Dear Mahasiswa/Mahasiswi,
Sebagai mantan Mahasiswa, saya sangat berduka melihat kalian berbeda sekali dengan Senior kalian. Entahlah apa yang mengubah kalian, apakah kalian berubah karena mendapatkan Dosen yang sesat, sehingga jalan pikiran berubah, Dosen yang sudah tidak Nasionalis, Dosen yang sudah tidak mengenal Pancasila lagi, ataukah kalian dibutakan oleh pembagian jatah “Kardus” dari para tokoh oposisi sehingga kalian berubah.
Senior kalian yang berjuang di tahun 1998, adalah mereka yang bebas dan independen, menyuarakan suara hati dan suara Rakyat yang menjerit oleh penindasan Rezim yang sudah 30 tahun lebih berkuasa dan membuat kemiskinan menjadi meningkat dengan Politik Korupsi Kolusi dan Nepotisme yang sudah masuk ke dalam tulang sumsum pemerintahan. Senior kalian berjuang dengan hati nurani untuk kerakyatan yang sudah dirampas oleh Rezim lalim yang sudah merampas kekayaan rakyat baik dalam bentuk tanah maupun kebebasan tanpa partai. Memang beberapa Senior kalian tumbuh dan berubah rusak juga seiring dengan tokoh militer yang sekarang masih bernafsu ingin berkuasa dan ikut memprovokasi para junior juniornya baik dengan Fitnah, Hoax maupun tumpukan uang.
Di tahun 2018 ini, Para mahasiswa/mahasiswi ini malah semakin “Dungu”, kalian yang berasal dari jurusan Ilmu agama, malah asyik masyuk membahas ekonomi, masuk politis praktis, bahkan menuduh Presiden yang tuduhan keji hanya berdasarkan fitnah dan kabar bohong dari mereka yang sudah meracuni kalian baik secara moral maupun secara financial. Kalian boleh saja mengelak bahwa itu berasal dari hati nurani, tetapi Fakta tidak bisa menipu. Kalian memberikan Fitnah keji kepada Presiden Jokowi, sementara kalian buta melihat fakta bagaimana Blok Rokan yang selama ini sudah “diperkosa” Chevron, Perusahaan asin akhirnya bisa dimiliki Pertamina, BUMN Lokal untuk dapat dikembangkan, dan jangan lupa, kalian juga setuju dan bahkan berteriak pada tuntutan kalian agar Indonesia bebas dari tekanan asing, tapi disaat Presiden Jokowi dan rekan rekannya dalam kementerian berjuang merebut Blok Rokan untuk warga Indonesia, kalian bisu bahkan kalian buta.
Hal terkonyol juga dilakukan oleh Mahasiswa kampus di Jambi, yang demo bahkan dorong-dorongan dengan Kepolisian. Kalian menuntut Stabilitas ekonomi bangsa, Reformasi hukum yang bebas korupsi dan penggunaan TKA. Wahai adik adikku, coba kalian pikirkan, kalian menuntut Stabilitas ekonomi bangsa, tapi kalian berlaku anarkis dengan kepolisian sehingga muncul berita dimana mana, Pernahkah terbersit di Otak kalian, bagaimana investor akan lari ketakutan dari Indonesia ke negara yang jauh lebih aman dan kenyamanan berinvestasi? Apakah kalian masih ingat bagaimana KPK berhasil menciduk Gubernur kalian, Zumi Zola, bahkan uang orang tua kalian, sudah dipakai oleh Sang Gubernur untuk koleksi Action Figure? Kalian teriak soal TKA asal China, padahal Fakta membuktikan TKA Asing cuman 10.9% dari total keseluruhan, itu membuktikan bahwa Tenaga kerja Lokal masih bekerja di Jambi. Apakah kalian sudah mempelajari fakta itu? Ataukah kalian hanya mendengar kabar bohong dari kubu yang pimpinannya sudah “Horny” ingin berkuasa di Indonesia?
Hal yang membuat saya geleng geleng kepala kepada UIR terutama BEM UIR itu sendiri yakni Saudara Hengky adalah tentang Fakta yang sudah masuk media massa dan media sosial bagaimana Staff UIR yang memperkosa Siswi SD hingga hamil 7 bulan. Memang pelaku sudah ditangkap Polisi, terapi kenapa tidak ada demo menuntut pemecatan staff UIR oleh kalian, wahai BEM UIR? mengapa tidak ada simulasi Pocong dengan muka staff UIR yang sudah memperkosa siswi SD? Kenapa ? Kenapa? Kenapa? Bisakah kalian memberikan jawabannya. Jawaban yang masuk logika saya adalah Siswi SD korban pemerkosaan itu dan keluarganya tidak sanggup memberikan kalian uang untuk menuntut pelaku yang notabene staff UIR, entahlah.
Hal yang membuat saya teriris adalah Mahasiswa Korea begitu bangga dengan pidato Pak Jokowi, bahkan ada warga asing yang ingin sekali Pak Jokowi bisa menggantikan Donald Trump begitu mendengar pidato beliau di World Economy Forum, sementara di Indonesia, Pak Jokowi adalah milik kita, tetapi banyak yang bully hanya karena kalian sudah terperdaya omongan Oposisi. Kalian belum terlambat wahai adik adikku, kita bisa memenangkan Pak Jokowi, jangan terbuai dengan omongan oposisi yang hanya bernafsu untuk berkuasa sementara begitu mereka mendapatkannya, mereka akan “memperkosa” hak hak anda, apakah itu yang ingin anda dapatkan?
Kalian bisa lihat sendiri bagaimana mereka memainkan berita Hoax tanpa memberikan rencana jangka panjang bagaimana Indonesia kedepan, yang mereka sebarkan hanyalah ketakutan, berita bohong, Fitnah dan Adu domba, bahkan hal ini juga dilakukan oleh elite politik dan juga pendukungnya. Ini yang sungguh amat miris.
Belum lagi ditambah dengan mantan relawan Jokowi yang pindah posisi hanya karena janji finansial dan janji jabatan yang mereka kejar karena yang mereka kejar bukan pertumbuhan Indonesia tetapi mereka tidak mendapatkan kepentingan mereka pribadi lagi.
Semoga artikel ini membuat kita sadar dan berubah bagi yang berada di Jalan yang salah, dan bagi yang sudah di jalan yang benar, teruskanlah!