“Jokowi dan Ahok dimusuhi para penjahat rakyat karena standard baru yang dibawa oleh Jokowi-Ahok telah mengancam kenyamanan dan masa depan oknum penjahat rakyat…!
kesalahan utama Jokowi dan Ahok adalah memberantas korupsi dan membela kepentingan rakyat, bukan kepentingan para penjahat rakyat!
Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Profesional adalah dambaan dari rakyat Indonesia yg waras nalar berpikirnya.
Sejak kemunculannya ada 2 nama yg selalu disebutkan dari beberapa nama yang hampir pasti disebut dalam pembicaraan tentang politik atau pemerintahan yaitu Jokowi dan Ahok.
Selain nama lainnya seperti Prabowo, Anis, Sandiaga Uno.
Kenapa nama Jokowi dan Ahok yang selalu disebut ?
Dari banyaknya nama dalam dunia politik Indonesia nama Jokowi dan Ahok selalu disebut, baik dalam soal hutang negara, korupsi, kepemimpinan, bahkan tentang naik haji pun nama Jokowi disebut-sebut.
Untuk Ahok lebih spesifik lagi.
Setiap kali warga Jakarta mengeluh soal korupsi, soal Pelayanan Publik, soal Kemajuan Jakarta, Soal Kepemimpinan, dan satu hal lagi, soal BANJIR !
Dipastikan Warga Jakarta akan selalu ingat dan menyebut nama Ahok !.
BusWay, Jalur Lingkar Semanggi, dan MRT pasti membuat semua ingat nama Jokowi-Ahok !
Lalu kenapa nama Jokowi dan Ahok yg disebut ?
STANDARD BARU !
Masyarakat Indonesia, Jakarta khususnya selalu membandingkan Jokowi dan Ahok dengan yang lainnya karena standard dalam Kepemimpinan, Penata-layanan Birokrasi, Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Profesional, Pelayanan Publik.
Gencar dan meratanya pembangunan infrastruktur saat ini sepertinya telah memberikan definisi baru siapa Bapak Pembangunan yang sesungguhnya. Jokowi Sang Bapak Pembangunan Infrastruktur !
Standard baru yang dibawa oleh Jokowi dan Ahok inilah yang membuat masyarakat yang selama ini mendambakan Perhatian dari Pemimpinnya, didengarkan oleh Pemimpinnya, bisa menyampaikan keluhan secara langsung kepada pemimpinnya.
Dan Jokowi-Ahok memberikan Solusi atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat tersebut dengan cepat, tanggap dan masyarakat pun senang.
Pemimpin yang responsif, tanggap akan keadaan, peduli akan permasalahan menjadikan Pelayanan Publik menjadi begitu disambut baik oleh masyarakat.
Kepedulian Pemimpin kepada masyarakat ketika mereka blusukan menjadikan apa yang selama ini didambakan masyarakat terwujud nyata, dan terbukti masyarakat sangat mengapresiasi kinerja Jokowi maupun Ahok.
Hadirnya berbagai macam Prestasi dalam berbagai bidang dari berbagai macam instansi, lembaga baik Nasional ataupun internasional semakin menegaskan apresiasi atas standard baru yang dibawa oleh Jokowi – Ahok dalam pemerintahan.
Berbagai Peraturan Daerah ketika Jokowi menjadi Walikota Solo, saat menjadi Gubernur Jakarta bersama Ahok dan Peraturan Daerah yang dikeluarkan Ahok saat menjadi Gubernur Jakarta membuktikan Standard Baru yang jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Peraturan Gubernur Pembebasan PBB untuk NJOP dibawah 1.M, adalah satu contoh.
Bagaimana seorang Ahok, yang dicurigai membela kepentingan pengusaha justru membela kepentingan masyarakat menengah kebawah. Ahok mewujudkan sila ke-5 Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Seorang Pejabat Pemerintahan yang Pro Rakyat adalah wajah baru dalam pemerintahan di Indonesia.
Potret yang sangat jauh berbeda dari “tradisi” lama Pejabat Pemerintahan dan Politikus di Indonesia.
Kebijakan Ahok yang bersifat Reward and Punishment, bagaimana “geram”-nya seorang Ahok jika ada PNS yg korupsi dll. Pemecatan atau PHK menjadi hal menakutkan bagi PNS dibawah pimpinan Jokowi-Ahok.
Nama-nama yang ada didalam Kabinet Indonesia Kerja saat ini, Sri Mulyani, Basuki Hadi Mulyono, Ignasius Jonan, Archandra Thahar, Susi Pudjiastuti, adalah nama-nama yang memmbuktikan betapa tingginya Standard yang diterapkan oleh Jokowi dalam Pemerintahan. Berkali-kali reshuffle Kabinet menegaskan tingginya target dan capaian yang diterapkan Jokowi.
Maka wajar apabila Jokowi dan Ahok menjadi “public enemy” bagi oknum penjahat rakyat yang sedang menjabat didalam Pemerintahan Indonesia.
Apa yang dilakukan keduanya telah “merusak sekaligus mengancam” kenyamanan dan masa depan para oknum penjahat rakyat tersebut.
Pilkada Jakarta 2017 adalah bukti nyata, setelah Ahok dilengserkan terlihatlah kinerja Pemimpin yang katanya relijius, pro rakyat, pilihan ulama.
Pada akhirnya sebagian masyarakat Jakarta yang tersadarkan, kembali membandingkan kinerja Ahok dan pemimpin mereka saat ini .
Peraturan Pemerintah atau PP NO.30 Tahun 2019 tentang PNS,
Yang mengatur Penilaian Kinerja secara Individu, Unit atau Organisasi dengan memperhatikan Target, Capaian, Hasil dan Manfaat yang didapat serta *perilaku*.
Ini yang membedakan; *Penilaiannya juga berdasar Perilaku !* bukan hanya Skill, Knowledge tetapi Attitude juga menjadi salah satu unsur penilaian kinerja seorang PNS.
E-Budgetting yang tadinya diterapkan di Jakarta dan kini diterapkan secara nasional adalah bukti nyata betapa *Jokowi dan Ahok* memberikan *Standard Baru* bagi pemerintahan Indonesia.
Ya Ahok, karena dia-lah yang mengusulkan kepada Jokowi tentang e-budgetting demi memberantas korupsi, mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Transparant dan Profesional.
Masih banyak lagi bukti-bukti yang bisa disajikan tetapi beberapa contoh diatas kiranya cukup untuk menegaskan bahwa Jokowi, Ahok adalah Standard Baru Pemimpin Masa Depan Indonesia
The New Standard of Indonesian Future Leader.
Salam Cerdas – Kritis – Bijak……