Indovoices.com – Pojok baca di pameran Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungannya di acara tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pojok baca yang didesain menarik memberikan kesan yang ramah anak dengan hiasan warna-warni bean bag.
Saat Presiden Jokowi berkunjung tampak anak-anak sedang asyik membaca dan beberapa dari mereka juga sedang berdiskusi dengan seru. Melalui pendampingan seorang guru mereka diarahkan untuk memilih buku bacaan yang sesuai dengan umur dan minat baca masing-masing anak. Hal ini agar sang anak mengonsumsi informasi sesuai kemampuan di rentang usianya sehingga anak akan lebih tertarik untuk terus membaca.
Pojok baca merupakan salah satu upaya dalam menumbuhkan minat baca masyarakat di area publik. Dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diharapkan setiap satuan pendidikan memiliki pojok baca bagi siswa-siswinya, jauh lebih baik jika setiap ruang kelas memiliki pojok baca. Kegiatan lain yang membentuk siswa gemar membaca adalah membaca buku non pelajaran selama 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas.
GLS merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Selain GLS, tiga upaya pemerintah lainnya yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Nasional adalah Gerakan Literasi Keluarga, Gerakan Literasi Masyarakat, dan Gerakan Literasi Bangsa.
Suhaeni menuturkan bahwa pojok baca ini juga merupakan bagian dari penyegaran di sela-sela padatnya diskusi tentang pendidikan dan kebudayaan dalam acara RNPK 2019. Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara di acara tersebut juga mendukung upaya pemerintah meningkatkan budaya baca masyarakat melalui gerakan literasi nasional terutama terkait peningkatan jumlah dan kualitas taman bacaan masyarakat.
Berbeda dengan Dwita Amalia, menurutnya pojok baca mampu menyadarkan para generasi milenial yang berkunjung ke pameran RNPK 2019 tentang pentingnya membaca buku sebagai sumber informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Dia pun berharap ke depan ada sebuah program penulis hebat masuk sekolah dan mengunjungi sekolahnya untuk berbagi pengalaman dalam menulis sebuah karya. “Literasi bukan hanya membaca saja tetapi menulis juga,” kata Siswi SMK Negeri 1 Ciomas Bogor itu. (NR/AB)