Indovoices.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan ceramah pembekalan Bela Negara kepada para Santri Pondok Pesantren Nabil Husein di Samarinda, Kalimantan Timur, Jum’at (22/3). Menhan didampingi oleh Pimpinan Ponpes Nabil Husein Drs. K.H. Nasikhin, M.Si.
Kepada para santri selaku generasi penerus bangsa, dalam kesempatan tersebut Menhan berpesan, untuk terus menjaga dan melestarikan Ideologi Pancasila sebagai satu-satunya Ideologi Negara dan merupakan alat pemersatu Bangsa Indonesia.
Dikatakan Menhan bahwa, ideologi Pancasila juga sebagai ideologi yang paling ampuh didalam menangkal derasnya pengaruh Ideologi Bermuatan Materialis.
“Pancasila adalah alat pemersatu bangsa. Bangsa ini bermacam-macam dan beranekaragam, suku dan agama tetapi bersatu, dan yang mempersatukan adalah Pancasila”, jelas Menhan.
Kalau tidak melaksanakan Bela anegara dan tidak membela Pancasila serta UUD 1945, maka sama saja menjadi penghianat terhadap bangsa ini dan penghianat bagi orang tua dan para pendahulu – pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dengan tetesan darah, keringat dan air mata.
Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa seluruh bangsa Indonesia harus bangga, karena Indonesia merupakan negara besar dan negara yang cinta damai ditengah keanegaraman suku, agama dan budaya. Hal itu harus disadari oleh bangsa Indonesia terutama generasi pemuda, jangan sampai negara Indonesia yang besar ini tinggal namanya saja, hal itu tidak boleh terjadi.
“Kelangsungan hidup dan masa depan bangsa ini berada di pundak seluruh bangsa Indonesia, termasuk kalian semua para santri dan seluruh generasi pemuda dimanapun berada termasuk di Samarinda”, tambah Menhan.
Menhan juga mengingatkan akan ancaman nyata saat ini yakni ancaman terhadap mainset/pemikiran bangsa yang akan mempengaruhi dan menghancurkan kekuatan ideologi Pancasila yang ujung-ujungnya memecah belah dan kehancuran bangsa.
Ancaman mainset terhadap bangsa Indonesia berupaya untuk merubah ideologi negara Pancasila dengan kekuatan soft power yang untuk merusak jati diri bangsa melalui pengaruh kehidupan ideologi yang beraliran materialisme.(BDI)