Babak 1
Woalahhh, gak ada hujan, gak ada badai, mendadak jagat raya media sosial viral dengan foto muka Ratna Sarumpaet bonyok babak belur. Semakin bertambah-tambah viral karena anggota keluarga serempak bersuara keras. Upsss, maaf, salah. Maksudnya teman seperjuangan Ratna Sarumpaet deng. Tepatnya para petinggi pendukung CaPres dan CaWaPres No. 2 yang tergabung di BPN (Badan Pemengan Nasional). Mirip kokok ayam jago di pagi hari. Saling “berkokok” tanpa henti di berbagai media sosial seperti Twitter atau Facebook. Hebatnya nada “kokok” mereka relatif sama yaitu “fals.” Bahkan secara implisit, semua suara yang berkicau tersebut terkesan hendak membangun opini bahwa Jokowi yang harus bertanggungjawab.
Tidak hanya lewat berbagai media sosial seperti Twitter atau Facebook. Media audio visual a.k.a tivi pun dilibatkan. Tidak tanggung-tanggung. CaPres No. 2 sendiri yang bicara. Sedang para pendamping hanya jadi figuran yang bisanya cuma planga-plongo. Termasuk si “mbah” yang pernah janji jalan kaki dari Jogja ke Jakarta tapi hingga saat ini belum terwujud.
Kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet pun semakin bertambah-tambah serunya. Tepatnya ketika sang mantan ikutan “berkokok” juga. Entah karena masih memendam cinta. Atau teringat masa lalu yang jaya raya bersama si “Bapak.” Sang mantan tidak hanya membandingkan cerita Ratna Sarumpaet dengan era OrBa, tapi juga mengutuk peristiwa tersebut.
Alhasil pembicaraan di warung-warung kopi dan lain sebagainya, tidak lagi tentang duka nestapa bencana Lombok, Palu, atau Donggala. Melainkan berganti dengan tema: “Ratna Sarumpaet Bonyok Babak Belur!” Dan seperti biasa, pasti ada yang pro alias percaya dengan “kokokan” para elite pendukung CaPres dan CaWaPres No. 2. Namun, tidak sedikit yang tidak percaya. Bahkan ada juga yang EGP alias “Emang Gue Pikirin.”
Terlepas dari Pro-Kon-EGP ini, satu hal yang pasti. Kasus penganiayaan Ratna Sarampuet mampu menjadi “trending topic” dan ratingnya terbang tinggi Mirip saham SRTG (Saritoga) milik CaWaPres No. 2 yang sempat terbang tinggi beberapa hari yang lalu.
Babak 2
“Sayang bergocap sayang.” Loh, kok bukan beribu sayang? Namanya juga HOAX recehan. Jadi lebih layak gocap ketimbang seceng lah. Ratna Sarumpaet yang tadinya kesambet sempat “setan duda,” entah bagaimana, mendadak sembuh. Muncullah pengakuannya di media audio visual (tivi) maupun media cetak (koran2 “mainstream”) bahwa semua cerita yang sempat viral beberapa hari belakangan hanyalah HOAX. Hebatnya lagi, saat mengaku, Ratna Sarumpaet bahkan tanpa tedeng aling-aling menyebut dirinya sebagai dewi HOAX yang sedang kesambet “setan duda.”
