Indovoices.com– Kementerian Agama hari ini, Jumat (2/8/2019), melantik pejabat eselon IV dari agama Khonghucu untuk mengisi jabatan struktural di Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu (PBPK) Sekjen Kemenag.
Adalah Sugiandi Surya Atmaja yang dilantik Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan sebagai Kepala Sub Bidang Pendidikan Agama pada Bidang Pendidikan Khonghucu Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kemenag. Dalam kesempatan sama, dilantik juga Wawan Djunaidi sebagai Kepala Sub Direktorat Advokasi Haji pada Direktorat Bina Haji Ditjen PHU.
Pelantikan berlangsung di Operation Room Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta Pusat. Sebagai saksi, Sekretaris Ditjen PHU Ramadhan Harisman dan Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Setjen Kemenag Mudhofir.
“Ini pertama dalam sejarah Kemenag memiliki pejabat struktural dari agama Khonghucu di Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kemenag,” kata M Nur Kholis Setiawan.
“Dan ini merupakan komitmen kami di Kemenag bahwa pelayanan terhadap umat beragama sebagai tangung jawab yang diemban memang sudah seharusnya ditangani langsung oleh agama yang sama,” sambungnya.
Sekjen mengaku masih belum merasa nyaman karena kepala pusat PBPK masih dijabat pejabat beragama muslim. Menurut Sekjen, idealnya jabatan itu diemban oleh orang Khonghucu. Namun, sampai saat ini memang belum ada yang memenuhi persyaratan.
“Semoga ini bagian proses dari kaderisasi sehingga ke depan kita akan segera memilki pejabat eselon III dan II di Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kemenag,” tutur Sekjen.
Kepada pejabat yang baru dilantik, Sekjen mengingatkan tantangan ke depan untuk memaksimalkan kehadiran negara dalam memfasilitasi institusi kegamaan dan pelayanan pendidikan Khonghucu.
“Semoga saudara yang diamanahi oleh negara bisa segera bersinergi dengan ormas keagamaan Khonghucu terkait fungsi agama dan pendidikan agar bisa mengakselarasi layanan dengan pemerintah,” kata Sekjen.
“Mudah mudahan keberadaan saudara bisa menjadi vitamin segar dalam memperkuat layanan pemerintah terhadap umat Khonghucu di Indonesia,” ujarnya. (jpp)