Miris, trenyuh sekaligus menyedihkan rasanya ketika menyaksikan berulang kali isi doa dalam sebuah sidang kenegaraan anggota dewan kita yang terhormat keluar dari konteks dan mengarah pada candaan saja.
Terlepas apakah disengaja ataukah tidak, kesalahan dalam berdoa jelaslah sebuah hal yang memalukan. Apalagi doa disiarkan langsung oleh stasiun televisi dan sudah pasti disaksikan banyak orang.
Kalau sekali dua kali bolehlah dimaafkan. Tetapi kalau sudah hatrick tiga kali berturut-turut, seperti kata lagu trio Ambisi, cukuplah sudah!
Satu kali kau sakiti hati ini masih kumaafkan
Dua kali kau sakiti hati ini juga kumaafkan
Tapi jangan kau coba tiga kali
Jangan oh janganlah
Cukuplah sudah cukuplah sudah
Jangan kau ulang lagi
Tiga kali sudah dalam catatan saya, doa dalam sebuah sidang MPR dan DPR seperti dijadikan ajang candaan dan sindir-menyindir dan oleh para wakil kita. Ada apa?
Doa yang semestinya berlangsung husuk dan hidmad sebagai salah satu sarana komunikasi vertikal seseorang kepada Tuhan-nya malah dianggap remeh dan main main.
Berikut tiga daftar “doa nyeleneh” tersebut dalam catatan saya :
18 Agustus 2016, M Syafii, Gerindra
Kala itu didepan anggota dewan, presiden Jokowi dan wapres Jusuf Kalla dalam sebuah sidang tahunan, doa penutup Syafii tak ubahnya kritik pedas ala Gerindra. Persis seperti kritikan, ini cuplikan doa Syafii :
Jauhkan kami ya Allah dari pemimpin yang khianat, yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, dan seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat. Dimana-mana rakyat digusur tanpa tahu kamana mereka harus pergi, dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan Allah. Di Negeri yang kaya ini, rakyat ini out sourching wahai Allah, tidak ada jaminan kehidupan mereka aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat.
Allah lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa, mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah. Allah kalau ada mereka yang ingin bertaubat terimalah taubat mereka ya Allah, tapi kalau mereka tidak bertaubat atas kesalahan yang mereka perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini. Detik.com
Meski kontroversial dan banyak mendapat kecaman, Syafii enggan meminta maaf. Dia mengaku banyak juga yang malah mengapresiasi doanya…aneh!
16 Agustus 2017, Tifatul Sembiring, PKS
Saat itu, isi doa Tifatul terkesan tidak tulus dan malah seperti menyindir fisik presiden Jokowi yang memang kurus sehingga mendapat banyak tanggapan dari netizen. Simak sekilas isi doanya berikut :
“Ya Allah, beri petunjuk para pemimpin kami, bimbinglah agar istiqomah berada di jalan lurus. Berilah petunjuk kepada Presiden Joko Widodo. Gemukkanlah badan beliau Ya Allah karena kini terlihat semakin kurus…” liputan6.com
Tak hanya itu, Tifatul juga menyebut pak JK sudah tua…
“Ya Allah, Pak JK meskipun usia beliau tua, semangat beliau tetap membara,”
Apa-apaan pula doa seperti ini! Sudah tua nggak usah disebut kalee…Menurut teman-teman tulus ga doa seperti itu? Kok menurut saya malah seperti mengejek presiden Jokowi dan pak JK…
Dan setelah mendapat banyak reaksi negatif, Tifatul mengaku isi doa tersebut hasil improvisasi karena memang tidak ada dalam teks…
26 maret 2018, Jazilul Fawaid, PKB
Yang masih anget tentu saja isi doa ketua Fraksi PKB di MPR Jazilul Fawaid saat menutup sidang pelantikan tiga wakil ketua MPR yang baru sebagai hasil dari revisi Undang-undang MD3.
Ucapan salah sebut posisi baru cak Imin sebagai wakil presiden terkesan seperti disengaja. Hal ini terbaca karena sesaat setelah salah sebut langsung dikoreksi. Apakah doa ini dijadikan ajang untuk berkampanye?
Muhaimin sendiri memang sedang mengkampanyekan diri sebagai cawapres dari PKB. Terakhir malah sempat meminta restu ke makam Taufik Kiemas.
Dan suasana doa yang semula husuk menjadi riuh rendah. Sontak hadirin tertawa terbahak-bahak mendengarkan isi doa Jazilul layaknya sedang menyaksikan seorang stand up komedian yang sedang open mix. Ini DOA lho pak! Ngono yo ngono tapi mbok yo ojo ngono…
Ini cuplikan isi doa Jazilul yang disambut gelak tawa hadirin :
“Semoga Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, dan Muhaimin Iskandar, yang baru saja dilantik sebagai wakil presiden…” Tribunnews Jateng.com
Belakangan, Jazilul mengaku keselip lidah. Anda percaya?
Semakin aneh saja doa-doa yang dibacakan digedung kura-kura itu. Publik yang memang sudah eneg dengan drama-drama dan senda gurau politik orang-orang disana malah semakin tidak respek dengan “kesalahan” doa yang kembali terulang untuk ketiga kalinya…
Dan seperti kata lagu kita di awal tadi, Satu kali, peringatan! dua kali kesalahan, kartu kuning! Tiga kali, biasanya wasit menyodorkan kartu merah dan absen empat laga.
Semoga ini kali terakhir kita mendengar doa yang kurang patut seperti ini dari sana…
Selamat berdoa!