
Berdasarkan pengalaman, kebencian kita terhadap seseorang hanya akan membuat kita sakit, hidup tidak tenang, bahkan pusing dan menderita sendiri. Apa tidak pusing, kita “dipaksa” memikirkan seseorang yang tidak kita sukai, bahkan tidak jarang kita susah tidur karena kepikiran dan terbayang-bayang orang tersebut. Apalagi kalau kita mendapat kabar orang yang kita benci sedang bahagia, aduh rasanya nylekit banget seperti diiris sembilu.
Bayangkan saja, disaat kita begitu berkecamuk memendam kebencian, tidak bisa tidur memikirkan cara agar orang tersebut celaka, disaat yang bersamaan orang yang kita benci tersebut malah sedang asyik makan Mie ayam dengan lahapnya, dilanjutkan ngopi sambil ngerokok dan habis itu tertidur pulas. Kita? semakin larut dengan kebencian akhirnya sakit jiwa…dan terakhir, malah lupa nama sendiri.
Oleh karenanya sejak saat itu saya memutuskan untuk tidak menyimpan dendam kepada siapapun. Selain karena tidak ada gunanya dan merugikan diri sendiri, memang itulah anjuran Tuhan agar mengasihi bahkan musuh kita sekalipun.
Bahkan para Dokter juga sudah mengakui banyak ditemukan penyakit yang pangkalnya adalah memendam kebencian. Yang bisa sembuh hanya dengan memaafkan dan mengampuni.
Belum lagi kalau kita melihat film, sinetron atau membaca majalah-majalah hidayah atau yang berbau mistis, konon katanya orang yang menyimpan dendam akan sulit dikebumikan. Percaya ga percaya sich…
Tetapi anehnya, justru ada orang yang malah memelihara kebencian dan dendam masa lalu. Mungkin kebencian itu kini telah berkembang biak. Nyatanya, muncul fitnah, tuduhan, caci maki, dan macam-macam cemoohan. Dia adalah Amien Rais yang sangat benci Jokowi. Konon kabarnya, kebencian mantan tokoh reformasi yang berjanji jalan kaki dari Jogja ke Jakarta tetapi tidak jadi ini sudah akut dan sulit dipulihkan.
Kebencian yang luar biasa Amien rais kepada jokowi sepertinya sudah mencapai puncaknya. Berbagai serangan tuduhan, pelecehan dan fitnah dilontarkan oleh Amien kepada Jokowi. Mulai dari antek asing, presiden boneka, menjual aset negara, presiden kelas lurah dan yang teranyar Amien Rais melempar tuduhan yang sangat menyakitkan dan tidak berdasar sama sekali. Amien Rais memfitnah Presiden Jokowi gemar dan asik memecah belah umat islam. Perhatikan! Ini luar biasa dan sudah melampaui batas kewajaran. Gemar berarti hobi, asik berarti sudah sangat menikmati. Artinya, Amien Rais ingin mengatakan Jokowi memiliki hobi memecah belah umat Islam dan sangat menikmatinya. Situ sehat, Mbah?
Bagaimana mungkin Presiden Jokowi memecah belah umat muslim sedangkan 87% rakyat yang ia cintai beragama Islam? Apakah ada kebijakan beliau yang nyata-nyata memecah belah? apakah beliau pernah mengatakan sesuatu yang sifatnya mengadu domba? Jika ada, apakah sudah diklarifikasi atau tabayun ke Presiden Jokowi sebagaimana agama menganjurkan?
Inilah mengapa saya akan terus mendukung Jokowi kembali menjadi Presiden 2019. Karena jika tidak mendukung, mau tak mau kita harus berada di barisan orang-orang seperti ini yang melukai nalar dan kewarasan saya.
Mengingat ini adalah tuduhan serius, saya pikir Pak Tito Karnavian harus segera bertindak untuk menangkap provokator ulung yang mengatas namakan umat ini. Sebab ucapanya sudah sangat meresahkan dan berbahaya jika dibiarkan. Bukan apa-apa, masyarakat sekarang ini sangat mudah terpantik emosi hanya dari ucapan seseorang bahkan yang belum terbukti kebenarannya.
“Hei pak presiden jangan jualan murah negeri kita ke Beijing, jangan jual aset BUMN kita keluar negeri, jangan pecah belah umat Islam, jangan pecah belah PPP. Karena saya lihat rezim ini gemar sekali memecah belah bangsa sendiri,”
“Saya ingatkan mas Jokowi, jangan asik memecah belah umat Islam. Tapi lihat permasalahan di Papua sudah siap merongrong bangsa kita,” lanjut Amien.
Saya melihat ada tiga alasan yang membuat Amien Rais begitu benci Jokowi.
Pertama, kemenangan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012. Amien yang menilai mantan walikota solo itu tidak layak jadi Gubernur eh malah menang dan parahnya lagi, baru 2 tahun sudah nyapres dan menang pula. Ya sudah “masuk tu barang”.
Kedua, kekalahan menyakitkan Prabowo di Pilpres 2014. Masih ingat wajah kusut Amien Rais yang duduk dibelakang Prabowo saat mengikuti sidang gugatan hasil pilpres di MK? Kala itu Amien sepakat dengan Prabowo dimana pilpres penuh dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif. Namun gugatan ditolak dan lagi-lagi, Jokowi menang. “Masuk lagi tuh barang”
Ketiga, tentu saja kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 ha..ha..ha. Saya yakin Amien Rais sudah memprediksi Jokowi bakal memenangkan Pilpres 2019. Sehingga agar tidak menderita sakit hati yang berkepanjangan, dia harus memainkan isu isu yang bisa menyerang Jokowi, anti Islam, PKI, menjual aset negara, antek asing yah materi-materi lawas lah pokoknya agar Jokowi kalah. Apa kita rela kekalahan Ahok di jakarta yang berakibat uang APBD dihambur-hamburkan kembali terulang untuk Indonesia? Saya tidak! Oleh karena itu mari kita bersama-sama melawan kebodohan-kebodohan ini.
Ya, diusia senja mbah Amien bukannya menikmati hidupnya dengan menghabiskan waktu bersama anak dan cucu, menjaga kesehatan supaya tidak terserang penyakit dan berumur panjang, tetapi malah memelihara dan memupuk kebencian yang akhirnya hanya akan membuat dirinya menderita dan tersiksa batin paling tidak selama enam tahun kedepan (karena Jokowi dua periode).
Terakhir, saya begitu bangga dengan Presiden Jokowi yang memilih untuk cuek dengan tuduhan Amien Rais ini. Membuktikan bahwa tingkat kedewasaan rohani beliau lebih tinggi dan lebih islami sehingga mampu bersabar dan tidak menganggap perlu untuk menanggapi apalagi membalas tuduhan itu. Jokowi sadar betul bahwa kebencian terhadap dirinyalah yang akan membawanya melenggang dua periode.
Sehat selalu ya, Pak Jokowi!
Selamat menyambut Jokowi dua periode!
Lihat juga tulisan saya yang lain disini :
https://www.Indovoices.com/author/danang-setiawan/