Indovoices.com- Mentan Amran Sulaiman menemui dan mengajak dialog para peternak pendemo yang mengeluhkan anjloknya harga ayam dan telur di pasaran. Tidak hanya para peternak, Amran juga menghadirkan para perwakilan perusahaan integrator besar, seperti Charoen Phokphan, Japfa, Ciomas Adisatwa dan lainnya.
Mentan ingin masalah para peternak kecil ini agar segera tertangani, “Aku sedih mendengar para peternak ini demo terus. Kita harus cepat selesaikan masalah harga ayam mereka. Rakyat kecil ini harus segera kita bantu”, kata Amran di depan para pendemo di Auditorium Gedung F Kementan.
Perwakilan peternak, Sugeng didaulat Mentan untuk menyampaikan secara langsung tuntutan pada perwakilan perusahaan, secara khusus. Mereka menuntut agar harga ayam hidup (live bird) segera naik. Sugeng mengatakan dirinya dan para peternak lainnya telah 14 bulan mengalami kerugian.
Ajakan dialog dan mediasi Mentan ini mendapatkan apresiasi dan dukungan peternak dan perwakilan perusahaan integrator. Mereka mendapatkan solusi adil untuk menyelesaikan permasalahan harga para peternak, dan berharap dapat menjadi solusi permanen di masa mendatang.
Setidaknya tercapai 17 poin kesepakatan yang ditandatangani para perwakilan peternak dan perusahaan integrator, diantaranya untuk jangka pendek menaikkan harga ayam hidup (live bird/LB) dan menjaga kestabilan harga diatas HPP peternak unggas rakyat mandiri sesuai dengan Permendag Nomor 96 Tahun 2018.
Selain itu, kedepan perusahaan integrasi secara bertahap akan mengurangi menjual ayam hidup ke pasar becek, menyiapkan RPA, menjual ke pasar modern hingga membuka pasar ekspor daging ayam segar. Produsen DOC juga harus menjual minimal 60% DOC nya pada peternak unggas rakyat mandiri dengan harga yang wajar dan kualitas baik.(kementan)