Indovoices.com– Kementerian Perhubungan mengupayakan perpanjangan landas pacu (runway) Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, agar bisa didarati pesawat dengan kapasitas lebih besar.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara/UPBU Ilaga Herman Sujito di Timika, Selasa, mengatakan jajarannya masih fokus menyiapkan lahan untuk perpanjangan runway Bandara Ilaga yang saat ini berukuran panjang 600 meter dan lebar 23 meter.
“Tahun ini kami fokus untuk penyiapan lahan untuk perpanjangan landasan Bandara Ilaga. Mengingat di ujung Bandara Ilaga itu jurang maka harus dilakukan penimbunan. Perpanjangan landasan Bandara Ilaga untuk tujuan meningkatkan faktor keselamatan penerbangan mengingat selama ini sering terjadi kecelakaan pesawat di Bandara Ilaga karena landasannya pendek,” jelas Herman.
Ia mengatakan pada 2018 telah dilakukan pelebaran landasan Bandara Ilaga dari semula 18 meter menjadi 23 meter.
Selain itu juga dilakukan perluasan tempat parkir pesawat (apron) menjadi 60 meter x 80 meter sehingga tadinya hanya bisa menampung empat pesawat berbadan kecil sekarang sudah bisa menampung hingga tujuh pesawat berbadan kecil.
Herman mengatakan landasan Bandara Ilaga nantinya akan diperpanjang hingga 750 meter dan seterusnya akan diperpanjang lagi hingga 1.000 meter agar nantinya bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis ATR.
“Sesuai master plan Bandara Ilaga nantinya bisa didarati pesawat jenis ATR. Kalau sekarang hanya bisa didarati pesawat jenis Pilatus Porter, Grand Caravan dan Twin Otter,” ujarnya.
Menurut dia, tidak ada perubahan arah runway terkait pengerjaan penimbunan di ujung Bandara Ilaga itu.
Akses masuk menuju Bandara Ilaga akan diubah, yang semula dari sisi kiri landasan menjadi sisi kanan.
“Pembangunan dari sisi udara semuanya didanai dari APBN melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub. Sementara pembangunan akses darat dikerjakan oleh Pemkab Puncak,” ujarnya.
Saat ini pergerakan pesawat yang turun dan terbang dari dan menuju Bandara Aminggaru Ilaga setiap hari rata-rata sekitar 50 kali dimulai pukul 07.00 WIT hingga pukul 12.00 WIT.
Penerbangan menuju Ilaga, kota yang terletak di kawasan pegunungan Papua itu terbanyak dilakukan dari Timika untuk kepentingan pelayanan kargo penumpang dan kargo barang.
Selain itu juga ada penerbangan dari Sinak dan Nabire serta penerbangan subsidi perintis dari Wamena sebanyak tiga kali sepekan.(jpp)