Indovoices.com-Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro meyakini berbagai sarana dan prasarana (fasilitas) penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap), yang ada di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang dikelola Kementerian Ristek/BRIN, terutama Pusat Litbangjirap yang dikelola Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dapat terus dikembangkan agar dapat digunakan oleh industri, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Kedua fasilitas BPPT dan BSN itu, baru merupakan dua area dari keseluruhan kompleks Puspiptek, selain LIPI, BATAN, dan KLHK.“Indonesia harus yakin bahwa generasi milenial kita, para pelaku litbangjirap akan mengembangkan Pusat-pusat ini, sehingga diharapkan Pusat-pusat ini tidak hanya akan mendorong hilirisasi teknologi untuk menghasilkan produk-produk inovasi skala industri, tapi juga Puspiptek dan seluruh Pusat-pusatnya dapat memberikan layanan kepada pihak-pihak yang membutuhkan jasa dari pusat/laboratorium yang ada di lingkungan Puspiptek ini,” ungkap Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro saat berkunjung ke Puspiptek di Serpong (Tangerang Selatan).
Menristek/Kepala BRIN Bambang mengungkapkan ada banyak berbagai fasilitas di berbagai Pusat-pusat milik BPPT dan BSN di Puspiptek, yang belum diketahui masyarakat pada umumnya. Pusat-pusat ini adalah wahana untuk mengembangkan riset, teknologi, dan inovasi di Indonesia, termasuk terowongan angin di Laboratorium Aero-Gas Dinamika dan Getaran (LAGG) yang dapat menguji model bangunan, pesawat, dan pesawat tanpa awak (drone).
“Ada lab terkait mesin, kemudian lab yang terkait dengan sumber daya alam, termasuk pusat atau lab untuk penanganan kebakaran hutan, hujan buatan, proteksi terhadap tsunami dan juga lab aerodinamika yang memiliki terowongan angin,” ungkap Bambang Brodjonegoro.
Menteri Bambang Brodjonegoro mendorong Puspiptek, BPPT, BSN, serta beberapa LPNK dalam Kawasan Puspiptek, untuk terus melakukan litbangjirap dan mengembangkan berbagai fasilitas tersebut, agar dapat terus menciptakan inovasi.
“Kita sangat membutuhkan fasilitas seperti ini, berbagai pusat atau laboratorium terkait teknologi khususnya permesinan, karena bagaimanapun Indonesia harus menyiapkan diri untuk lebih masuk dan lebih kompetitif dalam industri manufaktur,” ungkap Menristek/Kepala BRIN.
Dalam kunjungan kerja ini Menristek/Kepala BRIN dan rombongan mengunjungi balai, pusat, gedung, dan laboratorium yang dikelola oleh BPPT, mencakup Development Engineering Laboratory for Plant Equipment and Heavy Industry (DELPHI), Balai Teknologi Mesin Perkakas, Produksi dan Otomasi (BT MEPPO), Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3), Balai Besar Teknologi Konstruksi dan Struktur (B2TKS), Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Pusat Teknologi Material (PTM), dan Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Desain (BTBRD).
Selain fasilitas yang dikelola BPPT, Menteri Bambang Brodjonegoro juga mengunjungi berbagai laboratorium pada Gedung Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU) yang dikelola oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), mencakup laboratorium: massa, panjang, suhu, kelistrikan dan waktu, alat kesehatan dan biologi, serta akustik dan vibrasi (untuk mengukur gempa). (jpp)