Untuk itu, Presiden meminta jajaran Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) untuk selalu menjaga Pancasila, menjaga NKRI, dan harus memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila harus terus diingat dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa sehari-hari.
“Kita jangan pernah memberi ruang kepada ideologi-ideologi lain yang ingin mengganti Pancasila. Jangan pernah kita berikan ruang sekecil apapun,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Jambore Kebangsaan Bela Negara Keluarga Besar FKPPI, di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Jumat (7/12) siang.
Jangan sampai, lanjut Presiden, ideologi-ideologi impor, ideologi- ideologi dari luar mendapatkan ruang untuk menggeser Pancasila, yang akhirnya akan mengoyak Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengoyak Merah Putih, dan mengkhianati cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kepala Negara mengingatkan, bahwa tugas membela negara tidak akan mudah. Ia menyebutkan, di zaman sekarang tidak cukup membela negara hanya dengan berorasi dan mengumpulkan massa. Namun, membela negara harus dilakukan dalam berbagai bentuk kerja nyata.
Membela negara, kata Presiden Jokowi, bisa dilakukan melalui berbagai bidang dan profesi, misalnya dengan menjadi dokter yang memiliki dedikasi untuk memberikan pelayanan kesehatan pada rakyat, utamanya di daerah-daerah terpencil atau menjadi insinyur yang turut terlibat dalam kerja besar bangsa dalam pembangunan infrastruktur yang Indonesiasentris.
Selain itu, menurut Presiden, bela negara juga bisa dilakukan dengan menjadi pengusaha, menjadi sociopreneur, model baru dalam dunia usaha yang turut menyelesaikan masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat.
“Bela negara juga bisa dilakukan dengan menjadi pribadi-pribadi terbaik yang berkarakter, yang optimistis, yang tidak pesimistis, yang memberikan sumbangsih kepada kemajuan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” sambung Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, dan Ketua Umum FKPPI Ponco Sutowo. (RF/AGG)