https://news.detik.com/berita/4241132/saat-ratna-sarumpaet-mengaku-pencipta-hoax-terbaik
Akibat dari pengakuan ini? Mudah ketebak. Angin kencang yang tadinya sempat berhembus ke Istana Kepresidenan, mendadak berganti arah ke istana-istanaan versi kampretersss. Para kampretersss pun kejang-kejang bak sakau nasbung bumbu micin dan fifis onta. Apalagi para elite TimSes CaPres dan CaWaPres No. 2. Bahkan Capres dan CaWaPres No. 2 pun ikut-ikutan. Tanpa perlu menunggu waktu lama, berbondong-bondong mereka ngoceh lagi. Kalau sebelum ketahuan HOAX, tereak-tereak ini itu lah. Pasca ketahuan HOAX, minta maaf, blab la bla. Tidak hanya para petinggi TimSes CaPres dan CaWaPres No. 2 seperti Fadli Zonk, Fahri Hamzah, Hanum Rais, Ferdinand Hutahaean, dan kawan-kawan. CaPres dan CaWaPres No. 2 pun tidak mau ketinggalan. Bersegeralah mereka “berkokok” kembali lewat sebuah “konfpres.” Mirip dengan babak 1 lah. Hanya saja, kali ini isi pesannya yang berbeda. Selain minta maaf, sekaligus menuduh Ratna Sarumpaet sukses besar “kadalin” mereka. Monggo simak pernyataan mereka berdua di link berikut:
https://m.detik.com/news/berita/4240777/fahri-hamzah-ke-ratna-sarumpaet-ada-apa-denganmu-ibu
Babak 3
Pasca pengakuan Ratna Sarumpaet kesambet “Setan Duda.” Eng ing eng, mesin-mesin HOAX pendukung CaPres dan CaWaPres No. 2 pun belagak ikutan kesambet “Jin Spin Doctor.” Bedanya dengan sang junjungan yang minta maaf. Mesin-mesin HOAX ini justru semakin menggila menggoreng isu recehan tentang hal-hal negatif dari CaPres dan CaWaPres No. 1.
Mosok sih? Gak pecaya! Woalaaahhhh, sini tak buktiin. Syaratnya kudu punya kuota yah. Nah, kalau sudah punya kuota, monggo, coba buka Facebook. Terus search Ali Akbar atau Nunu Solo. Kalau sudah ketemu, silahkan buka akun-akun tersebut. “Baidewey baswey,” cukup 2 contoh akun saja ya. Soalnya, kalau banyak-banyak, bikin eneg dan mual, soalnya.
Hasilnya? Ngeriiii. Hampir semua postingan mesin-mesin HOAX ini isinya senada. Kalau tidak ujaran kebencian ke CaPres dan CaWaPres No. 1, ya isu SARA. Pertanyaan menariknya adalah: “Siapa yang jadi target dari mesin-mesin HOAX ini?” Jawabannya gampang: “Kalau bukan bukan para pendukung CaPres dan CaWaPres No. 1, ya para “Pemilih Mengambang (Swing Voter).” Tujuannya sederhana saja tapi sungguh jahat! Berharap para pendukung CaPres dan CaWaPres No. 1 dan khususnya para “Swing Voter” TERCUCI OTAK. Lalu berbalik mendukung CaPres dan CaWaPres No. 2 sehingga saat PilPres 2019 terlaksana, junjungan mesin-mesin HOAX ini yang menjadi pemenang. Terus rame-rame sujud syukur seperti di tahun 2014 yang lalu bisa kesampaian. Upsss, masih dendam ni ye?
Epilog (“,” = Koma, Belum “.” = Titik)
Patut menduga bahwa mesin-mesin HOAX CaPres dan CaWaPres No. 2 masih akan terus bergentayangan. Bahkan akan semakin menggila sebagai Spin Doctor. Maklum, sakau nasbung bumbu micin campur fifis onta semakin menjadi. Terlebih ketika sang Dewi HOAX Ratna Sarumpaet gagal menginjakkan kaki di Chili.
Boro-boro sempat terbang. Justru tertangkap di bandara dan kini menjadi tahanan dengan status tersangka. Itu sebabnya “Drama 3 babak” ini tampaknya masih akan berlanjut ke babak-babak selanjutnya. Jadi “Drama 3 Babak” ini belum bisa “.” a.k.a “titik,” melainkan masih “,” alias “koma.”
Oleh karena itu, WASPADALAH WASPADALAH WASPADALAH selalu tanpa henti terhadap mesin-mesin HOAX yang terus membiarkan diri kesambet “Setan Spin Doctor.” Jangan sampai TERHIPNOTIS. Asah terus “logika objektif” dan “Nurani” sesuai dengan Firman TUHAN yang “baik” dan “benar.” Bukan Firman TUHAN yang sudah kesambet “Jin Peyang.”
Absentem laedit, qui cum ebrio litigat
- Mereka yang berdebat dengan orang mabuk, mengganggu ketertiban umum.
Ever Onward No Retreat. GOD Bless CaPres dan CaWaPres No. 1 dan NKRI tercinta.