Indopreneur.id – Kasus gagal melantai di bursa (IPO) startup co-working space WeWork, memberikan pelajaran berharga bagi startup dan investor. Pasalnya, startup jagoan SoftBank ini mendorong pertumbuhan bisnis dengan bakar uang, lewat diskon dan cashback.
Kini para investor semakin hati-hati menyuntikkan modal pada startup dan startup harus berpikir cara lain mengembangkan bisnis selain membakar uang.
Co-CEO Gojek Andre Sulistyo mengatakan kasus ini akan membawa perubahan strategi di industri startup dan memberikan dampak positif bagi komunitas karena memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.
“Jika Anda bertanya apa dampaknya terhadap seluruh pasar … Saya ingin mengatakan bahwa ini lebih banyak sisi positifnya,” kata Andre Soelistyo, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Senin (20/1/2020).
“Dengan perubahan mendadak di lingkungan, itu meratakan lapangan bermain untuk semua orang. Sekarang semuanya tentang siapa yang memiliki produk yang lebih baik dan institusi yang lebih baik pada akhirnya akan menang.”
Pertumbuhan ekonomi yang mantap dan digitalisasi yang cepat telah menarik banyak investor ke Asia dan membuat valuasi startup di wilayah ini naik pesat. Untuk pertumbuhan bisnis banyak startup memilih strategi bakar uang.
Foto: infografis/ infografis sedot duit investor untuk di bakar 5 Startup Ini dinyatakan bangkrut/Aristya Rahadian Krisabella
|
Namun kini strategi berubah dari bakar uang menjadi mengejar profitabilitas dan keberlanjutan usaha.
“Ketika dana melimpah [hilang] dan semua orang disiplin dalam melihat fundamental dan memahami pasar dengan baik, maka sudah banyak yang dihapuskan. Perusahaan yang lebih baik, eksekusi yang lebih baik [dan] strategi yang lebih baik akan memiliki lebih banyak waktu. Itu sebabnya saya kata itu positif,” jelas Andre Soelistyo.
Mengejar profitabilitas dan keberlanjutan juga sedang diperjuangkan oleh Gojek.
“Pada awalnya, kami berinvestasi dalam pertumbuhan karena kami perlu memiliki skalabilitas tertentu untuk menyamakan permintaan dan penawaran pasar kami,” ujarnya. Namun kini dengan layanan yang lebih luas dari ride-hailing hingga pengiriman makanan, Gojek akan mengejar monetisasi.
“Beberapa hal-hal tertentu yang belum kami monetisasi … dapat mulai dimonetisasi. mengapa saya katakan itu karena pada tahap ini, kita tetap menuju profitabilitas.”