• Tentang
  • Kerja Sama
  • Hubungi Kami
Sabtu, 2 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Advertising
indovoices.com
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
indovoices.com
No Result
View All Result
Home Analisis

Analisa Tentang HTI Di Antara Jokowi Dan Prabowo

by Robin
28 Januari 2019
in Analisis
Reading Time: 5 mins read
A A
0
Analisa Tentang HTI Di Antara Jokowi Dan Prabowo
62
SHARES
345
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu, saya dikirimi sebuah screenshot oleh mentor saya, yakni berupa instruksi dari HTI melalui MCA-nya agar memperjuangkan Prabowo dengan segala cara untuk menjadi Presiden. Screenshot serupa sebenarnya sudah pernah saya terima dan baca beberapa bulan yang lalu, tidak hanya di FB, bahkan merambah hingga ke WAG.

RelatedPosts

SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

TENAGA MEDIS, KALIAN TIDAK BERJUANG SENDIRIAN

Jangan Mau Ditipu Propaganda BBC Soal FIlm “Tangisan Anak Eks Teroris ISIS”

Coba kita perhatikan screenshot di bawah ini.

Ada 4 poin yang dapat saya simpulkan, dan saya coba urutkan, yakni:
1. Hancurkan elektabilitas Jokowi, MUI dan NU
2. Tidak perlu memperdebatkan/mempersoalkan keIslaman Prabowo
3. Kesempatan terakhir sudah tidak ada sama sekali
4. Agar Pejuang Khilafah dapat berdiri kembali

Untuk poin yang pertama, saya tidak akan bahas panjang lebar lagi karena kita sudah tahu dengan jelas betapa dendamnya HTI terhadap Jokowi yang sudah membubarkan organisasi radikal tersebut. Serta betapa bencinya HTI terhadap NU yang dianggap menjadi penghalang bagi mereka untuk mendirikan negara khilafah di Indonesia.

Nah yang kedua, hal ini cukup aneh menurut saya. Dimana ada himbauan jangan memperdulikan ke-Islaman seorang calon pemimpin negara, SEMENTARA KUBU MEREKA MENYANGSIKAN KEISLAMAN PRESIDEN YANG SUDAH JELAS KEISLAMANNYA. Hal ini bisa terjadi hanya jika organisasi radikal tersebut sejak awal memang tidak ada niat untuk mendukung Prabowo sebagai Presiden, selain hanya untuk memperalat saja.

Poin yang ketiga mencerminkan betapa frustasinya mereka karena melihat PILPRES 2019 ADALAH KESEMPATAN TERAKHIR. DAN KITA SEBAGAI RAKYAT INDONESIA, WAJIB MENUTUP KESEMPATAN INI RAPAT-RAPAT.

Poin terakhir membongkar kedok mereka sendiri bahwa tujuan utamanya selama ini adalah untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, menghapus Pancasila dan UUD45, serta menggantinya dengan idelogi yang mereka perjuangkan, yakni sistem Khilafah. JADI JELAS DI BELAKANG PRABOWO-SANDI ADA KHILAFAH!!!

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semudah itu? Boleh saja para radikalis itu mencoba menunggangi Prabowo, namun analisa saya menunjukkan bila Prabowo tidak sebodoh yang disangka.

Ada beberapa indikasi yang menunjukkan hal tersebut, satu yang paling utama adalah keberanian Prabowo untuk menentang keputusan Itjima Ulama I yang awalnya merekomendasikan Ustad Somad atau Salim Segaf Al-Jufri sebagai pendamping Prabowo. Terpilihnya Sandiaga Uno menjadi cawapres serta kemampuannya memaksa para ulama versi mereka untuk melakukan Itjima Ulama part 2 dan menyetujui keputusannya. Hal ini menunjukkan Prabowo memiliki bargaining power yang lebih kuat.

Indikasi kedua adalah soal kursi wagub DKI yang kosong hingga saat ini. Walaupun PKS berkali-kali berusaha mengisi kekosongan kursi tersebut, namun dari Gerindra sendiri terkesan sengaja tarik ulur tidak rela melepas posisi wagub DKI untuk PKS. Sebuah upaya sengaja dengan tidak memberi tempat bagi PKS untuk menduduki kursi Wagub DKI kah? Masuk akal.

