBATAN
Jembatan Merah Putih (Proyek SBY)
Jembatan ini dibangun sejak 17 Juli 2011, Jembatan Merah Putih menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 779,2 miliar. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 4 April 2016.
Sedangkan Jokowi, sampai tahun ke 3 pemerintahannya, beliau telah membangun 32 jembatan gantung. Tunggu dulu, anda pasti tertawa terkekeh kekeh mendengar Jokowi membangun jembatan gantung, apakah tidak ada jembatan sekelas Suramadu atau Jembatan Soekarno? Mungkin demikian pemikiran anda, jawabannya ada. Dua yang terbesar diantaranya adalah Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Utara dan Holtekamp di Jayapura.
Jembatan Teluk Kendari yang panjangnya mencapai 1348 meter. mulai dibangun pada bulan Agustus 2016 dan diperkirakan selesai dan beroperasi penuh 2018 dengan biaya 729 miliar. Jembatan Holtekamp sepanjang 733 meter yang merupakan jembatan terpanjang di Papua, dibangun dengan biaya 1,6 triliun dan diperkirakan rampung Oktober 2018
WADUK
Waduk Bajulmati adalah waduk peninggalan era SBY yang letaknya di perbatasan wilayah Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Pembangunan dimulai tahun 2006 dan mulai beroperasi 2016 di era pemerintahan Jokowi dengan biaya 422 miliar.
Sedangkan pada era Jokowi, Waduk Raknamo dicanangkan oleh Jokowi pada tanggal 20 Desember 2014, hingga per 30 Oktober 2017 telah rampung 98%, kita akan menyaksikan peresmiannya tak lama lagi.
Demikian juga dengan Bendungan Tanju dan Mila, Pengerjaan Bendungan Tanju dan Mila saat ini telah mencapai progres fisik secara keseluruhan sebesar 48,99%.
Kedua bendungan ini merupakan dua dari tiga bendungan baru yang dibangun oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kelistrikan
PLTU Mempawah adalah warisan dari jaman SBY yang terbengkalai selama 7 tahun, padahal proyek itu telah menghabiskan dana sebesar 1,5 trilyun rupiah.
Bandingkan dengan Jokowi, hanya 1 program Jokowi untuk masalah kelistrikan, yaitu program listrik 35.000 MW, sejauh ini 42% (16.039 MW) pembangkit listrik yang sudah dibangun, yaitu 40% di tahap konstruksi (15.266 MW) dan 2% sudah COD atau selesai (773 MW), sedangkan sisanya adalah membereskan 34 proyek listrik mangkrak peninggalan pemerintahan sebelumnya.
KESIMPULAN
Dari 3 contoh diatas, anda dapat melihat tahun berapa dimulainya proyek tersebut dan tahun berapa selesainya proyek tersebut.
Itu belum termasuk proyek proyek sebelum jaman SBY, seperti Bendungan Jatigede Jawa Barat yang terbengkalai puluhan tahun, Jembatan Soekarno Manado, menghidupkan kembali proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang sempat mangkrak 43 tahun, belum lagi proyek MRT dan LRT yang sudah diwacanakan bertahun tahun tapi tanpa realisasi.
Semua proyek tersebut dihidupkan kembali di jaman Jokowi, dikerjakan dan diharapkan selesai pada masa pemerintahan Jokowi. Itulah bukti keseriusan kerja pemerintah untuk membangun negara dan mensejahterakan rakyatnya.Jadi dari contoh diatas, kita bisa melihat perbedaan, mana pemimpin yang tidak banyak bicara tapi banyak bekerja yang mottonya “kerja, kerja, kerja”. Dengan pemimpin yang banyak mengeluh dan prihatin tapi minim kerja yang mottonya “katakan tidak pada korupsi” tapi sebagian besar bintang iklannya ditangkap karena korupsi.