Jakarta, 23 Januari 2019. Ikatan Alumni Universitas Sumatera Utara (IKA USU) Jakarta & Sekitarnya menyelenggarakan acara seminar nasional dengan Tema “ANTISIPASI DISRUPSI TEKNOLOGI KEUANGAN ERA 4.0” bertempat di Hotel JW Marriot Jakarta. Acara yang dibuka pukul 09.00 Wib menghadirkan Keynote Speaker Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso yang membahas mengenai Mengendalikan Fintech Sebagai Parameter Perekonomian Masa Kini.
Seminar ini terbagi dalam dua sesi diskusi panel, yang pertama menghadirkan pembicara CEO PT Nusantara Card Semesta Reni Siregar, Direktur PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Agus Dwi Handaya, Direktur Bank BTN (persero) Tbk Nixon Napitupulu , Otoritas Jasa Keuangan Sukarela Batunanggar, Bank Indonesia Onny Widjanarko dan Kasubdit Harmonisasi Bidang Fiskal dan Monete Kemenkumham Julkhaidir. Sesi pertama ini membahas bagaimana kontribusi dan pengaruh Fintech terhadap aktivitas dan pertumbuhan bisnis ekonomi Indonesia seperti kontribusinya terhadap peningkatan lapangan kerja, pengaruhnya terhadap model bisnis existing dari berbagai sektor usaha terkhusus sektor perbankan dengan peranya sebagai lembaga intermediasi, sistem bertransaksi masyarakat, sampai kepada aspek regulasi dan organisasi regulator dalam berespon terhadap perkembangan Fintech.
Pada sesi diskusi panel kedua menghadirkan pembicara Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Albertus Rachmad W, Senior Vice President PT Telekomunikasi (Persero) Tbk Ir. Ikhsan , Pemerhati Sosial HS Dillon Ph.D dan Direktur Asosiasi Fintech Indonesia Ajisastria Suleiman. Dalam diskusi ke-2 ini pembahasan masuk kepada kesiapan SDM termasuk kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia dan penguasaan data serta teknologinya terhadap kepentingan nasional. Dan untuk melengkapinya, juga dibahas aspek perubahan prilaku masyarakat (humanis) dalam hal interaksi dan komunikasi.
Ketua Panitia Herbert Sitorus mengatakan, latar belakang Fintech diambil sebagai topik seminar nasional ini didasari oleh pesatnya perkembangan dan pengaruh Fintech terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat di Indonesia, terlebih dengan dimulainya era 4.0. Luasnya pengaruh Fintech membuat perlunya sinergi dari seluruh pihak untuk bisa menjadikan fintech sebagai sebuah peluang bukan sebuah ancaman. “Kami berharap event ini menjadi sarana bagi pemerintah , Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia , pelaku usaha, sektor pebankan, pelaku fintech, akademisi dan masyarakat untuk bisa berbagi dan berdiskusi. , sehingga bisa dihasilkan kebijakan dari masingmasing pihak.”Jelas Herbert
Ketua IKA USU Jakarta dan Sekitarnya, Marolop Nainggolan mengungkapkan acara seminar nasional ini ditujukan untuk menghasilkan solusi kepada pemerintah dalam berespon terhadap fintech, pesatnya perkembangan fintech dan pengaruhnya yang kuat terhadap tatanan kehidupan masyarakat, tidak hanya aktivitas ekonomi namun juga prilaku, menjadi tantangan besar bagi kita untuk bisa menjadikannya peluang , sehingga proses disrupsi yang sudah terjadi akibat fintech bisa menghasilkan kemajuan bagi bangsa kita bukan sebaliknya. “Fintech dari kehadirannya sampai kepada perkembanganya kedepan tentu harus sepenuhnya diarahkan kepada kepentingan nasional, IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jakarta & Sekitarnya bukan hanya melihat nilai ekonomi yang dihasilkan saja, tapi keadilan ekonomi, kesetaraan dan kemandirian peran, inilah yang kita (alumni) usahakan. “ ungkap Marolop.
Seminar ini, diikuti oleh peserta dengan latar belakang yang beragam dari kalangan Regulator, Akademisi, Bankers, Pelaku sektor Fintech, Asosiasi dan Sosial. “Pengaruh fintech yang sangat besar dan luas tentu harus bisa dinikmati bersama secara merata, untuk itu diskusi secara holistik adalah cara menghasilkan masukan dan solusi yang komprehensif bagi setiap pihak” tutup Marolop