Awalnya bukan Mandalika, tapi Sirkuit Sentul lah yang digadang-gadang menjadi venue untuk menggelar MotoGP Indonesia. Lokasinya yang terletak tak jauh dari Jakarta itu terbilang cukup berpengalaman, karena pernah menggelar GP 500 cc di pertengahan 1990-an.
Apalagi 22 tahun yang lalu Indonesia pernah menjadi tuan rumah MotoGP pada 1997. Kala itu, Michael Doohan dan Valentino Rossi pernah melaju di lintasan Sirkuit Sentul, Bogor. Sentul pula beberapa event balap internasional lainnya sempat digelar.
Jokowi sendiri sempat berkunjung dan menjajal lintasan Sentul di sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bogor tahun 2018 lampau. Namun sayangnya, Sirkuit Sentul terkendala dengan sarana pendukung. Lintasannya dinilai butuh banyak upgrade untuk bisa menggelar MotoGP.
Pilihan lainnya jatuh ke Jakabaring Sport City (JSC) di Palembang sebagai kandidat tuan rumah MotoGP Indonesia. Ibukota Provinsi Sumatera Selatan itu malah sempat dikabarkan sudah mengontrak Hermann Tilke untuk mendesain sirkuit. Tilke adalah desainer sirkuit kenamaan yang di antaranya merancang Sirkuit Sepang, trek jalan raya Marina Bay di Singpaura, dan sirkuit Yas Marina.
Harapan itu pun kemudian pupus lantaran gagal mendapatkan investor.
Akhirnya yang beruntung terpilih adalah Mandalika yang terletak di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepastian ini didapat setelah Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Abdulbar M Mansoer, menandatangani kontrak selama 3 tahun (2021-2023) dengan Dorna Sports sebagai pemilik MotoGP.
Terpilihnya Mandalika sebagai penyelenggara balapan MotoGP 2021 mendatang, disambut dengan gembira oleh warga NTB. Berbagai persiapan pun dilakukan, termasuk pembangunan Sirkuit Mandalika yang akan dimulai pembangunannya pada Oktober 2019 mendatang.
Sirkuit Mandalika direncanakan akan memiliki panjang lintasan 4,32 km. Sirkuit tersebut memiliki satu lintasan lurus, yang sepertinya akan menjadi garis start dan finish serta 18 tikungan.
Selain itu disiapkan juga sarana penunjang area paddock yang akan memiliki 40 garasi untuk operasional tim balap. Sedangkan kapasitas grand stand mencapai 93.200 tempat duduk. Itu belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites yang mampu menampung 7.700 penonton.
Saat ini di sekitar lokasi juga sedang dibangun resort dengan nuansa Californian Style dan tema perfilman. Peletakan batu pertama (ground breaking) sebagai tanda dimulainya pembangunan proyek tersebut sudah dilakukan oleh menteri BUMN Rini Soemarno pada tanggal 18 April 2018 yang lalu.
Dibangun di atas lahan seluas 7,65 Ha, resort bernilai Rp 1,3 triliun tersebut bakal mengoperasikan lebih dari 400 kamar.
Bukan cuma itu, 10 hotel dengan kapasitas sekitar 2500-an kamar/room keys, COEX (Convention – Exhibition) Building, Rumah Sakit dan Water Park berstandar internasional juga akan dibangun, yang akan membawa nilai investasi sebesar US$ 1 Miliar selama 15 tahun. Selain Paramount Hotel, saat ini juga sedang dibangun Pullman Hotel & Resorts, Royal Tulip Luxury Hotels dan Club Med.
Digelarnya MotoGP di Mandalika diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi Indonesia, terutama NTB. Apalagi dalam kompetisi ini diperkirakan akan mampu mendatangkan 100 ribu wisatawan mancanegara.
Faktor lain yang dianggap dapat menjadi daya tarik dalam balapan MotoGP 2021 ini adalah kehadiran para pembalap kelas dunia, dua diantaranya adalah Marc Marquez dan Valentino Rossi (The Doctor). Rossi walaupun diketahui hanya memperbaharui kontrak selama dua tahun hingga 2020 mendatang. Namun PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) akan berusaha mempertahankannya hingga 2021.
Mandalika selain sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), juga merupakan Bali Pertama dari 4 Bali Baru (Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Danau Toba) yang dicanangkan oleh presiden Jokowi untuk pengembangan daerah pariwisata.
Hal ini mengingat posisi KEK Mandalika yang terletak di tepi pantai selatan Pulau Lombok. Selain memiliki pemandangan laut luas dan indah, para pengunjung KEK Mandalika juga disuguhi pemandangan bukit yang menawan.
Alasan lainnya adalah pengembangan infrastruktur pariwisata dengan penguatan sport tourism akan mempercepat pemulihan Lombok dari trauma musibah gempa yang menimpa pada tahun lalu.
Kombinasi antara sirkuit kelas dunia, fasilitas hotel dan resort, keindahan laut dan perbukitan, serya keramahan penduduknya. Menjadikan daya tarik Mandalika tidak kalah, bahkan lebih bila dibandingkan sirkuit balap lainnya seperti Monaco maupun Marina Bay di Singapura.
Pada era pemerintahan Jokowi, berbagai event kelas dunia diselenggarakan di Indonesia, sebut saja Asian Games, Asian Para Games, Pertemuan Ulama Se Dunia, Pertemuan IMF-WB, dan sekarang Indonesia juga ditunjuk sebagai penyelenggara MotoGP 2021, bahkan rencananya Indonesia akan menjadi tuan rumah Olympiade 2032. Hal ini menunjukkan selama empat setengah tahun terakhir, Jokowi mampu membuat Indonesia menjadi negara yang disegani dan diperhitungkan oleh negara-negara lainnya di dunia.
Jokowi mampu menjadikan negara yang dulu dilecehkan dengan sebutan “Indon” itu, kini telah bangkit. Dalam G20 pertumbuhan ekonomi nasional menempati peringkat ke-3. Dari sisi Pariwisata Indomesia berada di peringkat 7 Dunia versi Lonely Planet dan peringkat 9 dunia versi The World Travel & Tourism. Belum termasuk dari sisi pertumbuhan ekonomi digital, investasi dan lain sebagainya.
Semua ini membuktikan bahwa Jokowi telah mampu membawa Indonesia di jalur yang tepat. Sudah selayaknya kita bangga akan segala pencapaian tersebut. Bukankah begitu kawan?
Trailer MotoGP Mandalika