Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, bahwa Indonesia masih punya banyak proyek potensial untuk investor, baik untuk Pemerintah Jepang maupun pihak swasta.
“Misalnya Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei, kereta cepat Jakarta-Surabaya, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), proyek listrik 35.000 MV, dan Jalan Tol Padang-Pekanbaru,” kata Seskab saat menghadiri Asian Statesmen’s Forum (ASF) ke-16, di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (26/8) pagi.
Selain proyek-proyek tersebut, menurut Seskab, masih ada proyek destinasi pariwisata 10 Bali Baru yang diunggulkan seperti Danau Toba, Mandalika, Borobudur, dan lain-lain.
Saat ini pun, lanjut Seskab, ada beberapa proyek besar yang dikerjakan bekerja sama dengan Jepang, seperti Pelabuhan Patimban, MRT Jakarta, Blok Masela, dan Jakarta Sewerage System (JSS/Sistem Pengolahan Limbah Terpusat) yang akan dibangun secepatnya.
Sebelumnya, Seskab Pramono Anung menyampaikan, bahwa hubungan bilateral Indonesia dengan Pemerintah Jepang saat ini sangat baik.
“Selama saya menemani Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, saya percaya bahwa keduanya memiliki chemistry yang sama dan saling percaya,” kata Seskab.
Seskab juga menyampaikan, kepercayaan dunia internasional terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini cukup tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya Indonesia meraih investment grade (layak investasi) dari lembaga pemeringkat internasional seperti S&P, Fitch Ratings, dan Moody’s.
Terlebih lagi, pada Juli lalu, Pemerintah telah meluncurkan Online Single Submission untuk mendukung kemudahan berusaha di Indonesia.
“Semuanya (perizinan) akan menggunakan sistem online. Ini akan memotong jalur birokrasi yang selama ini menjadi masalah,” ujar Seskab.
Asian Statesmen’s Forum (ASF) merupakan wadah untuk membahas mengenai hubungan antara Indonesia/ASEAN-Jepang saat ini dan di masa mendatang dalam menghadapi perubahan global yang begitu cepatnya.
Fokus pembahasan dalam forum ini adalah situasi terkini terkait bidang politik dan ekonomi, serta revolusi sumber daya manusia dan ICT (information and communication technology).
Pertemuan tersebut selain dihadiri oleh tokoh-tokoh politik Indonesia, juga dihadiri oleh wakil dari Jepang, Malaysia, dan Filipina. (DND/ES)