Bisa jadi dalam angan-angan ormas radikal khilafah itu sendiri. Mengharapkan dengan menangnya Prabowo, maka organisasi mereka akan dipulihkan kembali, konsolidasi pun dilakukan. Penyusupan ke berbagai institusi pemerintah, masjid-masjid akan semakin ditingkatkan dengan harapan sebelum pilpres 2024 mereka sudah bisa melakukan makar untuk menumbangkan Prabowo. Karena terlalu riskan bila harus menunggu pilpres sekali lagi, mengingat posisi mereka yang semakin terjepit, terutama di timur tengah maupun dunia internasional.

Apalagi perlu diingat bila hasil analisa berbagai lembaga survey menunjukkan PKS terancam tidak lulus Parlementary Thresshold. Padahal yang memiliki ideologi paling mendekati ideologi khilafah adalah ideologi ikhwanul muslimin yang dianut oleh PKS saat ini. Bila sampai PKS tidak lulus PT, maka para pengasong khilafah akan kehilangan perwakilannya di dunia politik. Itu sebabnya mereka mengistilahkan pilpres kali ini adalah “kesempatan terakhir” untuk mereka.

Apakah dengan naiknya Prabowo akan merupakan kemenangan bagi para pengasong khilafah tersebut? Jawabannya iya, kemenangan, namun kemenangan semu. Karena Prabowo sendiri tidak mungkin tidak menyadari ambisi para radikalis yang mau memanfaatkan dirinya. Apalagi perlu di ingat bahwa di belakang Prabowo ada 2 kekuatan besar, yakni Hasyim yang mewakili kapitalis barat dan Keluarga Cendana yang sama berambisinya ingin mengembalikan Indonesia ke masa orba.

Bila saat ini antara para radikalis, orba dan kapitalis barat bisa bersatu karena mereka menghadapi musuh yang sama, yakni Jokowi. Namun pada dasarnya ketiga kekuatan itu ibarat minyak dan air, sama sekali bertolak belakang dan tidak bisa bersatu. Kapitalis dengan orba mungkin masih sejalan dan memiliki titik kompromi. Namun gabungan kapitalis dan orba tidak mungkin sejalan dengan kaum radikal.

Ketidaksukaan Prabowo walau tidak secara terang-terangan terhadap ormas radikal, sudah tercium sejak lama. Pada tanggal 6 Juni 2014 yang lalu misalnya, Hashim Djodjohadikusumo pernah terang-terangan mengatakan “FPI tidak akan pernah menjadi bagian dari koalisi,”

“Saya Kristen. Kakak perempuan saya Katolik. (Dan) Prabowo sudah berjanji kepada kami. Kita memang harus melakukan kompromi-kompromi taktis, tetapi kita tidak akan berkompromi dalam menjaga dan mempertahankan Pancasila,” ujar adik Prabowo ketika itu. Memang benar, HTI bukanlah FPI, namun bila terhadap ormas semacam FPI saja, Hashim sudah menunjukkan ketidaksukaannya, apalagi terhadap ormas radikal semacam HTI?

Dan kemarin, tanggal 27 Januari 2019. Lagi-lagi pernyataan yang sama kembali disampaikan oleh Hashim dengan menegaskan kakaknya memiliki jiwa yang 1.000 persen Pancasila.

“Saya mewakili paslon nomor 2 saya diundang oleh persekutuan gereja-gereja PGI, untuk memberikan paparan visi-misi Prabowo. Jaminan Pancasila di bawah pimpinan Prabowo. Saya katakan 100%, bahkan 1.000% Pancasila akan tetap dipertahankan Prabowo, Prabowo sebagai prajurit TNI sudah lebih dari 25 tahun sebagai tentara, saya kira sudah tidak diragukan,” kata Hashim di Gedung Bhayangkari, Jalan Senjaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Lantas kenapa di tahun 2014, Hashim berani terbuka mengungkapkan ketidaksukaannya, sementara di 2019 ini malah terkesan merangkul kaum radikal? Karena di tahun 2014 yang lalu, Hashim masih tampil percaya diri. Siapa sih Jokowi ketika itu? Hanya seorang tukang kayu yang ingin melawan mantan Jenderal yang sudah berpengalaman. Namun perhitungannya meleset saat Jokowi berhasil memenangkan perhitungan suara.

