Sejak dari remaja seorang anak keturunan Tionghoa yang bernama Edy, sudah menunjukan hobi menyelam. Beruntung hasrat hatinya bagaikan gayung bersambut, karena adik saya Firdaus Effendi alm, juga hobi menyelam, bahkan sudah memiliki Sertifikat PADI, sehingga Edy dapat menyalurkan hobi menyelam, tanpa menunggu terlalu lama. Lama kelamaan hobi menyelam seakan sudah mendarah daging dalam dirinya. Dari tahun ke tahun, hobi menyelam bukannya menyurut, malahan semakin membara. Entah kapan mendapatkan panggilan jiwa, tiba-tiba Edy menyatakan ingin bergabung di TNI -AL
Cita cita ini terpaksa ditangguhkan, karena ia ingin menyelesaikan kuliahnya di jurusan hukum. Baru setelah itu, Edy bergabung di TNI -Angkatan Laut pada tahun 2000 Dan berarti saat ini sudah 19 tahun bertugas di TNI -AL, dengan pangkat Mayor Marinir.
Karir Selama 19 Tahun
Tahun 2003, Edy pernah bertugas di Aceh, dalam Satuan Tugas Intelijen Analis, selama lebih kurang satu tahun,. Kemudian pernah ditugaskan di Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XI Merauke di Perbatasan Sota dan Papua New Guinea dengan jabatan Wakil Komandan Batalyon.
Edy atau nama lengkapnya: Edy Effendi SH,MH, dengan pangkat Mayor Marinir saat ini bertugas di Kesatuan: Markas Komando Korps Marinir dengan jabatan Pabandya Staf Potensi Maritim/Pembinaan Ketahanan Wilayah Laut. Menurut Edy, seluruh persyaratan formal yang diwajibkan untuk kenaikan pangkat dari Mayor menjadi Letkol, sudah diselesaikan dengan baik, tinggal menunggu keputusan dari atasan.
Didampingi Istri dan 2 Putri
Edy didampingi istri yang setia Hefi, dikaruniai dua orang putri cantik bernama Nitasha Septana Effendi dan Cathrin Angeline Effendi. Kedua putrinya, sejak dari kecil sudah dilatih oleh Edy, agar memiliki tubuh yang sehat dan bermental baja. Mereka dilatih menembak dan menyelam. Dan ternyata latihan yang diberikan sejak keduanya masih kecil, tidaklah sia-sia. Karena Nitasha pernah meraih Juara III dalam lomba menembak dan hari ini, menurut Efi sedang ikut lomba menembak lagi. Tapi bagaimana hasilnya masih belum diketahui, karena masih dalam tahap semi final.Sementara itu, Cathrin walaupun ikut serta latihan menembak, namun lebih tertarik untuk menekuni hobi basket.
Edy Effendi adalah satu dari sangat sedikit warga Indonesia, keturunan Tionghoa, yang terpanggil untuk bergabung dengan TNI -AL dan siap untuk ditempatkan di mana saja. Tapi setidaknya, Edy sudah menjadi contoh bagi generasi muda Tionghoa, agar jangan ragu untuk bergabung dan ikut mempertahankan kedaulatan negara kita Indonesia! Sehingga dengan demikian, stigma negatif yang selama ini seakan melekat pekat pada warga Indonesia keturunan Tionghoa, sebagai warga yang hanya sibuk cari uang dan terfokus di bidang bisnis semata, dapat dipatahkan.
Orang Tionghoa Adalah Bagian dari Bangsa Indonesia
Karena kita semuanya berbeda, ada orang Aceh, Orang Padang, Orang Batak, Orang Jawa, Orang Nias, Orang Sunda, Orang Tionghoa dan seterusnya, tapi sesungguhnya kita adalah satu, yakni: “Bangsa Indonesia”
Tjiptadinata Effendi