Indovoices.com – Presiden Joko Widodo mengemukakan, ekspor kita semakin tahun semakin lebih baik. Pada posisi September 2018 misalnya, nilai ekspor tercatat 122 Miliar dollar AS, yang berarti tumbuh 9,2 persen dibandingkan tahun 2017.
“Angka-angka seperti ini kita harus tahu. Tumbuh 9,2 persen. Artinya, semakin tahun ekspor kita semakin lebih baik,” kata Presiden.
Oleh sebab itu, Presiden menegaskan, pemerintah akan terus mendorong sehingga pabrik, dunia usaha, industri semuanya terdorong untuk bisa masuk ke pasar ekspor.
Diakui Presiden, bahwa sekarang ada pertarungan, ada perang dagang, ada trade war. Namun Presiden meyakini, biasanya di dalam kesulitan itu ada peluang-peluang. Ia meminta kalangan dunia usaha agar menggunakan peluang-peluang ini untuk masuk ke pasar-pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang.
“Ini kesempatan, ini adalah peluang, ini adalah opportunity yang bisa dan harus bisa kita pergunakan sebaik mungkin,” tutur Presiden.
Presiden meminta dunia usaha untuk terus melakukan penetrasi pasar-pasar non tradisional, yang sekarang banyak sekali seperti Afrika Selatan, yang tidak pernah kita urus.
“Saya ingin duta besar, konjen, semuanya bekerja keras untuk pasar-pasar non tradisional kita. Asia Selatan, Rusia, Timur Tengah, Afrika, Turki, Pakistan, pasar Asean sendiri, itu peluang-peluang besar yang tidak pernah kita urus bertahun-tahun. Saya berharap ini mulai diperhatikan, ini kita urus dengan baik sehingga ekspor kita benar-benar naik sehingga terjadi yang namanya surplus neraca perdagangan,” pesan Presiden.
Presiden juga mengingatkan perlunya terus memperbaharui desain-desain produk sesuai dengan keinginan pasar, memperbaiki kemasan menjadi sesuatu yang menarik, dan yang tidak kalah penting untuk memperhatikan masalah promosi.
“Itu penting sekali, baik dalam promosi langsung ke pameran-pameran yang ada di seluruh dunia, maupun lewat online,” ujar Presiden.