Test Drive adalah suatu aktivitas dimana kita akan berkeliling suatu daerah dengan Mobil yang ingin kita beli sebelum kita memutuskan kita akan membeli mobil itu baik secara Kredit maupun secara tunai. Disaat kita melakukan Test Drive, kita akan menikmati banyak hal, kita bisa merasakan sensasi duduk di belakang Kemudi, mencoba fitur fitur didalam Mobil, membawa kendaraan ke rute yang sering dilewati, tentunya bersama dengan satu orang Supervisor Marketing atau Sales dimana Dealer menawarkan mobil tersebut untuk dipromosikan ke kita sebelum kita memutuskan membeli. Apakah setelah test Drive, kita harus beli mobil itu? Tidak, bahkan tak jarang orang melakukan test drive hanya untuk fun saja, misalnya test drive setir mobil mewah, mereka tak akan sanggup beli karena harga, tapi cuman sekedar iseng saja.
Sama halnya dengan membeli Mobil, Paslon 02 Prabowo Sandi juga memberikan fasilitas selayaknya Test Drive mobil baru, tapi ini dalam kacamata seorang Presiden. Apakah kita harus memilih dia? Itu hak anda, anda bisa pilih anda juga bisa tolak, seperti halnya saat anda mencoba test drive sebuah Mobil. Mari kita lihat Preview Performa Prabowo Sandi kenapa disebut Presiden test Drive dan bukan Presiden Resmi.
Anda pasti pernah membaca di WAG atau di jalanan, brosur atau spanduk yang bertuliskan Prabowo-Sandiaga pasangan Presiden-WaPres periode 2019-2024, sekarang ini, padahal Pengumuman resmi KPU adalah tanggal 22 Mei 2019. Ya tentu jika dilihat dari hasil Quick Count ataupun Real Count yang sekarang sudah mencapai Loading di angka 70an%, pasangan 01 Jokowi Maruf masih unggul dibandingkan Prabowo Sandi. Tetapi sambil menunggu pengumuman, anggap saja kita punya Presiden Test Drive selama 17 April 2019 – 21 Mei 2019.
Selayaknya mobil Test Drive, tentunya sebuah Mobil baru harus memberikan kenyamanan dan kemewahan tiada tara yang membedakan mobil itu dari mobil lama. Dalam hal presiden, tentunya kita harus membandingkannya dengan Pertahana atau yang pernah dan masih menjabat setidaknya sampai Oktober 2019. Mirisnya, pasangan ini tidak akan memberikan kenyamanan dan kemewahan layaknya Mobil baru karena kita hanya akan hidup dalam ilusi dan Hoax seperti halnya yang kita terpaksa menikmati disaat zaman Kampanye. Virus Radikalisme bukannya berkurang malah akan menjadi jadi. Lucu mengingatnya ketika Pembaca mempunyai seorang kawan jalan, yang sekarang renggang karena Pilihan Politik, bukan karena 01 dan 02, tetapi karena Logika dia jadi aneh, dia tidak ingin Indonesia berkelahi, Indonesia damai, Indonesia rukun, tetapi dia memilih Paslon yang suka kekerasan, bahkan pendukungnya sendiri lebih mencintai Kepalsuan dan Hoax ketimbang Fakta, bahkan mereka jadi galau membedakan mana yang Hoax dan mana yang fakta.
Gagasan Paslon 02 lebih pas dengan Gagasan Brosur iklan Mobil tetapi Fakta ketika test drive mengecewakan. Brosur yang menawarkan Luxurious, Sensasi Mount Everest, Ruang Karaoke menemani disaat kemacetan ternyata tidak dapat dinikmati saat Test Drive, karena suara mesin mobil baru ternyata berisik kayak Bajaj, AC tidak dingin dan malah sepanas Gurun Sahara, Audio berisik sehingga suara gemerisik terdengar lebih kencang dari suara asli sang penyanyi. Ini persis dengan kejadian saat Prabowo menjadi Presiden Test Drive 1 bulan. Dalam kampanyenya, Gagasan ekonomi tim beliau hanya slogan slogan yang kedengarannya berpihak pada rakyat kecil, Prabowo menang rakyat makmur, harga rendah, utang luar negeri lunas, produksi pangan melimpah, semua punya pekerjaan-zero unemployment, infrastruktur yahud, gaji naik Rp 20 juta per bulan, ASN semringah, Indonesia super power yang bisa buat semaunya terhadap bangsa lain. Tetapi tipu daya mulai terlihat ketika menjadi Presiden Test Drive 1 bulan. Rakyat makmur? Tak perlu terlalu jauh membahas ekonomi, bahkan sekarang rakyat yang sedang fokus berpuasa dan bekerja mencari sesuap nasi saja diganggu dengan seruan seruan Makar dan Tuduhan KPU curang tetapi tanpa bukti, buktinya cuman katanya dan katanya. Zero Unemployment ? Yakin, apa mereka tidak berpikir bahwa Perusahaan Pendukung Paslon 02 bisa saja memecat karyawannya yang mendukung demo diluar jam kerja, yang ada malah mempercepat angka pengangguran jadi semakin bertambah. Indonesia Super Power? Yang ada mereka malah mau bikin People Power hanya untuk merusak tatanan demokrasi.
Jadi jika Prabowo Sandi kita anggap saja benar benar sebagai sebuah Mobil yang siap dijual dan sedang di test drive, apakah anda akan membelinya? Anggaplah uang kalian cukup untuk membelinya. Kalau saya sih NO.
Memilih Presiden memang prosedurnya seperti memilih mobil, harus lihat background perusahaan/Merk dan kualitas mobil. Apa jadinya jika kita memilih seorang pemimpin tetapi setelah mereka memangku jabatan itu, mereka 180 derajat dengan apa yang mereka janjikan. Lebih baik memakai Mobil lama yang masih bisa bertahan 5 tahun lagi, ketimbang mencari Mobil baru yang membuat kita susah, persis, Lebih baik memilih Presiden Lama 5 tahun kedepan lagi, ketimbang mencari Presiden baru yang hanya menawarkan tipu daya dan Makian dan caci maki ketika kita kritik.
Biarlah 1 bulan ini, Prabowo Sandi menjadi Presiden Test-Drive 1 bulan sampai 21 Mei 2019, sebelum Presiden resminya dibacakan oleh KPU dari hasil perhitungan suara posisi 100%, dan semoga saja Polisi dan TNI tetap waspada mengawal perhitungan ini sampai ke 100%, dan Jokowi Maruf resmi menjadi Presiden RI 2019-2024, dan kita bisa mengubur sisa sisa pengalaman Test Drive Prabowo Sandi selama jadi Presiden 1 bulan di Indonesia ini. Cukup sudah dengan kegilaan mereka sujud berkali kali, cukup sudah dengan permainan agama yang dibungkus dengan Politik, Cukup sudah Anak anak kita yang masih TK dan SD bisa disadarkan kembali dari impian yang disuntikkan ke mereka dengan mengucapkan Prabowo Presiden yang sudah diviralkan lewat Video. Bukankah sama seperti di Dealer, Mobil yang kita Test Drive tidak diharuskan kita juga harus membelinya kan? Jika anda pembeli Mobil, saya yakinkan anda tidak salah mencoba bersama Jokowi Maruf dalam perjalanan 5 tahun ke depan karena kita sudah merasakan 5 tahun sebelumnya bersama Jokowi JK.