Indovoices.com – Memasuki hari terakhir Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Senin(29/10), Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) tetap memberikan dukungannya kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS Tahun 2018 dalam penyelenggaraan SKD bagi 6.891 pelamar.
Sesuai jadwal, tes yang dilaksanakan di Balai Yos Sudarso, Kantor Walikota Jakarta Utara, hari ini akan dilaksanakan empat sesi. Beberapa pelamar yang telah mengikuti SKD berbasis Computer Assisted Test (CAT) sangat antusias melihat nilai hasil tes yang terpampang di papan pengumuman teras gedung. Sebagaimana diketahui, ada tiga jenis tes dalam SKD CAT BKN, yaitu TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) 35 soal, TIU (Tes Intelegensia Umum) 30 soal, dan TKP (Tes Karakteristik Pribadi) 35 soal. Untuk dapat mengikuti seleksi lanjutan, peserta SKD wajib melampaui nilai ambang batas (passing grade).
Ronald Katiop yang berasal dari Timika, Papua. Jabatan yang dilamar yakni Analis Hubungan Antar Lembaga. Sebagai Putra Papua, Ronald yang sudah pernah mengikuti tes sejenis tahun lalu pada Kementerian Hukum dan HAM, merasa tidak putus asa untuk mencoba lagi di tahun ini pada Kemensetneg. “Dari delapan orang Papua yang mendaftar kali ini, hanya satu formasi jabatan saja yang bisa diisi. Saya sangat berharap sekali,” ujar laki-laki lulusan Ilmu Pemerintahan ini.
Beberapa kritik terhadap pelaksanaan SKD CAT BKN sempat dikeluhkan Septian Dwi Ananto dari Bekasi. Ia melamar sebagai Pranata Acara pada rekrutmen CPNS tahun ini. Mengikuti sang kakek, Septian yang tahun lalu juga melamar ingin mewujudkan keinginan keluarganya agar ia dapat menjadi seorang abdi negara. Menurutnya, tes pada soal TKP mengalami perubahan dibandingkan tahun lalu.
“Nilai TKP saya jatuh tahun ini. Beberapa teman yang tes juga mengeluhkan itu. Padahal dua kategori lain (TIU dan TWK) kami masuk passing grade. Saya berharap penyelenggara dapat me-review kembali. Disayangkan buat pelamar yang sangat potensial” kata Septian. Di samping kendala kategori pada soal TKP, peserta juga menyayangkan lokasi yang jauh dan kondisi tempat tes diadakan.
Saat ditemui, Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Kemensetneg, Andri Kurniawan menilai cukup bagus pelaksanaan SKD tahun ini, hanya di hari pertama saja ada kendala jaringan sehingga waktu registrasi mundur. Kalau dari jumlah pelamar mungkin hampir sama dengan tahun lalu tapi dari segi tempat, sarana, dan prasarana tes akan lebih mudah jika di tempat sendiri seperti tes yang diadakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemensetneg.
“Jika dilaksanakan di tempat sendiri sebetulnya akan lebih mudah. Kita yang mengatur, mempersiapkan, dan mengalokasikan. Kalau di sini sesuai dengan tempat yang ditunjuk, semaksimal mungkin kita mengupayakan pelayanan yang terbaik untuk teman-teman pelamar,” ungkap Andri.
“Terkait passing grade, itu merupakan kebijakan yang telah ditetapkan secara nasional. Kemungkinan ada juga peserta yang tidak memenuhi passing grade. Contohnya ada pelamar yang mendapat nilai 404 (tertinggi) di hari pertama, namun di kategori TKP hanya sedikit poin yang kurang, itu sayang sekali, ya,” pungkas Andri.
Kemensetneg tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelamar selama proses seleksi CPNS tahun ini. Biro SDM berharap pelayanan dalam tahapan selanjutnya yaitu Seleksi Kompetensi Bidang yang terdiri dari Psikotes, Bahasa Inggris, dan Wawancara dapat lebih baik lagi. (DEW-Humas Kemensetneg)