Jokowi Butuh Eksekutor seperti Ahok bukan Ilusionis seperti Anis !
Oleh Samuel Tanujaya
Sudah beberapa lama berhembus kabar burung tentang Susunan Kabinet Indonesia Kerja Jilid 2.
Kemenangan Jokowi-Amin di Pemilihan Presiden 17 April 2019 kemarin yang hasilnya diumumkan oleh KPU pada 21 Mei 2019 kemarin, issue soal kabinet ini semakin kencang berhembus. Beredar banyak pesan berantai di Grup-grup WA dengan berbagai versinya masing-masing.
Terlebih setelah ada pernyataan dari Jokowi bahwa ia membuka kemungkinan untuk memberikan tempat bagi kaum milenial untuk ada di Kabinet Indonesia Kerja jilid 2.
“Tapi yang jelas, kita ingin ada yang muda-muda dalam rangka regenerasi kedepan. Kenapa sih ? Kan Menteri bolehlah yang 20-25 tahun kan juga enggak apa-apa. Atau yang 25-30. Biar yang muda-muda bisa belajar kepemimpinan negara. Mungkin yang banyak 30-40. Tapi yang muda seperti yang 25-30, kenapa tidak sih,” tutur Jokowi.
Menjadi perdebatan dimana-mana tentang hal ini. Banyak yang meragukan jika usia muda belum berpengalaman, belum layak masuk di Kabinet Jokowi, ada juga yang berpendapat bahwa usia muda asal smart dan berkualitas boleh saja, supaya bisa seirama dengan cara kerja Jokowi yang Optimis, Target Oriented, Terukur.
Semua bisa saja berpendapat, toh itu adalah harapan mereka setelah memastikan Jokowi memimpin kembali Indonesia untuk 5 tahun kedepan.
Dalam tulisan sebelumnya saya menyampaikan bahwa Jokowi dan Ahok adalah standar baru pemimpin masa depan Indonesia, terkait hal ini pernyataan Jokowi tentang menteri berusia muda ini
kalau saya sederhanakan dalam satu kalimat mungkin seperti ini:
“Menjadi Menteri di Pemerintahan Jokowi, siapapun dia, tua atau muda, kader partai atau profesional semua bisa, kuncinya mereka bisa asal sesuai standarnya Jokowi.”
Nama-nama seperti Tsamara Amany, Grace Natalie, Maruarar Sirait, Nadiem Makarim, dan banyak lainnya seringkali disebut-sebut di Media Sosial.
Ketika menghadiri Pertemuan yang diadakan HIPMI, Jokowi sambil bercanda justru mengatakan bahwa Ketum HIPMI Bahlil Lahadalia cocok untuk ada di kabinetnya…
Nah dari pernyataanJokowi yang disampaikan secara bercanda ini harusnya kita bisa mengira, SDM dengan kriteria seperti apa yang diinginkan Jokowi ada di kabinetnya.
Kali ini Jokowi ingin melangkah ke tahap selanjutnya. Setelah 5 tahun kemarin fokus untuk meletakkan pondasi Indonesia maju, maka kini dia ingin bersiap untuk tinggal landas, membawa Indonesia naik ke level yang lebih tinggi lagi dari sebelumnya.
Apa yang dikerjakan Kabinet Indonesia Kerja 1 khususnya di bidang Keuangan, Perkonomian, Pembangunan terbukti berhasil meningkatkan posisi Indonesia semakin baik lagi di mata dunia internasional.
Standard and Poor’s (S &P), IMD World Competitiveness dan banyak lainnya adalah bukti keberhasilan kinerja Kabinet Indonesia Kerja 1.
Dilihat dari nama-nama Menteri kabinet Jokowi yang terlihat bersinar selama 5th kemarin seperti Sri Mulyani, Basuki Hadi Mulyono, Susi Pujiastuti,Retno LP Marsudi adalah orang” dengan type Eksekutor. Mereka adalah Hardworker, orang-orang dengan sistem kerja target oriented, tidak banyak bersuara apalagi beretorika menata kata, tetapi orang-orang yang kerjanya jelas dan terukur, hasil kerjanya nyata dan dirasakan masyarakat banyak.
Model-model eksekutor inilah yang dibutuhkan Jokowi untuk mengisi formasi dalam kabinetnya.
Terlebih dengan fokus pada Pembangunan Sumber Daya Manusia, Jokowi lebih memerlukan pekerja keras yang bisa mewujudkan apa yang ada dibenaknya, mengimplementasikan tentang Indonesia maju yang diimpikannya. Jokowi butuh figur yang berkarakter seperti Ahok, sang sahabat yang dengan kerjasama singkatnya berhasil membangun Jakarta, bahkan mengubah wajah Jakarta baik dari segi fisik Pembangunan ataupun juga etos kerja PNS di PemProv DKI. Walau kini tak terlihat lagi di pandangan karena tertutupi ilusi abstrak seorang Anis.
Jelas butuh kerjasama antara konseptor dan eksekutor. Eksekutor yang bisa mengikuti irama kerja Jokowi sang konseptor sekaligus eksekutor. Eksekutor yang bukan hanya bagus Skill dan Knowledge saja tetapi Attitude-nya juga kategori A+. Inilah “WOW FACTOR” yanng diinginkan Jokowi dari Calon Menterinya. Seorang Calon Menteri pilihan Jokowi seperti wajib memiliki “value” karena itulah yang sudah terbukti pada seorang Ignasius Jonan.
Orang yang selalu dipakai Jokowi di posisi Menteri yang berbeda. Jonan dinilai lebih karena Attitudenya, Disiplin, Teguh pada Prinsip dan Bermental Baja, itulah Wow Faktor dari seorang Jonan.
Nama-nama seperti Rismaharini – Walikota Surabaya, Yoyok – mantan Bupati Batang, Tjai Tjui Mi – Walikota Singkawang yang disebut sebagai Ahok versi Perempuan, Wiliam Tanuwijaya – CEO Tokopedia dan Silvia Halim Sang Eksekutor MRT serta Najwa Shihab, The Eye of Najwa rasanya layak dipertimbangkan Jokowi.
Saya sendiri berharap dua nama terakhir akan dilantik Jokowi untuk membantunya di Kabinet Indonesia kerja Jilid 2.
Jokowi sendiri jelas sudah memiliki konsep, grand design Indonesia maju beserta team konseptor yang memberikan masukan, gambaran, definisi pembangunan Indonesia maju yang bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana yang diimpikan Jokowi.
Sekali lagi, Jokowi butuh orang yang bisa dipercaya olehnya untuk mengeksekusi setiap target-target di dalam kabinet Indonesia kerja jilid 2, di masing-masing bidang kementeriannya. Dia yang bisa bekerja dengan tim, yang memiliki evaluasi periodik atas capaiannya, intinya berorientasi kepada target-target yang telah diamanatkan oleh Jokowi.
Jadi tentang kabinet Jokowi 2019-2024, kita sudah bisa memperkirakan nama-nama yang akan mengisi formasi kabinet, siapa dimana, itu bukan soal usia tetapi kriteria dan standard yang jadi kata kuncinya.
Salam cerdas, kritis, bijak…