Indovoices.com -Sembilan desa di Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan sejak dua bulan. Akibatnya, warga dari tiga desa terpaksa mengambil air dari Kali Cihoe dan Kali Cipamingkis.
Terpaksa ambil air dari sungai. Karena bantuan pemerintah daerah datangnya hanya dua kali dalam satu minggu,” kata, Hasan, (49 tahun), warga Kampung Pamanah, Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jumat, 5 Juli 2019.
Bahkan, kata Hasan, setiap bantuan air bersih yang diberikan dari pemerintah daerah hanya cukup dipakai dalam satu hari saja. Sementara kebutuhan untuk mencuci dan memasak terpaksa diambil dari sungai.
“Meski airnya keruh, sumber mata air itu cukup membantu,” katanya.
Sementara itu, anggota Satgas BPBD Kabupaten Bekas, Andika, mengatakan sembilan desa itu terdiri dari tiga kecamatan. Untuk Desa Ridogalih, Desa Ridomanah dan Desa Sirnajati berada di Kecamatam Cibarusah.
“Nah, tiga desa ini yang paling parah kekeringannya,” kata Andika.
Sedangkan enam desa lainnya berada di Kecamatan Cikarang Selatan, yakni Desa Ciantra, dan Desa Serang Baru. Kemudian Desa Pasiranji, Desa Cicau, Desa Sukamahi, dan Desa Jayamukti, berada di Kecamatan Bojongmangu.
Menurut dia, penyebab kekeringan di wilayah Cibarusah karena dataran wilayah tersebut tinggi. Kemudian, kontur tanah tidak mengandung air di dalamnya. Hampir kebanyakan warga yang membuat sumur resapan tidak pernah berhasil.
“Karena saat digali di dasar tanah kebanyakan batu kapur,” katanya. (msn)