“Kami mendorong upaya membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa yang diwujudkan melalui pendekatan untuk mengatasi ketimpangan dan mengembangkan potensi yang ada di pedesaan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
AMMDes secara resmi telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo dan Menperin pada event Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2018. “AMMDes merupakan salah satu produk modernisasi yang masuk dalam program kerja Jokowi-JK. Karena itu, diharapkan alat multifungsi ini dapat meningkatkan produktivitas sehingga dapat juga membawa kesejahteraan masyarakat,” papar Airlangga.
Menurut Menperin, alat untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di pedesaan tersebut telah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba. Saat ini, AMMDes diproduksi massal oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI). PT. KMWI memiliki kapasitas produksi sebanyak 3.000 unit per tahun dan rencananya perusahaan akan meningkatkan kapasitas terpasangnya menjadi 12 ribu unit per tahun di 2020.
“Komponen lokal AMMDes sudah lebih dari 70 persen. Untuk muatan penuhnya bisa mencapai 700 kg dan variasi kemiringan 20 hingga 30 derajat. AMMDes dilahirkan karena melihat infrastruktur atau jalan desa, sehingga dapat dimanfaatkan di jalan yang sangat ekstrim,” paparnya.
Di samping terbukti mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, AMMDes juga telah diminati oleh negara-negara lain. Hal ini ditandai dengan penandatangan Letter of Intent antara PT. Kreasi Mandiri Wintor Distributor sebagai perusahaan distribusi AMMDes-KMW dengan PT. Repindo Jagad Raya tentang rencana ekspor 10 ribu unit AMMDes hingga 2023 ke 49 negara, termasuk beberapa negara di Asia Tenggara.
Pada kegiatan The 2nd AMMDes Summit juga dilakukan serah terima AMMDes Ambulance Feeder sebanyak dua unit dari PT. KMWI kepada United States Agency for International Development (USAID) untuk kebutuhan pelayanan kesehatan.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menjelaskan bahwa, AMMDes mempunyai model dasar yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO). “Mesin diesel yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik di medan off road dan berbukit,” ujarnya. Model ini juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 HP.
Selain itu, model ini dilengkapi dengan differential lock sebagai fitur pengunci roda belakang sehingga dapat bergerak secara bersamaan untuk menambah traksi saat melintasi jalan yang buruk. dikembangkan dengan dilengkapi alat pengolah air jernih dan air minum. Fungsi AMMDes ini sudah dimanfaatkan di tiga wilayah yang terkena dampak gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, yakni di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala melalui bantuan lima unit dari Kemenperin.
“Saat ini, AMMDes telah diproduksi massal dengan pengembangan aplikasi untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, dan tanggap darurat bencana,” imbuhnya.
Bagi masyarakat desa atau dalam kondisi darurat bencana, kebutuhan air bersih dan air minum sangat penting untuk mendukung berbagai aktivitas. “Kebutuhan air bersih dan air minum memang sangat penting, karena selain digunakan untuk memasak dan lainnya, air yang dihasilkan oleh AMMDes juga langsung diminum dan telah mendapatkan sertifikat layak minum dari dinas kesehatan,” ungkap Harjanto.
“Bahkan, saat ini telah dikembangkan AMMDes yang dilengkapi dengan unit ice flake atau pembuat es serpihan yang cocok untuk nelayan,” tuturnya. Menariknya lagi, kini AMMDes mampu dikembangkan sebagai feeder ambulans di wilayah-wilayah yang bermedan berat dan juga minim infrastruktur jalan. Fungsi ini diyakini akan mengurangi jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia.
Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong pengembangan AMMDes sebagai salah satu karya anak bangsa yang perlu diapresiasi karena wujud kemandirian industri nasional.
AMMDes Summit
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika menambahkan, dalam upaya perluasan pemanfaatan AMMDes yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan perekonomian pedesaan, Kemenperin dan PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) menggelar “The 2nd AMMDes Summit and Exhibition” yang dilaksanakan pada tanggal 15 – 16 April 2019 di Nusantara Hall – ICE BSD City.
Kegiatan tersebut mengusung tema “AMMDes Untuk Produktivitas dan Kesejahteraan Masyarakat Desa”. “Jadi, acara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun 2018 yang bertujuan untuk mendorong peningkatan pemanfaatan AMMDes untuk memenuhi berbagai kebutuhan kegiatan ekonomi masyarakat pedesaan,” jelasnya.
Perhelatan tersebut, terdiri atas seminar dengan tema “Peningkatan Peran AMMDes Dalam Mendorong Percepatan Pembangunan Ekonomi Pedesaan” dan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik yaitu “Pengembangan Bisnis Model AMMDes dan Perluasan Kerjasama Pengembangannya” serta “Pengembangan R&D&D AMMDes dan Komponen Pendukung Dalam Rangka Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Neger (TKDN)”.
Lebih lanjut, event ini bertujuan membahas pemanfaatan aplikasi AMMDes untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat pedesaan serta membahas penguatan Research, Design and Development (R&D&D) AMMDes dan komponen pendukungnya untuk meningkatkan TKDN.
Sedangkan Exhibition bertujuan menunjukkan kepada masyarakat beberapa unit AMMDes yang diaplikasikan pada berbagai bidang seperti aplikasi perontok padi, penjernih air, Ice Flake Maker, pengolah kopi, pemoles beras, generator listrik, pascapanen pisang, dan ambulance feeder.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal membangun komitmen untuk mendukung pemanfaatan dan kerja sama pengembangan AMMDes-KMW melalui pilot project, serta membangun kerja sama dalam hal R&D&D komponen pendukung untuk peningkatan TKDN,” papar Putu. Ke depannya, AMMDes akan memberikan kontribusi lebih besar dalam upaya meningkatkan laju perekonomian masyarakat di pedesaan.