• Tentang
  • Kerja Sama
  • Hubungi Kami
Selasa, 17 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Advertising
indovoices.com
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    Sri Mulyani: Bukan Cuma RI, 170 Negara Ekonominya Terkontraksi Akibat COVID-19

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
    Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

    Panggil Aku Ojing Saja

    Panggil Aku Ojing Saja

  • Internasional
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    BI Salurkan Rp 101,4 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

    China akan Balas Rencana Australia Selidiki Sumber Corona

    Perang Dagang Memanas, Apa Dampaknya ke BNI?

    Mau Masuk Bursa, Airbnb Punya Aset Tembus Rp 42 T

    WeWork Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?

    Berharta Rp 527 T, Jack Ma Alibaba Ternyata Pernah Bangkrut

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Ekonomi Jepang Minus 1,6 Persen pada Kuartal IV 2019

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    Tinggalkan Uber, Travis Kalanick Jual Seluruh Sahamnya

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

    China Perluas Blockchain Uang Kripto ke Pasar Valas

  • Politik
  • Ekonomi
    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    Poin-poin Penjelasan Sri Mulyani Soal PPN Sembako

    Akhirnya, Sri Mulyani buka suara soal tax amnesty jilid II

    Airlangga Minta Masyarakat Tidak Panik, PPKM Jawa-Bali Bukan Pengetatan Aktivitas Masyarakat

    Pemerintah sebut realisasi anggaran PEN capai hampir 25%

    Airlangga Sebut Penanganan Covid Hingga 2022

    Indonesia mencoba bertahan dari tiga kiris besar yang melanda

    Sri Mulyani: Bukan Cuma RI, 170 Negara Ekonominya Terkontraksi Akibat COVID-19

    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Saya Jembatan Generasi Muda dan Pemerintahan

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Nadiem: Merdeka Belajar Dirancang untuk Prioritaskan Kebutuhan Pelajar

    Kemendikbud Luncurkan Program Digitalisasi Sekolah

    Kasus Covid-19 Tetap Tinggi Hingga Juli, Sekolah Tatap Muka Batal

    Strategi Risma Agar Bansos Tunai Tak Dikorupsi

    Tangani Masalah Kemiskinan, Menteri Sosial Gandeng Mahasiswa Seluruh Indonesia

    Jokowi Anugerahkan 22 Bintang Jasa bagi Tenaga Kesehatan yang Gugur

    Pak Jokowi Bertanya kepada Nadiem: Apa yang Telah Dilakukan Mas Menteri?

  • Olahraga
  • Anti Hoax

    SEANDAINYA SAYA GUDBERNUR ANIES

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    INDONESIA TANGGAP CORONA, BUKAN GAGAP CORONA

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    Wanita Menjadi Hamil Setelah Berenang Karena Seorang Pria Ejakulasi Di Kolam Renang!

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    KEJAMNYA CORONAVIRUS TIDAK SESADIS VIRUS KOKLOENYA-SEBARHOAX

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Ini Dia 10 Tindakan ASN yang Dapat Diadukan Sebagai Tindakan Radikal

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

    Dicari Segera BEM Mahasiswa/i se-DKI Jakarta yang katanya Pembela Rakyat Kecil

  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
        • Humor
          KKP Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Kajian Benih Lobster

          Nilai 22 Boks Benih Lobster yang Bakal Diselundupkan ke Singapura Sekitar Rp 7,2 Miliar

          Fakta Baru soal Kebakaran Dahsyat di Kejaksaan Agung

          Pegawai Kejagung Hingga Pihak Perusahaan Pengadaan Minyak Lobi Tersangka Baru Kebakaran Kejagung

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          PA 212 Klaim Yang Hadir 8 Juta, Polri sebut 40 Ribu, Yang 7,96 Juta Genderuwo?

