Sebenarnya saya tidak ingin memperpanjang pembahasan soal stuntman pada Pembukaan Asian Games. Heran ada saja ‘gorengan’ butiran dedak. Heyyyy…yang keukeuh mareukeuh ingin semua orang tahu bahwa yang atraksi motor tadi malam adalah stuntman. Catat…Semua orang juga tahu kali jokowi pake stuntman, kalo ada yang tidak tahu mungkin dia tempe.
Pak Jokowi itu bukan aktor, jadi ya sangat bodoh kalau ada yang nyinyir soal stuntman. Lah, bintang film saja untuk adegan-adegan tertentu yang berisiko tinggi menggunakan stuntman, apalagi presiden. Uripe ndelok kardus terus gak tau ndelok TV, mangkane gak ngerti entertainment.. 😛
Saya khawatir orang-orang yang nyinyir tersebut tidak bisa melakukan aksi tersebut. Saya malah curiga bawa motor saja tidak bisa, apalagi bawa motor gede (moge).
Lucunya ada orang-orang stress, termasuk orang yang tidak kebagian ‘jatah’ saat menjadi relawan Jokowi dulu malah menuduh orang-orang sebodoh dirinya.
Melihat perbincangan di medsos, ternyata tdk sedikit yg percaya bahwa atraksi ngebut naik motor @jokowi adalah benar dilakukan sendiri olh pak Jokowi, maka sudah selayaknya pihak istana @KSPgoid @setkabgoid @KemensetnegRI menjelaskan secara utuh bahwa itu bkn Jokowi sepenuhnya. pic.twitter.com/ta6HitftEw
— ?? Ferdinand Hutahaean ?? (@LawanPoLitikJKW) August 19, 2018
Olimpic 2012 Ratu Elizabet terjun payung juga semua tahu dan tidak perlu memberi pengumuman ada penggantinya. Hanya kepala kardus yang maunya dikasih tahu supaya tahu.
Ratu Elizabeth II menjadi Bond girl. Bersama dengan James Bond melakukan terjun payung bersama dari Helicopter di Stadion Olimpiade London. Sang Ratu berdiri menuju podium di pintu balkon kehormatan usai melakukan terjun payung ekstrem.
Namun yang lebih lucu, kok ada media-media yang malah ikut-ikutan memanas-manasi. Media-media seperti ini gagal menghentikan sampah-sampah busuk bertebaran. Mungkin bukan hanya soal rupiah dari iklan, tetapi juga persaingan bisnis dan kepentingan politik. Siapa yang tidak tahu Wishnutama (Direktur Kreatif Opening Ceremony Asian Games dan CEO & Pendiri NET TV) hengkang dari media tersebut. Selain itu pemilik media tersebut saat ini haluannya berseberangan dengan Pak Jokowi.
Kalau boleh jujur, sebenarnya ada yang lebih lucu. Stuntman itu dalam dunia entertain sudah biasa, tapi dunia politik juga tidak kalah biasa. Contoh belum lama ini : 9 orang kandidat cawapres dari partai pendukung, rekomendasi itjima ulama GNPF, digantikan uang berkardus-kardus 1 T. Oh ya saya lupa, ada cerita AHY yang tidak jadi cawapres juga korban PHP kardus.
Saya jadi heran sebegitu burukkah demokrasi kita ini sehingga hanya bisa menghasilkan oposisi pemerintahan yang bisanya hanya nyinyir dan asal bunyi?