Indovoices.com – Reaktivasi Jalur Kereta Api (KA) yang dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dari Stasiun Pariaman ke Stasiun Naras, Padang Sumatera Barat sejauh 7 Km telah selesai. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini, Jumat (22/3) dalam kunjungannya ke Padang, meresmikan langsung pengoperasian jalur KA Pariaman – Naras sekaligus meresmikan modernisasi stasiun Naras.
Menhub mengatakan, reaktivasi jalur KA Pariaman-Naras merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang merata. Pembangunan infrastruktur tidak hanya terpusat di pulau Jawa saja melainkan merata hingga seluruh Indonesia.
“Reaktivasi jalur KA jalur Pariaman-Naras ini merupakan bukti pemerintah konsisten membangun infrastruktur yang merata. Ini yang dinamakan Indonesia Sentris dimana pembangunan dilakukan diseluruh wilayah Indonesia tidak hanya di pulau Jawa saja” ucap Menhub Budi Karya.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan bahwa Sumatera Barat (Sumbar) memiliki potensial dari berbagai sektor, untuk itu pemerintah begitu serius membangun infrastruktur yang ada di Sumbar agar dapat meningkatkan potensi yang ada di Sumbar.
“Pemerintah beberapa waktu lalu telah membangun Bandara Internasional Minangkabau, Kereta Api Bandara Minangkabau dan reaktivasi jalur KA ini, hal tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan potensi yang ada di Sumbar seperti pariwisatanya, warisan budaya dan makanannnya yang terkenal lezat” pungkas Menhub Budi Karya.
Menhub mengungkapkan, peningkatan reaktivasi jalur KA akan terus dilalukan dan direncanakan pada tahun 2019 ini reaktivasi jakur KA Padang-Pulau Aer akan selesai.
Dalam laporannya Dirjen Perkeretaapian Zulfikri mengatakan reaktivasi Jalur KA Pariaman – Naras telah dilakukan sejak tahun 2015 sepanjang 7 Km. Reaktivasi yang dilakukan yaitu mengganti Rel R.25 Bantalan Kayu dengan R. 54 Bantalan Beton serta peningkatan fasilitas persinyalan, pembangunan 11 unit jembatan dan modernisasi Stasiun Naras, yang menelan dana APBN sekitar 51,9 Milyar Rupiah.
Zulkfikri menjelaskan, reaktivasi jalur KA ini merupakan yang kedua diselesaikan di Sumatera Barat dari total program reaktivasi perkeretaapian sepanjang 213 KM. Reaktivasi pertama telah diselesaikan dan dioperasikan sepanjang 27 KM (Lubuk Alung-Kayu Tanam dan Pariaman-Naras). Dari total panjang Rel KA di Sumatera Barat sepanjang 304 KM, hingga saat ini telah direaktivasi dan dioperasikan sepanjang 72,2 KM.
Jalur KA tersebut dilayani oleh KA Sibinuang, yang sebelumnya hanya melayani lintas Padang – Pariaman. Dengan diresmikannya stasiun Naras dan pengoperasian jalur KA Pariaman-Naras, layanan operasional KA Sibinuang bertambah dengan rute Padang – Pariaman – Naras.
Zulfikri mengungkapkan, jumlah penumpang KA Sibinuang dalam 5 tahun terakhir meningkat dua kali lipat. Tercatat, pada tahun 2014 Jumlah penumpang yang diangkut dengan ka sibinuang sebanyak 640 ribu penumpang, dan pada tahun 2018 sudah mencapai 1,2 juta penumpang.
Bersamaan dengan pengoperasian segmen Pariaman – Naras ini, juga dilakukan integrasi lintas pelayanan dan jadwal dari 3 lintas pelayanan KA penumpang di Sumatera Barat yaitu : KA Sibinuang (rute Padang – Pariaman – Naras) , KA Lembah Anai (lintas Kayu Tanam-Lubuk Alung-Bandara Internasional Minangkabau ), dan KA Minangkabau Ekspress (rute Padang – Bandara Internasional Minangkabau).
KA Sibinuang dan KA Lembah Anai akan terintegrasi di Stasiun Lubuk Alung dan di Stasiun Duku dengan layanan KA Minangkabau Express.
Tarif yang dikenakan untuk KA Lembah Anai yang merupakan kereta perintis tetap Rp 3.000,- kemudian KA Sibinuang yang merupakan kereta dengan Public Service Obligation (PSO) Rp 5.000,- dan terakhir KA Minangkabau Ekspres yang merupakan kereta perintis Rp 5.000,- (bila tidak dari/ke bandara). Apabila naik KA Minangkabau Ekspres dari/ke bandara, tarif yang dikenakan menjadi Rp 10.000,-.
Peresmian ini ditandai dengan pelepasan pemberangkatan pertama pengoperasian KA Sibinuang dari Stasiun Naras oleh Menhub.
Dalam persemian ini hadir pula Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Irwan Prayitno, Walikota Pariaman, Genius Umar dan Anggota DPR-RI Komisi V Alex Indra Lukman. (MM/RDL/CA/HA)