Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh aparat desa, kepala desa, badan permusyawaratan desa, dan juga aparat TNI/Polri yang juga ikut menjaga suasana kondusif saat pilkada serentak lalu.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin 171 Pilkada semuanya berjalan aman, lancar, jujur, adil, enggak ada masalah-masalah yang sangat berarti,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan pada Acara Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa Tahun 2018, di Graha Pradipta Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Rabu (25/7).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menitipkan pesan mengenai radikalisme dan terorisme yang menjadi tantangan hampir semua negara sekarang ini.
“Aparat desa juga harus ikut menjelaskan, menerangkan, ikut mengawasi agar desanya tidak berurusan dengan yang namanya radikalisme dan terorisme,” tegas Presiden seraya memberikan contoh Afghanistan yang bertikai sesama saudara hingga sekarang.
Dana Desa
Mengenai dana desa, Presiden menyampaikan bahwa tahun 2015 telah dikucurkan 20 triliun, lalu tahun 2016 dikucurkan lagi 47 triliun, serta pada tahun 2017 dan 2018 masing-masing 60 triliun.
“Dalam sejarah anggaran di negara kita, 187 triliun dalam 4 tahun, gede sekali. Oleh sebab itu, penggunaannya harus tepat sasaran. Apa yang diperlukan desa itu, kerjakan dengan dana desa ini,” sambung Presiden seraya memberikan contoh pekerjaan seperti irigasi, jalan maupun keperluan produktif lainnya.
Kepala Negara juga menyampaikan agar setelah desa mendapatkan anggaran, pembelian barang-barang material itu tetap dibeli di desa atau sekitarnya dan jangan di kota.
“Untuk apa? agar uang itu beredar di situ terus, perputaran uangnya ada di desa, perputarannya ada di lingkup Kecamatan. Jangan dilarikan ke kota lagi, ke kota nanti lari ke Jakarta uangnya, lari ke Jakarta lagi,” tegas Presiden meski ada keuntungan atau lebih murah jika dibeli di kota.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara kali ini, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negra Pratikno, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. (DNA/EN)