Berawal dari berseliweran foto-foto bonyoknya wajah Ratna Sarumpaet yang diklaim oleh rekan-rekannya akibat pengeroyokan di Bandara Bandung oleh orang tidak dikenal hingga berbagai kejanggalan yang terjadi (dalam hal ini saya fokuskan pada percakapan di twitternya) seperti yang sudah saya tuliskan pada artikel di bawah ini.
https://www.Indovoices.com/anti-hoax/menguak-kejanggalan-penganiayaan-terhadap-ratna-sarumpaet/
Hoax mengenai pengeroyokan tersebut pun juga dipercaya oleh capres dari pihak oposisi, Prabowo Subianto yang menyakini adanya motif politik di balik penganiayaan yang dialami oleh anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno itu. Bahkan dirinya juga sempat memberikan keterangan pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa 2 Oktober 2018, malam.
Sambil menggelangkan Kepala, Prabowo mengatakan tidak habis pikir ada orang yang tega menganiaya perempuan yang usianya sudah sepuh.
“Kok dilakukan terhadap ibu-ibu, usia sudah 70, seorang perempuan 70 yang berjuang untuk orang miskin, keadilan, demokrasi, dan sikap ini adalah ancaman serius terhadap demokrasi, dan ini ironi sangat ironi, saya diberi hari ini adalah hari kekerasan internasional tapi saya harus sampaikan ini ke publik,” katanya.
Saya tidak tahu apakah pernyataan Pravowo yang menyakini benar kejadian pengeroyokan yang menimpa nenek umur 70 tersebut, berasal dan disampaikan langsung dari mulut Ratna Sarumpaet sendiri atau dari mulut orang lain?
Hal ini disebabkan beredar informasi lain yang sama sekali bertolak belakang dengan informasi yang disampaikan oleh Prabowo. Dari beberapa media, menyebutkan bahwa bengkak pada wajah Ratna Sarumpaet adalah akibat dari operasi plastik.
Contohnya, dari penyanyi Tompi yang sempat mempertanyakan kebenaran kabar jika Ratna Sarumpaet dikeroyok sekelompok orang hingga menyebabkan luka lebam. Hal tersebut dilakukannya melalui akun twitter pribadinya @dr_tompi.
Dalam beberapa cuitannya, Tompi menduga itu adalah luka bekas operasi wajah. Namun dirinya tak berani berspekulasi hanya lewat foto.
Dirinya bahkan mengatakan siap membantu Ratna secara sukarela. Hal tersebut juga diucapkan ketika dihubungi awak media melalui chat whatsapp.
Bila apa yang disampaikan oleh Tompi masih menimbulkan keraguan bagi pembaca, ada lagi keterangan yang lebih menyakinkan, yakni dari pihak kepolisian.
Meski belum ada laporan resmi, namun Polda Jabar sudah melakukan penyelidikan dengan mendatangi 23 rumah sakit dan puskesmas di Bandung dan Cimahi. Hasilnya, tidak ada pasien atas nama Ratna Sarumpaet.
Tidak hanya rumah sakit dan puskesmas, Polda Jabar juga mendatangi Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dengan bertanya kepada petugas keamanan maupun sopir taksi yang beroperasi di sana. Hasilnya juga sama sekali nihil tak ada penganiayaan di sekitar bandara.
Namun pihak kepolisian berhasil menemukan fakta lain dari data telepon si nenek. Diketahui ternyata, Ratna Sarumpaet sejak 20-24 September masih berada di Jakarta. Fakta lainnya yang cukup mengejutkan, hasil pengecekan CCTV, Ratna ada di RS Bina Estetika, sebuah rumah di Menteng, Jakarta Pusat, yang biasa menangani bedah plastik dan umum. Bahkan disebutkan, Ratna Sarumpaet, Check-in (masuk) ke klinik itu tanggal 21 September 2018, pukul 17:00 Wib.
Dan ada bukti lain yang diungkap polisi, yakni transfer dari rekening Ratna ke rekening RS Bina Estetika lewat kartu debet sebanyak tiga kali.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono juga menegaskan, kasus ini akan diungkap siang nanti, Rabu 3 Oktober 2018
“Jam 13.00 WIB akan ada jumpa pers,” tegas Argo.
Bila benar apa yang disampaikan oleh pihak kepolisian, maka hal ini menjadi jawaban atas terbongkarnya teka-teki wajah bonyok Ratna Sarumpaet. Pihak kepolisian harus mampu mengungkap siapa dalang atau penbuat kabar hoax tersebut, sampai-sampai Capres sekelas Prabowo pun mampu diperdaya dan menyakini hal ini sebagai sebuah kebenaran, termasuk beberapa elite politik yang kelihatan “cerdas” (cuma kelihatannya doang), bisa percaya atas hoax tersebut.
Termasuk juga menyelidiki berbagai nama yang menyebutkan peristiwa bengkaknya wajah Ratna Sarumpaet adalah akibat pengeroyokan. Sehingga masyarakat juga menjadi jelas, berada dikelompok mana penipu-penipu itu berada. Bukankah begitu kawan?
Update Terbaru
Saya baru mendapatkan kiriman gambar mengenai nomor rekening donasi untuk korban bencana Danau Toba ternyata sama dengan nomor rekening yang dipergunakan untuk membayar biaya operasi plastik. Apakah pembayaran biaya operasi plastik tersebut ada kaitannya dengan donasi yang seharusnya untuk korban bencana? Semoga saja tidak.