Indovoices.com– Sebagai rangkaian acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melakukan kegiatan Bakti Inovasi yang bertempat di Kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Jinengdalem, Kabupaten Buleleng, Bali.
Bakti Inovasi Teknologi yang merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban Kemenristekdikti kepada masyarakat dari hasil karya anak bangsa dalam mengimplementasikan produk hasil inovasi dalam upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat. Melalui Bakti Inovasi Teknologi, Kemenristekdikti memberikan beberapa produk inovasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat Bali khususnya daerah Singaraja, Kabupaten Buleleng. Produk inovasi tersebut merupakan hasil kegiatan pendanaan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti.
“Agar berkembangnya daerah yang memiliki potensi, antara lain kita akan buat pertanian dan perkebunan di sekitar. Lahan perkebunan ini kita bangun harus bisa punya nilai tambah,” ungkap Menristekdikti saat mengawali Bakti Inovasi Teknologi dengan menanam salah satu tanaman tropis di kawasan kampus Unidiksha.
Kemenristekdikti memilih Undiksha sebagai lokasi Bakti Inovasi Teknologi agar ada pemerataan teknologi di Bali.
“Pemilihan Undiksha di Singaraja sebagai tempat Bakti Inovasi kali ini agar ada pemerataan kemajuan teknologi, tidak hanya di kota saja, seperti Denpasar atau Badung, namun daerah pinggir harus dapat kemajuan teknologi,” ungkap Menteri Nasir.
Beberapa produk-produk juga diserahkan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir kepada petani, masyarakat, civitas akademik yang terdapat di Singaraja guna mengembangkan potensi yang dimiliki. Produk inovasi anak bangsa tersebut meliputi 1 unit TROLLS (Traktor Tangan berbasis Android), 10 Kursi Roda Otomatis dengan kendali Smartphone Android, 20 Ponkod (alat bantu lemanjat kelapa), 10 Bali Printer 3D 2 in 1, 2.400 botol Pupuk Hayati Plus Biofarm, 2.400 bibit buah tropika (durian, lengkeng, dan alpukat).
Produk Inovasi TROLLS merupakan produk tenant inkubator dari STIKOM Bali, Kursi Roda Otomatis oleh tenant inkubator daro P3M – PPNS, Ponkod oleh tenant inkubator dari STMIK Primakara, serta Bali Printer 3D 2in1 oleh tenant inkubator dari STIKI Indonesia. Keempat inkubator bisnis ini merupakan inkubator yang dibina Kemenristekdikti melalui kegiatan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).
Selain penyerahan produk inovasi teknologi, Kemenristekdikti juga memberikan pelatihan dalam rangkaian Bakti Inovasi Teknologi di beberapa tempat, mencakup Pembuatan Bioreeftek dan Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara di Kabupaten Gianyar pada 5 Agustus 2019 dengan kerja sama dari Balai Riset dan Observasi KKP Kabupaten Gianyar; Pelatihan Budidaya Teripang Pasir dan Aplikasi Kit RICA KKP Kabupaten Buleleng (Pusat Unggulan Iptek Perbenihan Ikan Laut); Pelatihan Pupuk Hayati Plus (Biofarm) pada 18 Agustus 2019 di Buleleng dan 19 Agustus 2019 di Gianyar, dengan kerjasama dari Universitas Muhmamadiyah Malang; serta Pelatihan Pengembangan Industri Kreatif berbasis Teknologi untuk Gerabah pada 18–19 Agustus 2019 bekerjasama dengan Undiksha dan BPTIKK–BPPT Provinsi Bali.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Undiksha I Nyoman Jampel, Rektor Udayana Anak Agung Raka Sudewi, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemenristekdikti Retno Sumekar, Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti Didin Wahidin, Inovator Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi, serta Civitas Akademik Universitas Pendidikan Ganesha. (jpp)