Belajar dari kekalahan tersebut, kini Hashim melalui Prabowo merangkul kaum radikal. Bila kaum radikal semacam HTI berfikir dengan kemenangan Prabowo maka organisasi HTI akan hidup kembali dan melaksanakan agenda makarnya sebelum pilpres 2024. Maka Hashim dan kelompok orba justru berpikir bagaimana melenyapkan kelompok radikal begitu Prabowo berhasil memenangkan tampuk kekuasaan.

Sedangkan Prabowo sendiri dapat dipastikan akan lebih berpihak ke adiknya dan orba daripada ke pengasong khilafah. Hal ini pernah diakui sendiri oleh Prabowo saat memperkenalkan Sang Adik dalam kampanye rapat umum di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa 31 Maret 2009.

“Dia (Hashim) adalah otak di belakang Gerindra. Saya hanyalah wayang untuk mengabdi kepada saudara-saudara!” seru Prabowo ketika itu.

Sehingga tidak ada alasan bagi Prabowo kenapa dia harus menghidupkan HTI kembali, kalau seandainya dia berhasil menang. Apalagi melakukan hal itu, sama dengan upaya bunuh diri.

Bisa jadi untuk tahun pertama, penolakannya masih tidak bersifat terbuka, selain menggunakan taktik tarik ulur terhadap permintaan HTI agar organisasinya dihidupkan kembali.

Tapi bila dirasa posisinya sudah kuat, cara-cara represiflah yang akan diterapkan. Perlu kita ingat bahwa Prabowo itu mantan menantu Soeharto, seorang penguasa yang sudah berpengalaman membungkam pihak-pihak yang kritis maupun organisasi garis keras di masanya. Mengingat latar belakang Prabowo yang juga dari militer, tentu bukan hal yang sulit bila cara-cara mantan mertuanya diadopsi oleh Prabowo untuk membungkam HTI

Prabowo bukanlah pribadi yang bisa bersabar dan mengalah seperti Jokowi. Emosinya yang meledak-ledak dibuktikannya dengan melecehkan insan pers karena tidak memuat peserta reuni sebesar 11 juta seperti keinginannya beberapa waktu yang lalu. Belum lagi aksinya menggebrak meja di hadapan para ulama ketika ke-Islamannya dipertanyakan.

Menilik sifatnya yang emosional, Prabowo lebih cenderung memakai hard power untuk menekan ormas-ormas yang berbeda kepentingan dengan dirinya. Hal ini tentu berbeda dengan Jokowi yang berlatar belakang sipil. Alih-alih mengandalkan hard power, Jokowi lebih mempercayai pendekatan secara soft power.

Perhatikan saja orang-orang yang dulu mati-matian mengkritisi kebijakannya, satu persatu berhasil dirangkul kembali. Bahkan ormas sekelas HTI yang jelas-jelas sudah ditetapkan sebagai ormas terlarang pun, tokoh-tokohnya masih bisa bebas berkeliaran.

Bukan berarti ormas radikal diberikan ruang oleh pemerintah saat ini. Hanya ada 2 pilihan untuk ormas radikal semacam HTI dan sejenisnya, kembali kepangkuan NKRI, setia kepada Pancasila dan UUD45 atau menyingkir dari Indonesia.

Apalagi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sendiri sudah meminta kader-kader NU untuk mengambil peran lebih besar di tengah masyarakat. Termasuk di Pilpres 2019 ini.

“Agar berperan di tengah-tengah masyarakat. Peran apa? Peran syuhudan diniyan, peran agama. Harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, Pak Menteri Agama, harus dari NU, kalau dipegang selain NU salah semua,” ujar Said Aqil di GBK, Jakarta, Minggu 27 Januari 2019 di Acara Harlah Muslimat NU kemarin.

