Indovoices.com-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross dan delegasinya di Gedung Ali Wardhana Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antar kedua negara.
Kunjungan Mendag AS ke Jakarta tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke kawasan Asia Tenggara, antara lain ke Thailand dan Vietnam. Dalam kunjungannya ke Kemenko Perekonomian, Secretary Ross didampingi oleh 24 orang pejabat pemerintahan AS dan Kedutaan Besar AS di Jakarta, serta 25 orang delegasi pebisnis AS yang bergerak pada berbagai sektor antara lain energi, teknik, konstruksi, dan teknologi informasi.
Dalam bidang ekonomi, AS berkepentingan menyelesaikan sejumlah hambatan perdagangan seperti persyaratan kandungan lokal minimum dan berbagai peraturan lain yang dianggap membatasi ruang gerak industri dan bisnis perusahaan AS di nusantara. AS pun menawarkan partisipasi dalam pembangunan infrastruktur, pekerjaan umum, energi dan sektor lainnya melalui kerja sama dengan pihak swasta dan BUMN.
“Kami sangat menghargai kunjungan Anda bersama para delegasi, karena hal ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk memperbesar (nilai) perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan mitra dagang kami, salah satunya yaitu AS,” kata Menko Airlangga.
Tahun ini, lanjut Menko Airlangga, menandai 70 tahun hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan AS. “Saya harap kedua negara dapat menggunakan momentum ini untuk semakin memperkuat hubungan serta meningkatkan investasi dan perdagangan dua arah, melalui usaha yang berkelanjutan dan akan membawa keuntungan bagi masing-masing negara,” tuturnya.
AS merupakan negara tujuan ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia. Data Kementerian Perdagangan tahun 2018 menunjukkan, AS adalah mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia dengan nilai perdagangan bilateral sebesar US$28,6 miliar, naik 10,42% dari periode sama tahun sebelumnya. Nilai Investasi Langsung (Foreign Direct Investment/FDI) AS di Indonesia juga menyentuh angka US$1,217 juta dengan 572 proyek.
Sebaliknya, Indonesia adalah negara tujuan investasi dari para pengusaha AS dalam sektor ekstraktif atau sumber daya mineral, serta menjadi pasar potensial bagi produk-produk AS lainnya.
“Maka itu, untuk memperluas perdagangan bilateral, kita harus fokus dalam kolaborasi membangun sebuah roadmap bernilai sekitar US$60 miliar untuk lima tahun ke depan dengan mengidentifikasi sektor-sektor tertentu, khususnya industri yang menyokong satu sama lain,” jelas Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menjelaskan fokus utama pembangunan Indonesia dalam lima tahun ke depan, yakni memperkuat sumber daya manusia (SDM), melanjutkan pembangunan infrastruktur, menyederhanakan regulasi dan reformasi birokrasi.
Pengembangan infrastruktur akan dilanjutkan dan dihubungkan dengan aktivitas ekonomi komunitas dan industri. Lalu, Pemerintah Indonesia juga ingin menciptakan SDM berkualitas yang sesuai kebutuhan industri saat ini dan masa depan. “Kami juga ingin menyederhanakan regulasi dan mereformasi birokrasi supaya menaikkan competitiveness level Indonesia,” imbuh Menko Airlangga.
Secretary Ross mengungkapkan, kunjungan ke Asia Tenggara ini sebagai salah satu upaya mendukung sasaran Presiden AS Donald Trump untuk mempercepat kegiatan perdagangan AS di kawasan, membuka peluang ekspor yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi perusahaan AS, sekaligus memenuhi kebutuhan kawasan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
“Di Departemen Perdagangan, kami bekerja mendorong pertumbuhan sektor swasta AS di dalam negeri dan seluruh dunia. Dengan nilai hampir US$2 triliun dalam perdagangan dua arah pada 2018, kami sedang berusaha menumbuhkan kemitraan penting di kawasan Indo-Pasifik seiring perusahaan-perusahaan AS memperluas bisnisnya di sini. Saya harap kita dapat bekerja sama semakin erat tahun demi tahun ke depan,” ungkap Secretary Ross.
Turut hadir dalam pertemuan bilateral ini adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Achmad S. Dwiwahjono, Dubes AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan, Kepala Staf Mendag AS Michael Walsh, Direktur Kebijakan Departemen Perdagangan AS Earl Comstock, dan Wakil Direktur Kebijakan & Perencanaan Strategis Departemen Perdagangan AS James Rockas. (jpp)