72 tahun sudah Indonesia berdiri, dan selama itulah semuanya membangun negara ini. Entah apa yang direncanakan dalam setiap pembangunan, semua orang tentu mengetahui bahwa pembangunan tersebut berorientasi pada perbaikan dan pengembangan kearah kemajuan sejalan dengan upaya menjaga keberagaman yang ada.
Disisi lain, apakah pernah terpikirkan jika pembangunan tersebut selalu mengedepankan kemakmuran dan kesejahteraan serta memperhatikan keberagaman yang ada? Mengingat sampai sekarang pun pemerintah belum mampu mewujudkannya. Adakah yang salah di negera ini sehingga hal yang semestinya telah terwujud ternyata masih tertangguhkan! Lalu harus bagaimana orientasi yang semestinya dijalankan.
Generasi muda merupakan unsur peting dalam pembangunan negara yang berkelanjutan. Dengan keberadaan penduduk usia produktif yang relatif besar memungkinkan suatu negara akan berkembang lebih efisien. Namun kembali kepada kualitas sumber daya manusia itu sendiri, bagaimana semuanya akan mengabdi terhadap negara, kususnya menjaga keberagaman.
Apakah mampu berdikari sehingga bisa menjadi tulang punggung negara atau justru hanya menjadi beban negara. Disisi lain, semua negara di dunia mengetahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, begitu pula dengan keragamannya yang sangat melimpah. Tentu seharusnya hal tersebut menjadi kelebihan yang bernilai tinggi atau memiliki manfaat lebih untuk NKRI sendiri.
Jika dilihat dari sisi pengaruh keberadaannya, penduduk usia produktif kini justru semakin mengarah pada era yang sangat rawan dengan kesenjangan sosial, hal ini tidak terlepas dari adanya suatu keberagaman. Banyak hal yang menjadi faktor pemicu kesenjangan tersebut, salah satunya adalah pendidikan karakter yang sangat lemah, hal ini akan mempengaruhi sikap generasi muda terhadap keberagaman.
Mungkinkah pemerintah gagal mendidik karakter bangsa? Hingga sekarang pun hal itu masih menjadi problema di negara ini. Maka tidak heran jika usia produktif yang semestinya bisa menjadi tulang punggung negara justru hanya menjadi beban yang merugikan keberadaannya. Tentu hal ini menjadi perhatian penting jika negara ingin membangun negara dengan melibatkan generasi-generasi penerus yang berkompeten dalam segala bidang.
Peringatan Sumpah Pemuda tahun ini semestinya menjadi momentum tercapainya semua aspirasi dari berbagai kalangan yang tak lain adalah mengenai generasi muda dalam pengabdiannya terhadap keberagaman. Walaupun hanya sekilas namun hari besar tersebut haruslah memiliki makna yang besar pula dalam proses pendidikan karakter generasi muda saat ini. Agenda perubahan yang diikrarkan dalam kesatuan generasi muda diperingatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 semestinya menjadi tonggak awal dimulainya perjuangan melawan problema yang kian merambah ke segala bidang.
Tema yang mengusung semangat “Berani Bersatu” sangatlah tepat ditetapkan mengingat keberagaman yang begitu besar dalam tubuh NKRI. Demi menjaga keutuhan keberagaman tersebut, maka sudah selayaknya generasi muda membangun jiwa patriotis dengan konsep kedewasaan serta penuh kewibawaan agar mampu bertoleransi antar keberagaman yang ada. Sebagai imbal balik dari makna Sumpah Pemuda yang menggambarkan perjuangan tokoh-tokoh nasionalis, maka peringatan Sumpah Pemuda tahun ini haruslah mampu mengumandangkan kepatuhan dan keteguhan para pemuda-pemudi terhadap negara.
Sebagai generasi penerus bangsa, harusnya generasi muda memiliki jiwa kecintaan terhadap setiap perbedaan, kelak hal itu bisa menjadi sarana penguat dalam semangat penyatuan keberagaman yang ada di negeri ini. Sebagai hakikat Indonesia, keberagaman merupakan kekayaan yang harus dijaga semaksimal mungkin, begitu juga peran generasi muda didalamnya.
Mengingat semakin banyaknya faktor-faktor yang dapat mengancam keutuhan keberagaman ini seperti globalisasi, maka semua generasi haruslah bersikap waspada. Karena tak banyak yang menyadari akan hal itu, maka sebelum semua bercerai-berai alangkah baiknya keberagaman ini selalu dipandang dari segi positifnya, sehingga dengan keberagaman yang ada akan membuat posisi negara justru lebih kuat.
Generasi muda memiliki kewajiban selain mengabdi kepada negara juga harus turut hadir dalam upaya menegakkan keberagaman yang telah diwariskan oleh tokoh-tokoh terdahulu sebagai bagian dari rasa penghormatan. Hal ini tidaklah bisa dilakukan secara sepihak mengingat keberagaman yang begitu besar sehingga dengan berbagai cara itu harus dilakukan dengan melibatkan diri menjadi bagian dari perjuangan bersama, untuk itu generasi muda harus menanamkan jiwa nasionalisme sebagaimana keberagaman yang membutuhkan kepedulian lebih untuk menyongsong NKRI. Maka dari itu, dibutuhkanlah semangat bersatu membela keberagaman.
#SemangatBersatuMembelaKeberagaman