Dapat dipastikan ormas-ormas radikal beserta pengikutnya semakin ke depan akan semakin terjepit dan terancam punah dari Indonesia.
Pada akhirnya, siapapun yang menang, HTI dan pendukung radikalnya tetap akan tersingkir dari Ibu pertiwi.

Robin

Robin

Related Posts

SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

by Betterthangood ina
3 April 2020
1

      SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES   OLEH: Betterthangood InaIjinkan saya (BI) bermimpi menjadi gubernur DKI Anies Baswedan. Ditengah...

TENAGA MEDIS, KALIAN TIDAK BERJUANG SENDIRIAN

TENAGA MEDIS, KALIAN TIDAK BERJUANG SENDIRIAN

by Dahono Prasetyo
31 Maret 2020
0

Upaya Pemerintah mengatasi wabah Covid-19 pada akhirnya tidak semudah upaya mengumpul sumbangan kemanusiaan atau impor peralatan test. Penanganan bertambah rumit...

Jangan Mau Ditipu Propaganda BBC Soal FIlm “Tangisan Anak Eks Teroris ISIS”

Jangan Mau Ditipu Propaganda BBC Soal FIlm “Tangisan Anak Eks Teroris ISIS”

by Nama Penulis Di Bawah Artikel
4 April 2021
0

Indovoices.com - Jangan Mau Dibodohi Propaganda Barat, Film BBC Tontonkan Tangisan Anak Teroris ISIS yang Beredar Luas Bahkan Sudah Viral...

HUKUM MEMULANGKAN ANGGOTA ISIS KE INDONESIA MENURUT ISLAM

HUKUM MEMULANGKAN ANGGOTA ISIS KE INDONESIA MENURUT ISLAM

by Nama Penulis Di Bawah Artikel
27 Februari 2020
0

Indovoices.com -  Hukum memulangkan anggota ISIS eks WNI ke Indonesia menurut Islam: 1). Bagaimana pandangan Islam mengenai memulangkan anggota IS*S...

COBAAN ITU BERNAMA SITTI HIKMAWATTY

COBAAN ITU BERNAMA SITTI HIKMAWATTY

by Nama Penulis Di Bawah Artikel
26 Februari 2020
0

Indovoices.com - Sitti artinya "lemah," bahasa Jawa dari tanah. Kata Siti juga disematkan pada Maryam, ibunya Yesus, dalam narasi Islam...

PEMERINTAH YANG MAMPU BERFIKIR SEHAT SAAT WARGA SAKIT DAN PEMERINTAH YANG BERPIKIR SAKIT KETIKA WARGA SEHAT

PEMERINTAH YANG MAMPU BERFIKIR SEHAT SAAT WARGA SAKIT DAN PEMERINTAH YANG BERPIKIR SAKIT KETIKA WARGA SEHAT

by Y_Suherman
10 Februari 2020
0

  Rasanya Lelah hati ini melihat Perlakuan Pemerintah Pusat yang melakukan kekonyolan sedikit demi sedikit, agak miris melihat perbedaannya jika...

Next Post
Program Pengembangan Pelatih PSSI Dipuji

Program Pengembangan Pelatih PSSI Dipuji

Please login to join discussion

Recommended

Warga Katingan Kini Nikmati BBM Satu Harga

Warga Katingan Kini Nikmati BBM Satu Harga

7 tahun ago
Hoaks, Listrik Padam Dampak Gempa

Hoaks, Listrik Padam Dampak Gempa

6 tahun ago

Popular News

  • 🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    🔍 Tarif AS Tetap 32%, Deregulasi Impor Indonesia Gagal Jadi Alat Tawar?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Become Contributor

indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@indovoices.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

About Us

indovoices menyajikan berita terbaru politik, ekonomi, bisnis, lifestyle, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Links

Youtube

Newsletter

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan indovoices.com dan menerima pemberitahuan artikel baru melalui email.

Bergabung dengan 1,250 pelanggan lain
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2024 indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education

© 2024 indovoices.com

 

Memuat Komentar...
 

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.