          Preman Demo VS Hari Raya

          Preman Demo VS Hari Raya

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Aryo DJ benar-benar bekerja dan melayani

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

          Sah….Kedubes Israel di Indonesia resmi dibuka

    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education
No Result
View All Result
indovoices.com
No Result
View All Result
Home Umum

Pluralisme Sebagai Aset Bangsa

by Eka Permana
23 Desember 2017
in Umum
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Pluralisme Sebagai Aset Bangsa

https://www.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/12/hipwee-plural.jpg

15
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
https://www.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/12/hipwee-plural.jpg

Pada dasarnya Globalisasi mengubah semua yang ada pada dunia kita, hal itu menyangkut terhadap pemikiran, politik, ekonomi, budaya, agama, etnis, termasuk dimensi keamanan dan strategi. Oleh karena itu, tidak bisa kita pungkiri kenyaatan bahwa perjumpaan berbagai perbedaan adalah suatu hal yang sangat pasti. Dan tentunya hal ini menjadi sebuah tantangan yang nyata bagi manusia untuk menghadapi berbagai keberagaman nilai, budaya dan agama. Artikel ini memiliki tujuan agar bangsa Indonesia dari kalangan beragama memiliki paham yang normatif dalam menerapkan ajaran Agama yang mereka anut.

Pluralisme sendiri juga dapat berarti kesediaan untuk menerima keberagaman (pluralitas), artinya, untuk hidup secara toleran pada tatanan masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat, hingga pandangan hidup.

RelatedPosts

Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

Cara pandang terhadap pluralisme merupakan suatu yang berperan sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Tak jarang cara pandang pluralisme menjadi sorotan yang utama dan menimbulkan sikap-sikap tertentu, misalnya keterbukaan, ketertutupan, kebencian dan lain-lain. Diantara banyaknya keberagaman yang kita miliki, agama adalah salah satu aspek yang dinilai dan dilihat sebagai sesuatu yang paling sering dibicarakan. Hal ini disebabkan oleh nilai-nilai mutlak yang terkandung didalam ajaran agama tersebut dan juga karena agama sangat mempengaruhi cara berelasi orang-orang beragama.

Berkenaan dengan munculnya berbagai paham mengenai pluralisme sendiri menjadi sorotan banyak orang yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan cendikiawan, pemikir dan tokoh agama. Secara khusus dalam hal agama, berbagai masyarakat yang menganut agama/ kepercayaan berbeda-beda,  dengan gambaran seperti itu, dapat dikatakan bahwa pluralisme agama bukanlah kenyataan yang mengharuskan orang untuk saling menjatuhkan, saling merendahkan, atau mencampuradukkan antara agama yang satu dengan yang lain, tetapi justru mempertahankannya pada posisi saling menghormati dan bekerjasama.

Sejatinya pluralisme bukanlah paham yang secara tiba-tiba muncul dari ruang hampa, akan tetapi disitu terdapat penghubung yang kokoh antara diskursus sekularisme, liberalisme yang kemudian lahirlah pluralisme. Sekularisme muncul sebagai dampak dari perselingkuhan antara agama dan Negara yang melumpuhkan kondisi keadilan sehingga kemudian lahirlah ketidak percayaan publik yang kemudian berujung adanya sekularisme. Liberalisme lahir dari keterkungkungan oleh satu doktrin yang kurang fair sehingga ada kelompok tertentu tertindas, seperti halnya contoh mencuatnya teologi eklusifisme di tubuh agama-agama di atas.

Dari kemandegan tesebut maka kemudian lahirlah ide liberalism yang kemudian merekomendasikan adanya ruang kemerdekaan dalam memeluk agama. Secara tidak langsung kemudian dari leiberalisme tersebut memunculkan kelompok-kelompok agama dan pada akhirnya mengharuskan adanya pluralisme sebagai satu penghargaan terhadap pluralitas yang ada. Di sisi lain pluralisme bisa dikatakan sebagai etika global yang didasarkan pada penderitaan manusia akibat adanya kelesuan moral, sehingga dengan pluralisme tersebut akan tercapai kesejahteraan manusia dan lingkungannya.

Banyak yang pro dan kontra dengan konsep pluralisme agama di Indonesia ini.

  1. Pro Pluralisme

Bagi yang pro pluralisme agama, keberagaman agama ini dianggap sebagai hal yang positif. Ini disebabkan karena keberagaman di Indonesia ini bisa menjadikan Indonesia sebagai contoh yang baik bagaimana kehidupan kerukunan antar agama, dan keberagaman agama di Indonesia memang berasal dari masa lalu yang tidak bisa dirubah. Selain itu bagi kelompok pro pluralisme ini mereka juga mengutamakan kesatuan dari NKRI.

