Tidak semua orang suka Petai, karena baunya yang kalau dimakan bila kita buang air kecil, maka baunya menyengat dan tidak akan hilang dalam satu dua hari… Juga bau mulut kita sangat mengganggu sewaktu kita bicara.
Bayangkan bila sehabis makan petai, terus kita kedatangan tamu, rasanya risih mau bicara karena udara yang keluar dari nafas kita sudah tercemar dengan bau petai yang menyengat. Tetapi di balik baunya yang menyebalkan,ternyata ada manfaat yang jauh lebih besar dari baunya yang menganggu.
Tapi sisi positifnya adalah makan petai sebanyak apapun, belum pernah ada yang mengalami efek negatif. Berbeda dengan makan jengkol yang dapat menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, karena tidak bisa buang air kecil dan susah BAB.
Kembali ke Manfaat Petai
Secara umum, petai dikenal sangat bermanfaat untuk membersihkan ginjal. Tanpa perlu mencari-cari referensi di Google, sejak tempo dulu Petai dikenal sangat bermanfaat, bukan hanya mencegah sakit pinggang, tapi juga berkhasiat menyembuhkan gangguan pada pinggang.
Ada banyak testimoni tentang kesembuhan yang diperoleh dengan mengonsumsi petai secara teratur. Karena tidak menyangkut promosi untuk sejenis barang dagangan, maka tentu tidak ada salahnya menjadi masukan bagi kita.
Misalnya, Ada seorang ibu mengatakan dia sakit pinggang, berdiri agak lama sakit, duduk agak lama juga sakit apalagi ketika menggendong bayinya sakitnya bukan main.
Suatu waktu temannya menyarankan agar dia mencoba makan petai tiap hari 10 biji. Pada awalnya ia tidak percaya, tapi karena sakitnya tidak kunjung sembuh, maka akhirnya wanita ini mencoba memperaktikannnya, Aneh, setelah makan sselama seminggu rasa sakit berkurang dan akhirnya sembuh total.
Di Sumatera Barat, di kampung halaman saya, tanaman petai ada dimana-mana. Dan orang orang di desa, sudah biasa memanfaatkan apa yang ada di kebun atau pekarangannya untuk dimakan, tanpa mempedulikan apakah baunya menyengat.
Terbukti, di desa-desa orang orang tua yang sering makan pete tidak pernah kena gangguan tulang. Pada usia yang sudah tua, mereka masih kuat mencangkul di kebun ataupun di sawah.
Bagi orang di desa, obat dan dokter adalah masalah langka yang tidak terjangkau oleh kondisi ekonomi. Dan ternyata alam sekitar sudah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan, termasuk petai sebagai obat alami.
20 Januari 2019.
Salam saya,
Roselina.