Indovoices.com– Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin memastikan kondisi Mina saat ini kondusif. Hujan yang mengguyur Minamemang di luar dugaan. Namun, ia telah menginstruksikan seluruh petugas haji untuk bergerak mengantisipasi hal tersebut.
“Kemarin, Saya instruksikan kepada semua petugas untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dampak dari hujan. Alhamdulillah segalanya dapat diatasi dengan baik,” kata Menag, di Mina, Arab Saudi, Selasa (13/8).
Diakui Menag, pada saat hujan deras kemarin memang terjadi pemadaman listrik. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya korsleting. Usai hujan reda, secara bertahap listrik pun mulai dinyalakan.
“Memang tidak serentak, ada yang langsung menyala, ada juga yang agak lama. Tapi secara umum, ini tidak mengganggu aktivitas jemaah,” jelas Menag.
Pemadaman listrik sementara yang dilakukan paska hujan deras, jelas Menag, tidak mengganggu pelayanan pada Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mina. “Semata-mata penerangan saja. Jadi tidak ada jamaah yang karena listriknya mati lalu kemudian kesehatannya terganggu karena tidak ada alat-alat yang menggunakan aliran listrik,” ujar Menag.
Jadi sejauh ini, menurut Menag, pelaksanaan lontar jumrah di jamarat berlangsung dengan baik, meskipun kemarin ketika ada hujan deras beberapa tenda di maktab mengalami pemadaman listrik.
Sebagian jemaah haji Indonesia yang memilih nafar awal, lanjut Menag, mulai kembali ke pemondokan. “Alhamdulillah sejak tadi ba’da subuh dari posko tenda misi haji di Mina, jemaah bertolak menuju jamarat, dan sebagian mereka sudah membawa tas kecilnya. Jadi mereka sudah akan menyelesaikan nafar awalnya,” kata Menag.
Menag juga bersyukur, secara bertahap listrik dapat dippulihkan kembali. “Kemudian memang juga ada beberapa maktab yang agak terlambat pemadamannya tapi itu juga bisa diatasi,” kata Menag.
Sementara Kasatgas Mina Akhmad Jauhari menyampaikan sedikitnya ada sekitar 120 ribu jemaah haji yang menyampaikan untuk menyelesaikan nafar awalnya. “Mulai jam 07.00 waktu Arab Saudi, jemaah yang telah menyelesaikan nafar awal mulai diantar ke pemondokan masing-masing, dan akan berakhir pada pukul 17.00 sore ini,” tutur Jauhari.
Jemaah nafar awal adalah jemaah yang memilih untuk meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah. Sementara, jemaah Nafar Tsani masih akan bermalam di Mina, dan akan meninggalkan Mina pada 13 Zulhijjah.
Seperti di Tanah Air
Sementara itu Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid mengemukakan, hujan yang terjadi di wilayah Makkah dan sekitarnya pada Senin (12/8) lalu, adalah hujan air biasa saja seperti di tanah air. Tapi karena terjadi di tanah suci, maka bisa dirasakan bedanya.
“Hujan memang membuat sebagian karpet di tenda Mina basah, tetapi tidak membuat jemaah keluar dari tenda. Karpet yang basah dilipat dan sudah kembali selesai,” jelas Subhan.
Akibat hujan, diakui Subhan, beberapa eskalator yang mengarah ke jamarat juga terpaksa dihentikan. karena memang berada di tempat terbuka. “Menghindari korslet dan bisa berakibat pada jemaah. Maka oleh pertahanan sipil Makkah, sambungan listrik dimatikan,” sambungnya.
Ada pun menanggapi maraknya gambar mau pun video yang beredar tentang kondisi Mina, Subhan menjelaskan bahwa kenyataannya itu sesungguhnya hanyalah genangan air saja.
“Karena petugas kita sudah langsung melakukan antisipasi dengan sigap berada di tenda jamaah. Berkoordinasi dengan pengurus maktab. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Subhan yang juga mengabarkan bahwa kondisi cuaca di Makkah dan Mina hari ini sangat cerah. (setkab)