Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, program Mekaar diberikan karena Ibu-ibu dianggap dipercaya. Karena itu, Presiden mangingatkan kepada para peserta program Mekaar agar menjaga kepercayaan tersebut.
“Kepercayaan itu yang harus dijaga. Kalau tidak dijaga, sulit akan diberikan pinjaman seperti ini,” ujar Presiden.
Presiden juga mengingatkan, agar peserta program Mekaar bisa mencicil pinjamannya secara disiplin dengan menabung sedikit demi sedikit.
“Yang ketiga Kerja Keras. Kalau kita memiliki usaha tanpa dibarengi usaha kerja keras lupakan untuk bisa maju. Harus dengan kerja keras,” tutur Presiden seraya mencontohkan usaha yang dirintisnya dimulai dari nol.
Jujur, Disiplin, Kerja Keras, jelas Presiden, itu tiga hal yang ia titipkan kepada para peserta program Mekaar PNM. “Pakai pembukuan lah. Ada uang masuk, uang keluar, catat, catat,” tutur Presiden.
Soal Branding
Saat berdialog dengan peserta program Mekaar, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa selain harga hal penting lainnya adalah nama atau branding produk. Ia meminta agar produk Ibu-Ibu peserta program Mekaar diberi merek saat dijual ke masyarakat.
“Nama itu penting. Didesain yang bagus, kemudian diberi nama terus ada gambarnya. Ini penting, setiap produk harus diberi nama yang bagus,” kata Presiden Jokowi.
Sampai saat ini sudah ada 4.184.889 peserta program Mekaar binaan PNM dengan besar pinjaman Rp2 juta-Rp4,5 juta, dengan kredit macet 0,1 persen. Di Jawa Timur sendiri per 31 Januari ada 910.566 peserta program Mekaar.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Seskab Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (EN/RAH/ES)