Indovoices.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pengasuhan yang terbaik ialah yang lahir dari tradisi keluarga itu sendiri. Menurutnya, proses mencerdaskan kehidupan bangsa tidak hanya meningkatkan pengetahuan keterampilan peserta didik, melainkan yang terpenting adalah menjadikan mereka memiliki sikap atau karakter yang baik dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya, juga budaya tradisi keluarga.
Mendikbud mencontohkan budaya literasi yang bisa ditumbuhkan sejak anak berusia dini di lingkungan keluarga. “Orang tua harus membiasakan anak membaca, membaca apa saja. Kalau anak itu sudah kita biasakan membaca, tidak usah disuruh membaca pun, anak akan membaca. Makanya bagaimana kita membangkitkan lingkungan baca itu juga menjadi sangat penting,” ujarnya saat Malam Puncak Apresiasi Pendidikan Keluarga 2018 di Plaza Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Apresiasi Pendidikan Keluarga adalah sebuah bentuk apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada seluruh pelaku pendidikan yang turut mendukung dalam mewujudkan insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong. Malam Puncak Apresiasi Pendidikan Keluarga diselenggarakan untuk memberikan apresiasi secara langsung dengan mengundang para pemenang seluruh kategori lomba yang ada. Keluarga yang diberikan apresiasi datang dari asal daerah mereka.
Penyelenggaraan Apresiasi Pendidikan Keluarga tahun ini menghadirkan 83 penerima penghargaan, terdiri dari 10 keluarga hebat terpilih, 40 pemenang lomba jurnalistik dan blog, 12 pemenang lomba film/video pendek, dan 21 sekolah sahabat keluarga mulai tingkat PAUD hingga SMA/K. Mendikbud berharap penghargaan untuk para orang tua hebat bisa menjadi teladan kepada orang tua lain, terutama kepada pasangan-pasangan muda yang sedang membesarkan anak-anaknya.
“Jadi saya yakin, mereka-mereka ini yang tadi dapat penghargaan adalah juga orang-orang yang sangat dihormati dan dijadikan contoh oleh tetangga dan masyarakat sekitarnya,” kata Mendikbud.
Sarwini, seorang tukang becak dari Kota Cilegon, Banten, adalah salah satu penerima Apresiasi Pendidikan Keluarga untuk Kategori Keluarga Hebat. Ia berhasil menguliahkan anaknya di Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga lulus S1, dan saat ini sedang menjalani program pascasarjana untuk S2. “Saya tidak bisa menjawab ketika anak saya bilang ingin kuliah di ITB. Ya, tahu sendiri, penghasilan sebagai tukang becak tidak cukup, apalagi cita-cita anak saya tinggi sekali. Saya sebagai orang tua hanya bisa mendukung serta mendoakan yang terbaik untuk anak saya. Alhamdulilah anak saya telah lulus S1 di ITB dan sedang menjalani S2 juga di ITB,” tutur Sarwini.
Selain Sarwini dan istrinya, Durah, pasangan orang tua yang menerima Apresiasi Keluarga Hebat adalah Esin dan Komariah (tukang becak dan tukang sayur keliling), (Almarhum) Lahadalia dan H. Nurjani (tukang bangunan dan asisten rumah tangga). Teguh Tuparman dan Sri Retnanik (satpam dan ibu rumah tangga), Jafar Sidiq dan Nur Afifah (karyawan swasta dan ibu rumah tangga, David Haliyanto dan Ni Wayan Luh (karyawan swasta dan ibu rumah tangga), Henry Ridho dan Laila Sari (teknisi teknologi informasi dan konsultan pendidikan), (Almarhum) Slamet dan Suharni (konsultasi transportasi dan guru honorer), Toha Sinaga dan Juniar Simbolon (jasa transportasi dan ibu rumah tangga), dan Suprianab dan Beski (teknisi elektronik dan ibu rumah tangga). Penghargaan diberikan langsung oleh Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendikbud, Widati Muhadjir Effendy. (Bianca Christy/Desliana Maulipaksi)