sumber: kompasiana.com
Saat awal pemerintahannya, Jokowi mendapat informasi mangkraknya 34 proyek pembangkit tenaga listrik era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dari rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo pada 1 November 2016.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo mengatakan, dalam rapat terbatas membahas proyek listrik 35.000 megawatt itu, terungkap proyek listrik pemerintahan sebelumnya yang mangkrak.
Padahal proyek tersebut sudah digagas sejak 2006 oleh SBY melalui Fast Track Program. Yaitu menugaskan PLN untuk membangun 34 pembangkit listrik tenaga batu-bara, karena kekayaan batu-bara kita yang melimpah. Namun sampai akhir jabatannya, anggaran habis sedangkan proyek tak kunjung selesai.
Itu merupakan salah satu karya monumental SBY, PROYEK MANGKRAK 34 PLTU yang kemudian diwariskan kepada Jokowi. Dan hanya di bidang kelistrikan saja, belum termasuk lain-lainnya seperti Hambalang, Waduk, Jalan Tol dan sebagainya yang bila ditotal-total mungkin ada seratusan lebih proyek yang mangkrak.
Berkaca dari hal tersebut, Jokowi kemudian bergerak melakukan segala daya upaya untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di negara ini dan hasilnya sekarang, sangat jarang atau bahkan tidak pernah lagi kita mendengar adanya pemadaman listrik. Bukan hanya di daerah perkotaan, bahkan yang jauh di pedalaman sana, yang puluhan tahun sejak Indonesia merdeka pun akhirnya dapat menikmati listrik dan inilah bukti kerja keras seorang Joko Widodo.
Berbagai pembangunan listrik dilakukan beliau untuk mencukupi kebutuhan listrik rakyatnya, mulai dari meresmikan pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000 MW setelah mangkrak di masa pemerintahan SBY selama empat tahun.
Ground Breaking Pembangunan MPP di Kabupaten Bangka untuk pembangkit Listrik dgn daya 350 MW, guna memenuhi kebutuhan Regional Sumatera yang meliputi Bangka-Belitung-Lampung-Nias-Duri Riau-Medan pada tanggal 1 Juni 2016. Diresmikan bulan Maret 2017 (9 bulan selesai).
Warga Sulawesi Utara dan Gorontalo yang selama 50 tahun lebih kekurangan Listrik, sekarang sudah bisa merasakan aliran listrik selama 24 jam mulai Januari 2016 karena PLTG Apung yg kiriman Jokowi bulan Desember 2015 sudah beroperasi dan berfungsi full, berdaya 120 MW.
Sebanyak 2.519 Desa di Indonesia Timur yang selama ini hidup dalam kegelapan saat malam tiba, bahkan telah mendapatkan aliran Listrik sejak tahun 2016.
Ground Breaking Pembangunan Mobile PP 4×25 MW di Kabupaten Mempawah. Kalimantan Barat tanggal 2 Juni 2016, selesai dan diresmikan tangga 18 Maret 2017 (9 bulan selesai).
Ground Breaking PLTU Ketapang dengan daya 20 MW pada bulan Juni 2016 yang kemudian selesai dan diresmikan pada bulan Maret 2017 (9 bulan selesai).
PLTU Ketapang-nya Jokowi adalah lanjutan dari proyek serupa tapi tak sama kepunyaan SBY, yaitu PLTU 2x50MW yang dinamakan PLTU 1 Kalbar. Mulai dibangun oleh SBY sejak 2010 lampau, awalnya ditargetkan rampung tahun 2012. Lantas diundur setahun kemudian. Selanjutnya ditunda target penyelesaiannya, dan hingga hari ini tak beroperasi, mangkrak dan terbengkalai.
Ground Breaking PLTG Paguat Pawuhato di Gorontalo dengan daya 100 MW, tanggal 10 September 2015. Selesai dan diresmikan 16 Januari 2016 (4 bulan selesai).
Masih kurang? Nih saya tambahkan lagi
Presiden Jokowi melakukan ground breaking pembangunan PLTU unit IV Lontar di Kronjo Banten dgn daya 1×315 MW. Tanggal 10 Juni 2016 dan ditargetkan selesai pada bulan September 2019 (3 tahun).
Pada tanggal 18 Maret 2017 meresmikan pembangunan MPP Jeranjang PLTG berdaya 2×25 MW di Gerung Lombok Barat NTB, padahal proyek ini baru mulai Ground Breaking pada Tanggal 11 Juni 2016, namun mampu diselesaikan dalam tempo hanya 9 bulan.
Bahkan warga Sungai Mandau, Kabupaten Siak, selama 71 tahun Indonesia Merdeka, baru saat pemerintahan Jokowi lah bisa menikmati aliran Listrik.
Tanpa menyepelekan jasa presiden-presiden pendahulu Beliau yang sedikit banyak pasti ada sumbangsih untuk negara ini. Prestasi presiden yang sekarang dapat dikatakan yang paling menonjol dan yang paling banyak terlihat hasil kerjanya dan semua itu dapat dirasakan manfaatnya oleh berbagai lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Coba lihat pencapaian yang luar biasa ini, hanya dalam waktu 3 tahun kepemimpinannya, sudah sebegitu banyaknya yang dikerjakan. Untuk bidang kelistrikan ini saja, sudah demikian banyak prestasi yang beliau capai, tidak termasuk pencapaian beliau di bidang-bidang lainnya yang telah atau belum saya bahas.
Beberapa banyak lagi yang mampu beliau perbuat dan hasilkan untuk rakyat Indonesia ini dalam waktu 5 atau 10 tahun kepemimpinannya ke depan?. Akan seberapa majunya negara kita saat itu?, bisakah Anda membayangkannya?.
Rasa kagum saya kepada beliau semakin bertambah seiring dengan semakin banyaknya artikel yang saya tulis tentang pencapaian dan hasil kerja beliau. Hal itu juga ikut menambah keyakinan saya bahwa ke depan Indonesia pasti akan lebih baik berada dibawah kepemimpinan seorang Joko Widodo.
Saya yakin bukan hanya saya saja, tapi pembaca juga pasti bisa merasakan hal yang sama seperti yang saya alami, memiliki keyakinan yang sama dengan saya, memiliki semangat yang sama dengan saya, memiliki optimisme yang sama di dalam diri kita, di dalam hati kita bahwa kita telah memilih dan mendapatkan pemimpin yang tepat untuk kemajuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia Tercinta.