  1. Kontra Pluralisme

Bagi kelompok kontra pluralisme, pluralisme itu sendiri dianggap bisa mengancam kemurnian ajaran suatu agama. Ini disebabkan karena pada dasarnya setiap agama memiliki ajaran masing-masing. Dan ketakutan para kelompok kontra pluralisme ini adalah bahwa nantinya ajaran setiap agama akan saling bercampur baur dengan ajaran agama lain. Selain tu jika dilihat dari praktek dilapangan, sangat jelas bahwa pengaplikasian toleransi masih belum dapat dilaksanakan dengan baik. Kerukunan antar umat beragama bisa dibilang masih jauh dari yang diharapkan. Sebagai contoh adalah  ketakutan kritenisasi di daerah islam dan islamisasi di daerah kristen membuat setiap penganut agama akan sedikit menutup diri dari penganut agama.

Saya juga melakukan wawancara mengenai pandangan pluralisme kepada salah satu public figure di Indonesia yang bernama Muhammad Irsyadillah (21) “menurut pandangan saya mengenai pluralisme yang ada di Indonesia, masyarakat Indonesia dijaman sekarang pikirannya makin tertutup. Seharusnya semakin modern masyarakat bisa berpikiran terbuka dan meninggikan rasa toleransi. Karena bisa dilihat sesuai perkembangan zaman dan kemajuan teknologi semakin banyak budaya yang masuk, apalagi ditambah dengan adanya globalisasi. Jadi menurut saya sikap toleransi itu sangat penting.”

Saya juga menanyakan satu pertanyaan mengenai kasus yang sedang marak diperbincangkan, yaitu kasus pluralisme yang terjadi kepada Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disebut Ahok. Muhammad Irsyadillah atau Irsyad berpendapat bahwa dia sama sekali tidak setuju dengan pemikiran masyarakat yang melarang Ahok menjabat sebagai Gubernur Jakarta hanya karena Ahok keturunan bangsa Tionghoa. Karena menurut Irsyad, latar belakang agama, ras maupun budaya itu sangat tidaklah penting. Karena yang dilakukan oleh Ahok semata-mata untuk mengubah Indonesia khususnya Jakarta menjadi semakin lebih baik lagi.

Indonesia memiliki satu tokoh reformasi yang dikenal sebagai “Bapak Pluralisme Indonesia”, Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau sosok yang akrab disapa Gus Dur. Ia adalah tokoh Muslim yang menjunjung tinggi kebhinekaan di tanah air. Adil dan toleran, dua kata yang paling tepat menggambarkan sikapnya terhadap keanekaragaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia.

Di era kepemimpinannya, Gus Dur menunjukan bahwa ia tak hanya bicara. Salah satunya adalah mengembalikan hak-hak umat beragama Konghucu yang terpasung selama orde baru, atau mencabut peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka. Nilai toleransi sudah tertanam di dalam jiwa Gus Dur sejak saat ia masih muda. Saat masih duduk dibangku sekolah, Gus Dur sudah dijejali bermacam buku yang tak selalu mengajarkan tentang Islam saja. Gus Dur dalam pidatonya mengatakan pluralisme yang menjadi isi buku dan roh dirinya diambil dari keputusan Muktamar Nahdatul Ulama (NU) pada 1935.

Bukan hanya studi di luar negeri saja, Gus Dur telah banyak menamatkan beberapa karya sastra. Karya sastra yang dibacanya antara lain karya Ernest Hemigway, Jhon Steinback, dan William Faulkner, Johan Huizinga, Andre Mairaux, Ortega Y.Gaset dan beberapa karya tulis Rusia, seperti: Puskin, Tolstoy, Dostoevsky dan Mikhail Sholokov. Karir Gus Dur di dunia sudah tidak diragukan lagi, bahkan segudang prestasi sudah diraihnya yang menandakan bahwa ia adalah seorang manusia yang agamis dan layak disebut tokoh politik paling berpengaruh di Indonesia. Namun, meskipun memiliki karir yang sukses, Gus Dur merasa sulit hidup dari satu mata pencaharian saja, hingga akhirnya dia mencari pekerjaan tambahan dengan menjual kacang dan es lilin yang dirintis dengan istrinya.

