Hari ini ramai teman-teman saya yang share cuitan dari akun Twitter Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Hal ini disebabkan karena Mahfud MD memuji Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono atas keikhlasannya mengorbankan rumahnya demi proyek jalan tol.
Bukan itu saja, melalui cuitannya Mahfud MD juga membandingkan sikap Basuki dengan pejabat daerah yang melakukan hal berbeda.
“Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono di Bekasi akan digusur utk proyek jalan tol. Pd-hal dialah yg menjadi pimpinan pembuatan jalan. Dulu diberitakan ada pejabat daerah yg membelokkan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya. Hormat utk Pak Basuki,” cuit Mahfud lewat akun twitter @mohmahfudmd, 15 Mei 2019.
Perihal penggusuran ini sebenarnya sudah pernah dibeberkan oleh Basuki pada bulan Desember 2018 yang lalu. Saat itu Basuki berbicara tentang penyediaan rumah untuk generasi milenial. Basuki kemudian mengaku kalau rumahnya juga terkena dampak proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Basuki menyebutkan bila pertama kalinya dalam sejarah rumah menteri akan digusur.
“Baru kali ini dalam sejarah rumah menteri mau digusur”, kata Basuki.
Pihak Waskita Karya juga sebenarnya sempat menawarkan untuk membelokkan jalur tol tersebut agar tidak sampai menggusur rumah pribadi Basuki.
Namun alih-alih menerima tawaran tersebut, Basuki tetap meminta agar Waskita membangun jalur tol sesuai dengan jalur yang telah dipetakan semula.
“Waktu itu sama Waskita mau dibelokkan, tapi saya bilang ke Waskita, ‘Jangan dibelokkan, saya mau tunggu ganti ruginya’ begitu,” kata Basuki, 10 Desember 2018.
Rumah Basuki sendiri berlokasi di Perumahan Pengairan Rawa Semut, Bekasi Timur. Rumah tersebut diperkirakan akan dilalui proyek tol Becakayu yang mengalami perpanjangan hingga ke Tambun Selatan, Bekasi.
Padahal Basuki Hadimuljono dikenal tidak hanya sebagai seorang menteri PUPR namun juga sekaligus mengepalai proyek pembangunan tol Becakayu. Artinya merupakan hal yang sepele bagi menteri Basuki menghindari penggusuran ini bila beliau lebih mengutamakan kepentingan pribadinya.
Apalagi Basuki Hadimuljono adalah menteri yang memiliki peran dan jasa besar terhadap pembangunan infrastruktur yang mengubah wajah Indonesia di lima tahun terakhir pemerintahan Jokowi. Tidak akan sulit bagi kita untuk menemukan berbagai hasil kerjanya seantero Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga pulau Rote.
Namun semua itu tidak mampu mengubah sikap rendah hati, kesederhanaan dan rela berkorban seorang Basuki Hadimukjono untuk negara. Bahkan Basuki menaruh harapan bahwa pengorbanannya ini dapat menjadi contoh dan diikuti oleh masyarakat yang terkena gusur agar merelakan huniannya. Untuk keperluan pembangunan infrastruktur demi kepentingan umum yang lebih besar.
Dan pada akhirnya, proyek infrastruktur yang dibangun tersebut akan memberikan manfaat lebih besar kepada rakyat Indonesia.
Saya rasa sikap seperti ini merupakan sikap yang sangat luar biasa dan jarang sekali kita temui. Malah lebih mudah kita menemukan pejabat yang kekuasaannya tidak seberapa tapi lagaknya seperti orang penting yang ingin selalu dilayani.
Bisa jadi hal ini juga merupakan refleksi bahwa sebagaimana pimpinan, demikian juga layaknya dengan yang dipimpin. Kesederhanaan yang juga dimiliki oleh bos Pak Basuki, yakni Presiden Indonesia, Joko Widodo atau yang kita kenal dengan Jokowi. Pemimpin yang lahir dari rahim rakyat dan bekerja untuk rakyat.
Tidak canggung bagi dirinya untuk turun ke bawah bercengkerama dengan rakyatnya. Acapkali juga terlihat presiden Jokowi yang lebih memilih memegang payung sendiri dalam berbagai kunjungan kerjanya.
Semoga apa yang ditunjukkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi pejabat di pemerintahan pusat hingga ke daerah.