Indovoices.com – Perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat dalam dua dekade terakhir telah bertransformasi menjadi ekonomi digital sehingga pertumbuhan smart city di Indonesia akan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu kota, bahkan negara.
“Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan TIK adalah Palapa Ring,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menjadi Keynote Speaker pada acara Smart Citizen Day 2019, Kamis (28/03/2019), di Jakarta.
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur TIK berupa pembangunan jaringan serat optik sepanjang 12.148 km di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan pembangunannya terdiri atas:
- Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang terdiri dari Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur tersebar di 57 Ibukota Kota Kabupaten (IKK).
- Skema Non-KPBU di 457+3 IKK. Hingga Maret 2019, Palapa Ring Barat, Tengah, dan Non-KPBU telah beroperasi, sementara progres Paket Timur adalah 94.6% dan menyisakan interkoneksi di daerah laut wilayah Maluku dan Papua bagian tengah. Palapa Ring diharapkan dapat memacu pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) melalui penyediaan internet berkecepatan tinggi (broadband) yang berkualitas, aman, dan terjangkau.
Menko Darmin menjelaskan, pengembangan TIK sebagai salah satu infrastruktur yang dapat menunjang konektivitas dan juga sebagai ruang penciptaan ekonomi sehingga membuka berbagai kesempatan, antara lain:
Pertama,menjadi katalis untuk pertumbuhan berbagai platform bisnis. Nilai kapitalisasi 10 perusahaan platform teratas saat ini lebih tinggi daripada perusahaan konvensional, dan dicapai dalam periode waktu yang lebih singkat.
Kedua,membuka peluang usaha. Perkembangan digital telah mengubah berbagai bisnis model, salah satunya sharing economy yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dengan pemanfaatan aset secara bersama.
Selanjutnya, Ketiga, meningkatkan kesejahteraan. Aplikasi on-demand services seperti Go-jek, berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (driver, UKM, dan petani), dan inklusivitas keuangan.
Lebih lanjut Menko Darmin mengatakan, pemanfaatan TIK juga dapat membawa perubahan bagi kegiatan ekonomi di perdesaan, dan pada akhirnya dapat mendorong inklusivitas.
“Saat ini telah banyak platform yang mencoba mendorong sektor agrikultur di perdesaan untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi Regopantes untuk sektor pertanian, dan aplikasi Aruna untuk sektor perikanan,” kata Menko Darmin.
Platform-platform tersebut berupaya memotong rantai distribusi yang panjang untuk meningkatkan efisiensi dan membuka peluang yang lebih luas bagi para petani dan nelayan melalui pemanfaatan digital. Terdapat pula aplikasi fintech yang fokus untuk memberikan akses keuangan bagi petani, seperti aplikasi Crowde. Dampak dari pemanfaatan teknologi di sektor agri ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, tapi juga pelayanan yang optimal bagi konsumen melalui produk yang segar dan harga yang kompetitif.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana pengembangan digital ini dapat memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Oleh karena itu, diperlukan langkah – langkah strategis, antara lain:
Pertama,literasi dan adopsi digital bagi seluruh masyarakat. “Penetrasi internet masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup tinggi, yaitu mencapai 54,68% atau 143 juta jiwa. Angka ini dapat menjadi kekuatan yang sangat besar, baik sebagai pasar maupun sebagai produsen di sektor digital,” kata Menko Darmin.
Kemudian,dukungan bagi sistem inovasi. Hal ini diperlukan agar SDM Indonesia dapat terus memunculkan inovasi yang memberikan manfaat, perbaikan, dan pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat.
Sementara itu, Founder dan CEO Qlue Rama Aditya menuturkan, Smart Citizen Day bertujuan untuk memperkenalkan berbagai pemanfaatan solusi teknologi smart city berbasis Artificial Intelligent (AI), Internet of Things (IoT), serta integrasi data untuk menangani permasalahan kota, instansi, dan perusahaan multi industri yang dapat diaplikasikan untuk proses pengambilan keputusan.
Dalam kesempatan yang turut dihadiri oleh 1.500 smart citizen dan lebih dari 20 pembicara dari pemerintah dan pemimpin bisnis tersebut, Menko Darmin pun mengatakan perkembangan ekonomi digital ini membawa tantangan dan peluang tersendiri bagi Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu tantangan dari perkembangan teknologi digital ialah penggantian peran manusia oleh mesin.
Di sisi lain, digital juga membuka peluang penciptaan lapangan pekerjaan baru sehingga akan muncul berbagai jenis pekerjaan baru. Sebesar 65% Siswa Sekolah Dasar (SD) saat ini akan bekerja dengan jenis pekerjaan yang belum ada saat ini. Kebutuhan/permintaan tinggi akan tenaga kerja yang memiliki keahlian di bidang digital.
“Oleh karena itu, dalam rangka menghadapi perkembangan era ekonomi digital, kita perlu mendorong industri berbasis brainware. Pengembangan talenta digital Indonesia menjadi krusial agar memiliki kompetensi yang relevan. Selain itu penting juga untuk mempersiapkan seluruh UMKM Indonesia agar mendapatkan manfaat dari perkembangan ekonomi digital,” kata Menko Darmin.
Sebagai penutup, Menko Darmin berpesan, semangat gotong royong diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut era digital saat ini. Pemerintah paham, ekonomi berbasis teknologi informasi ini adalah isu lintas sektor, sehingga kolaborasi antara kementerian dan lembaga serta otoritas terkait atau kita sebut multi sectoral mutlak diperlukan.
“Semoga forum ini bermanfaat dalam penyusunan langkah-langkah strategis ekonomi melalui pemanfaatan teknologi informasi,” tutup Menko Darmin.