K.H. Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal sebagai Gus Dur merupakan presiden republik Indonesia yang ke empat dan dalam masa pemerintahannya dipenuhi dengan kontroversi dan menimbulkan pro dan kontra pada masyarakat. Setelah jatuhnya Rezim Soeharto Indonesia mengalami ancaman disintegrasi kedaulatan Negara, konflik meletus di berbagai daerah. Menghadapi hal itu, Gus Dur melakukan pendekatan yang lunak terhadap daerah-daerah yang berkecamuk. Seperti penyelesaian konflik Aceh secara damai dan menetralisir Irian Jaya dengan mendorong penggunaan nama Papua.

Gus Dur menjadi pemimpin yang meletakkan pondasi perdamaian Aceh, karena pada pemerintahan Gus Dur lah ada pembicaraan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sehingga Indonesia terbuka yang tadinya permasalahan ini merupakan permasalahan yang tabu, yang seakan-akan tertutup rapat. Ditambah lagi saat sejumlah Tokoh Nasional mengecam pendekatannya dengan Aceh, Gus Dur tetap memilih pendekatan penyelesaian yang simpatik dengan mengajak tokoh GAM duduk satu meja untuk membicarakan Aceh secara damai.

Langkah yang diambil Gus Dur memang banyak larangan dari para tokoh politik karena dianggap akan membahayakan kestabilan negara. Namun Gus Dur menganggapnya dari sudut yang berbeda, dia menganggap apabila tidak ada sebuah tindakan yang nyata maka Aceh akan lebih berbahaya dan bisa saja dia keluar dari NKRI. Dalam ambisinya, Gus Dur sering melontarkan pendapat yang kontroversial, ia tak getar mengungkapkan sesuatu yang diyakini nya benar padahal banyak orang yang sulit memahami dan menerimanya.

Setelah berhenti menjadi presiden Gus Dur tidak berhenti untuk melanjutkan karir dan perjuangannya sampai disini saja. Tahun 2002, Gus Dur menjabat sebagai Penasihat Solidaritas Korban Pelanggaran HAM. Kemudian pada tahun 2003, Gus Dur menjadi penasihat dalam Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional. Pada tahun 2005, Gus Dur menjadi salah satu pemimpin koalisi politik bersama koalisi Nusantara Bangkit Bersama bersama Tri Sutrisno, Wiranto Akbar Tanjung dan Megawati, dimana koalisi ini mengkritik kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Dan pada thaun 2009, merupakan hari terakhir bagi Bapak Pluralisme Indonesia ini. Gus Dur meninggal pada hari Rabu, 30 Desember 2009 di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada pukul 18:45 WIB.

Gus Dur dan Pluralisme memang dua kata yang tidak bisa dipisahkan dari telinga masyarakat Indonesia. Karena jasa-jasa Gus Dur dalam mengedepankan kebersamaan walaupun berbeda ras dan keyakinan. Gus Dur digelari sebagai Bapak Pluralisme, karena keberpihakannya pada kelompok kaum minoritas, baik dalam kalangan muslim maupun karena kedekatannya dengan kalangan umat non-muslim seperti umat Kristen, Katolik dan etnis Tionghoa. Dan sikap yang ditunjukan oleh Gus Dur ini menghadirkan pro dan kontra tersendiri dari pemikirannya yang sering kontroversi.

Dalam memperjuangkan pluralisme di Indonesia dan dalam membela kaum minoritas, Gus Dur tidaklah takut untuk melawan arus demi menegakkan apa yang ia anggap benar, walaupun resiko yang didapat dari perbuatannya itu bisa berakibat fatal untuk kedepannya. Namun disini Gus Dur ingin mengajarkan kepada rakyat Indonesia bahwa Negara Indonesia itu negara bangsa yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, sehingga negara ini bisa maju dan bisa saling menghormati setiap perbedaan yang ada dan menjadikan Bhineka Tunggal Ika dan Undang-Undang 1945 menjadi dua dasar yang menjadi payung hukum disamping Pancasila.

