“Saya memang jujur tadi ada ketidaksamaan, kalau saya inginnya studi laut yang paling banyak, karena laut itu antah berantah masih banyak sekali case, tapi di sini 75% casenya darat. Nah ini yang saya minta kepada panitia untuk mengarahkan yang akan datang itu kalau yang laut dan udara kasih insentif ya,” ujar Menhub dalam acara Simposium XXI dan Wisuda Mahasiswa Universitas Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Wisuda Program Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (20/10).
Menhub mengungkapkan masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di perhubungan laut. Hingga kini Kementerian Perhubungan belum maksimal mengatasinya.
“Karena laut itu banyak sekali misterinya. Kita negara yang lautnya banyak jujur kita belum maksimal eksplore itu jadi saya ingin itu. Bahkan kalau saya ditanya apa dua hal yang menjadi problem yang harus diselesaikan? Ya pelayaran rakyat, pelayanan masih sederhana, banyak dibutuhkan orang kita belum sampe ke sana nah itu mesti difikirkan,” ungkap Menhub.
Kementerian Perhubungan targetkan akan ada program studi transportasi di 10 universitas di Indonesia dalam dua tahun mendatang.
“Kalau saat ini baru ada satu program studi di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku. Saya sih paling tidak 10 universitas lah ya dalam dua tahun ini, tapi saya khususkan memang luar jawa saya minta yang jawa ini jadi pensupport. Jadi tenaga-tenaga saya ambil dari UB, UGM, UI dan lainnya menjadi bapak angkat untuk membina,” ucap Menhub.
Menhub menuturkan hingga saat ini di Universitas Brawijaya mempunyai 300 makalah yang bisa menjadi masukan untuk Kementerian Perhubungan. Kegiatan ini dapat menjadi interaksi yang baik antara pemerintah dengan para pendidik.
“Kami sangat butuh banyak input dari para akademisi, dan sudah banyak sekali yang telah diberikan (dari para akademisi). Ketika kami dalam keadaan kesulitan, saya sampaikan masalah (kepada para akadamisi) untuk didiskusikan, kami berikan kesempatan untuk direkomendasikan dan sering kali rekomendasi itu sangat valid dan langsung kita sampaikan kepada masyarakat, ini adalah satu interkasi yang baik antara pemerintah dengan para pendidik dan pemikir dan ini harus kita dorong,” tutur Menhub.
Menhub juga memastikan bahwa dirinya selalu melibatkan akademisi ketika membuat regulasi atau kebijakan. “Saya tidak pernah membuat regulasi tanpa konsultasi dengan akademisi,” kata dia.
Menhub Dukung Pariwisata Indonesia Dengan Konektivitas Transportasi
Dalam sambutan Menhub juga menyinggung perihal tujuan dari tugas fungsi Kementerian Perhubungan yaitu membangun konektivitas. Menhub Budi menyatakan konektivitas transportasi juga dapat meningkatkan jumlah wisatawan di Indonesia dan itu merupakan poin penting.
“Hari ini saya mengambil satu poin penting dari Kementerian Perhubungan bagaimana kita mendukung pariwisata Indonesia. Pariwisata adalah satu industri yang begitu dahsyat dan selalu mendengar decak kagum wisata Indonesia dan keragamannya,” ujar Menhub.
Meski hingga saat ini perkembangan transportasi untuk menuju destinasi pariwisata unggulan di Indonesia belum maksimal. Menhub mengatakan akan melakukan perbaikan seperti bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata agar mempercepat pembangunan.
“Apa yang kami inginkan tentu percepatan pembangunan. Jadi banyak hal yang bisa kita lakukan dengan penguatan konektivitas,” kata dia.
Menhub juga menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata mempunyai grand strategi yaitu membangun 10 Bali baru di Indonesia. Sehingga sebagai insan transportasi harus mendukung untuk mewujudkan hal itu.
Lebih lanjut, Menhub menuturkan untuk kegiatan turisme yang menggunakan angkutan udara, Kementerian Perhubungan telah mengaktifkan 29 Bandar Internasional. Juga memperhatikan Kapal Pesiar yang menjadi kebutuhan para wisatawan.
“Jangan sampai mengecewakan para wisatawan,” tutupnya. (LKW/RDL/RK/BI)