Lain saat kampanye lain saat sudah jadi pejabat. Manusia munafik terus melakukan aksi tanpa pamrih dalam melakukan penipuan. Tidak peduli akan dosa melakukan penipuan karena dukungan para pemilik konci sorga. Asal sudah didukung kaum 212, berbohong dan menipu menjadi sebuah kehalalan tanpa perlu digugat apalagi didemo.
Manusia model begini sangat banyak bertebaran dan berkembang biak dengan pesatnya dalam dunia penuh kemunafikan. Para pemimpin jujur kian sulit ditemui karena kemunafikan menjadi sebuah fenomena sikap keagamaan yang dijunjung tinggi saat ini khususnya oleh kaum 212. Itulah mengapa orang seperti Anies dengan senang hati tanpa risih menguak semua tipuan kampanye mereka.
Lihat saja saat dia melakukan rotasi satpol PP. Anies dengan gagahnya menyebutkan akan menindak tegas satpol PP yang melanggar. Padahal saat Ahok bertindak tegas, dia sebut akan merangkul tidak memukul. Apakah kini semua ucapan itu akan hilang dan Anies akan jadi Ahok yang memukul?? Atau Anies versinya memukul dengan kesantunan?? Anjir dah..
Dulu ingin merangkul, kini ingin memukul. Anies sepertinya tidak bisa memegang janji rangkulan maut seperti saat kampanye suap-suapan dengan Rafi Ahmad, dan pelukan dengan Sandiaga. Kini, semua akan ditindak tegas dengan aturan yang ada.
Apakah Anies sudah lupa janjinya?? Saya yakin tidak lupa. Tetapi memang sengaja berjanji seperti itu supaya terpilih. Karena bagi Anies tidak ada yang salah dalam melakukan kampanye seperti itu. Karena kemunafikan adalah sesuatu yang wajar dan lumrah demi memenangkan Pilkada. Ahok saja orangnya yang kelewatan jujur.
Ya sudahlah. Jangan berharap lagi ada rangkul-rangkulan. Entar malah kena gerakan CELUP lagi. Hehehe.. Selamat memukul Anies dan ingat mukulnya dengan kesantunan yah. Hehehe..
Salam “pukul”.