Mungkin kita telah kehilangan Gus Dur. Namun, pemikiran dan jiwanya serta nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur harus tetap kita jaga untuk dapat meneruskan perjuangan beliau dalam menjunjung tinggi nilai keberagaman dan tetap saling menghormati demi kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

Eka Permana

Eka Permana

Related Posts

Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

by infonesia
6 Juni 2025
0

indovoices.com - Sistem judi online dirancang sedemikian rupa untuk membuat pemain kalah. Korban tidak hanya mengalami kerugian materi, tetapi juga terjebak...

Pak Jokowi, Lihatlah Penderitaan Kami Warga Jatikarya Yang Terdzolimi BPN

by Dahono Prasetyo
30 Desember 2021
0

Seorang warga Jatikarya Bekasi yang merupakan salah satu ahli waris lahan terkena proyek Tol Cibitung-Cimanggis, akhirnya menulis surat kepada Presiden...

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

Cek Fakta, Uang Pembebasan Tanah Tol Jatikarya Terkatung Katung 4 Tahun

by Dahono Prasetyo
3 Desember 2021
0

Pembangunan ekonomi yang massive di era pemerintahan Presiden Jokowi patut di apresiasi. Target Indonesia  menjadi 10 besar negara maju pada...

Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

Kepala Dinas Kab Sumedang Diduga Terlibat Mafia Tanah

by Dahono Prasetyo
22 November 2021
0

Seorang pejabat dinas Kabupaten Sumedang berinisial AS diduga melakukan penipuan kepada sejumlah investor dari Jakarta dan Bandung. Modus yang dilakukannya...

Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

Gugatan Hukum Menyusul Diproses Pasca Konggres GPM

by Dahono Prasetyo
4 November 2021
0

Tanggal 5-7 November Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) melaksanakan hajatan organisasi bertajuk Konggres Persatuan dan Kesatuan Kebangkitan Kaum Marhaenis Indonesia. Agenda...

Panggil Aku Ojing Saja

Panggil Aku Ojing Saja

by Dahono Prasetyo
20 Oktober 2021
1

Terlahir dengan nama Yohanes Suparyanto Raharjo. Jalan hidupnya tergolong penuh aneka warna. Meskipun "warna" menjadi orang kaya materi menjadi satu...

Next Post
Anies Fokus Nyapres, Sandiaga Bersenang-Senang, Jakarta Menderita

Anies Fokus Nyapres, Sandiaga Bersenang-Senang, Jakarta Menderita

Please login to join discussion

Recommended

Jika Cuti Upacara di Kantor Pemda, ASN Wajib Ikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Jika Cuti Upacara di Kantor Pemda, ASN Wajib Ikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

6 tahun ago
Rapim Kemhan 2019 Terakhir di Periode Pemerintahan Jokowi – JK

Rapim Kemhan 2019 Terakhir di Periode Pemerintahan Jokowi – JK

6 tahun ago

Popular News

  • Sinergi Membatasi Ruang Gerak Pelaku Judi Online

    Judol dan Pinjol Ilegal, Dua Entitas Pengancam Generasi Muda di Era Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Is De-Dollarization the End of Dollar Dominance? A Closer Look at the Global Financial Order

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekolah Rakyat Wujudkan Mimpi Bintang dan Rival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengadilan Harus Tegas, Jangan Biarkan Pelanggaran HAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Become Contributor

indovoices.com membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email redaksi@indovoices.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

About Us

indovoices menyajikan berita terbaru politik, ekonomi, bisnis, lifestyle, e-commerce, start-up, finansial, dan entrepreneur yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Links

Youtube

Newsletter

Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan indovoices.com dan menerima pemberitahuan artikel baru melalui email.

Bergabung dengan 1,250 pelanggan lain
  • Beranda
  • Tentang IndoVoices
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Advertising
  • Hubungi Kami

© 2024 indovoices.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Redaksi
    • Editorial
    • Analisis
    • Liputan Khusus
    • Event
      • Sumpah Pemuda
  • Umum
  • Internasional
  • Politik
  • Ekonomi
    • Finansial
  • Business
    • Investasi
  • Hukum
    • Kriminal
    • Laporan
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Anti Hoax
  • Lifestyle
    • Entertainment
      • Fiksi
      • Cerpen
      • Puisi
    • Kesehatan
    • Life & Love
    • Traveling
    • Sex Education

© 2024 indovoices.com

 

Memuat Komentar...
 

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.