Ditemui usai menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hotel Lotte, Seoul, Minggu (9/9), Menteri Luar Negeri (Menlu) menyampaikan bahwa kunjungan kenegaraan kali ini merupakan balasan terhadap kunjungan Presiden Moon tahun lalu.
“Tahun ini merupakan tahun yang penting juga bagi Indonesia dan Korea Selatan karena kita memperingati 45 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan,” ujar Menlu didampingi Duta Besar (Dubes) RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi.
“Mulai pagi ada pertemuan one on one dengan pengusaha/swasta di sini, kemudian forum bisnis,” ujar Menlu. Setelah itu ada upacara penyambutan secara resmi, yang akan dilakukan istilahnya dengan friendship talk yang akan diikuti Presiden dan Ibu Negara dari dua negara.
“Jadi friendship talk ini adalah pembicaraan Presiden dan Ibu Negara dari dua negara,” kata Retno. Lebih lanjut, Menlu menyampaikan bahwa esok Presiden juga akan meletakkan karangan bunga di makam pahlawan dan santap siang di KBRI sekaligus juga dijadwalkan meluncurkan portal perlindungan WNI.
“Selanjutnya Presiden akan melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden Moon, akan dilanjutkan plennary, kemudian joint press conference, kemudian jamuan makan malam,” tambah Menlu.
Sebagai informasi, Menlu juga menjelaskan bahwa tahun lalu Indonesia dan Korsel membukukan kenaikan perdagangan yang cukup signifikan hampir 20% yakni tepatnya di angka 19,2%.
Mengenai Memorandum of Understanding (MoU) yang akan ditandatangani, Dubes Umar Hadi menyampaikan bahwa ada beberapa sektor di antaranya otomotif, industri logam, kimia, garmen, footware, dan start up.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kenegaraan kali ini di antaranya Seskab Pramono Anung, Menlu Retno Marsudi, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (DNS/EN)